اللغات المتاحة للكتاب Indonesia English

184 ــ باب استحباب الاجتماع على القراءة

en

184 - Chapter on the desirability of gathering to recite the Qur’an

id

184- BAB ANJURAN BERKUMPUL UNTUK MEMBACA AL-QUR`ĀN

1/1023ــ عن أبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: «وما اجتمعَ قومٌ في بيتٍ من بيوتِ اللهِ يتلُون كتابَ الله، ويَتَدارَسُونَه بينَهُم، إلَّا نَزَلَتْ عليهِمُ السَّكينةُ، وغشيتْهمُ الرَّحْمةُ، وحَفَّتْهمُ الملائكةُ، وذَكَرَهُمُ اللهُ فيمَنْ عندَه». رواه مسلم.

en

1023/1 - Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “No people gather in one of the houses of Allah to recite the Book of Allah and study it together except that tranquility descends upon them, mercy engulfs them, angels surround them, and Allah mentions them among those who are with Him.” [Narrated by Muslim]

id

1/1023- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah di antara rumah-rumah Allah -Ta'ālā-, di dalamnya mereka membaca Kitab Allah dan mempelajarinya dengan sesama mereka kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, mereka diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat, dan Allah -'Azza wa Jalla- akan menyebut-nyebut mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya." (HR. Muslim)

هداية الحديث:

en

Guidance from the Hadīth:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) فضيلة الاجتماع علىٰ قراءة القرآن الكريم، لما يترتب عليه من الفضائل العظيمة، وأعظمها أنّ الله ــ جلّ في علاه ــ يذكر المجتمعين علىٰ القراءة في الملأ الأعلىٰ.

en

1) It shows the merit of gathering to recite the noble Qur’an, which yields great virtues, the greatest of which is that Allah Almighty mentions those who gather to recite among the highest company.

id

1) Keutamaan berkumpul untuk membaca Al-Qur`ān Al-Karīm karena akan melahirkan kautamaan-keutamaan yang besar, dan yang paling besar ialah Allah -Jalla wa 'Alā- akan memuji orang-orang yang berkumpul membaca Al-Qur`ān itu di hadapan para pemuka malaikat tertinggi.

2) مُدارسة القرآن الكريم تشمل: مدارسة ألفاظه، ومدارسة معانيه، وهذه هي طريقة الصحابة والصالحين من هذه الأمة، كانوا إذَا قرؤوا عشر آيات لَمْ يجاوزوها حَتَّىٰ يتعلموا ويعملوا بما فيها. فتعلموا العلم والعمل جميعاً.

en

2) Studying the Qur’an includes studying its words and meanings. That was the approach of the Companions and righteous people in this Ummah. They would recite ten verses and not pass them until they have learned them and acted upon their content. So, they gained knowledge and applied it.

id

2) Mempelajari Al-Qur`ān Al-Karīm mencakup mempelajari lafalnya dan mempelajari maknanya. Inilah jalannya para sahabat dan orang-orang saleh dari kalangan umat ini, yaitu bila mereka telah membaca sepuluh ayat, mereka tidak melewatinya hingga mereka mempelajari dan mengamalkan kandungannya, sehingga mereka mempelajari ilmu dan pengamalannya sekaligus.

3) من أكبر نِعَمِ الله علىٰ العبد أن ينزل السكينة علىٰ قلبه، بحيث يكون مطمئناً غير قلق ولاشاكّ، راضياً بقضاء الله وقدره، إن أصابته سرّاء شكر، وإن أصابته ضرّاء صبر، وهذه الحال لا تكون إلَّا من عبْدٍ صحّ إيمانه مَعَ الله تعالىٰ، وكان من الموحِّدين لربِّ العالمين.

en

3) One of the greatest favors Allah Almighty bestows upon a servant is to send down tranquility upon his heart. Thus, he becomes free from worries and doubts and feels content with the decree of his Lord; if good things happen to him, he shows gratitude, and if bad things befall him, he displays patience. Such situation only exists in the case of a person whose faith in the oneness of Allah is sincere and sound.

id

3) Di antara nikmat Allah yang paling besar kepada hamba ialah Allah menurunkan ketenangan ke dalam hatinya, dengannya ia menjadi tenang dan tenteram, tidak gundah ataupun ragu, serta rida dengan ketetapan dan takdir Allah. Bila dia mendapatkan kebaikan maka dia bersyukur, dan bila dia ditimpa keburukan maka dia bersabar. Keadaan seperti ini tidak akan terwujud kecuali pada hamba yang benar keimanannya kepada Allah -Ta'ālā- dan termasuk di antara orang yang menauhidkan Allah secara tulus.

تنبـيــه:

en

Note:

id

Peringatan:

قوله صلى الله عليه وسلم: «في بيت من بيوت الله» لإظهار شرف المكان، فالمساجد أعظم البقاع لمدارسة القرآن الكريم، لكن الأجر والفضل المذكور يشمل غير المساجد، فلو جلس قوم في بيت أو معهد أو مدرسة لتعلم القرآن الكريم نالهم الأجر، وقد ثبت للحديث رواية مطلقة بلفظ: «لايقعد قوم يذكرون الله _عز وجل_ إلا حفَّتْهمُ الملائكةُ، وغشيَتْهمُ الرحمةُ، ونزلَتْ عليهِمُ السّكينةُ، وذَكَرَهُمُ اللهُ فيمَن عندَهُ» رواه مسلم.

en

His statement “in one of the houses of Allah” is meant to show the merit of such a place, for mosques are the noblest places for studying the Qur’an. But the said reward and virtue include places other than mosques. If some people gather in a house, an institute, or a school to learn the Qur’an, they will get the reward. Another authentic version of the Hadīth says: “No people sit to remember Allah Almighty except that angels surround them, mercy engulfs them, tranquility descends upon them, and Allah mentions them among those who are with Him.” [Narrated by Muslim] This version is general; it does not restrict the place where they gather to mosques.

id

Sabda Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-: "Di salah satu rumah di antara rumah-rumah Allah" adalah untuk menunjukkan kemuliaan tempat tersebut, sehingga masjid adalah lokasi yang paling agung untuk mempelajari Al-Qur`ān Al-Karīm. Tetapi pahala dan keutamaan yang disebutkan dalam hadis tersebut juga mencakup tempat selain masjid. Seandainya ada sekelompok orang duduk di sebuah rumah, pesantren, atau sekolah untuk belajar Al-Qur`ān, maka pahala tersebut juga diberikan untuk mereka. Dalam sebuah riwayat yang sahih disebutkan secara mutlak (tanpa penyebutan: rumah Allah) untuk hadis ini dengan redaksi: "Tidaklah suatu kaum duduk berzikir kepada Allah -'Azza wa Jalla- kecuali mereka akan dinaungi oleh malaikat, diselimuti oleh rahmat, ketenangan turun kepada mereka, dan Allah memuji mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya." (HR. Muslim)