Applicable Translations Indonesia عربي

273 ــ باب تحريم احتقار المُسلمين

id

273- BAB PENGHARAMAN MERENDAHKAN KAUM MUSLIMIN

273. Chapter on the Prohibition of Despising Muslims

قالَ الله تَعَالىٰ: {يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا يَسخَر قَوم مِّن قَومٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُواْ خَيرا مِّنهُم وَلَا نِسَآء مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيرا مِّنهُنَّ وَلَا تَلمِزُوٓاْ أَنفُسَكُم وَلَا تَنَابَزُواْ بِٱلأَلقَٰبِ بِئسَ ٱلِٱسمُ ٱلفُسُوقُ بَعدَ ٱلإِيمَٰنِ وَمَن لَّم يَتُب فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ} [الحجرات: 11]، وقالَ تَعَالىٰ: {وَيل لِّكُلِّ هُمَزَة لُّمَزَةٍ} [الهمزة: 1].

id

Allah -Ta'ālā- berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Ḥujurāt: 11) Dia juga berfirman, "Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela." (QS. Al-Humazah: 1)

Allah Almighty says: {O you who believe, let not some men ridicule others, for it may be that they are better than them; nor let some women ridicule others, for it may be that they are better than them. Do not speak ill of one another, nor call one another by [offensive] nicknames. How evil is the name of wickedness after having faith! And whoever does not repent, it is they who are the wrongdoers.} [Surat al-Hujurāt: 11] Allah Almighty also says: {Woe to every backbiter and slanderer.} [Surat al-Humazah: 1]

هداية الآيات:

id

Pelajaran dari Ayat:

Guidance from the verses:

1) تحريم السخرية بالمسلمين واحتقارهم، فذلك ينافي مقتضيات الإيمان.

id

1) Pengharaman mengolok dan merendahkan kaum muslimin karena yang demikian itu bertentangan dengan konsekuensi iman.

1) Ridiculing Muslims and despising them is prohibited as it contradicts the requirements of faith.

2) علىٰ العباد دوام التوبة إلىٰ الله من الأقوال والأفعال المتضمنة للسخرية بأهل الإيمان، لأنها محبطة للأعمال.

id

2) Hamba wajib terus bertobat kepada Allah dari ucapan dan perbuatan yang mengandung ejekan terhadap orang beriman karena dapat menggugurkan pahala amalannya.

2) Muslims must frequently repent to Allah Almighty of all statements or actions that imply mocking the believers because they render deeds worthless.

1/1574 ــ وعن أبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: «بحَسْبِ امْرئٍ منَ الشَّرِّ أن يُحَقِّرَ أخَاهُ المُسلمَ».

id

1/1574- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Cukuplah seseorang dianggap buruk jika ia merendahkan saudaranya sesama muslim."

1574/1- Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported that the Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “It is enough evil for a person to look down upon his Muslim brother.”

رواه مسلم، وقد سبق قريباً بطوله.

id

(HR. Muslim). Hadis ini telah disebutkan sebelumnya secara sempurna.

[Narrated by Muslim; and it was cited above in full]

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

Guidance from the Hadīth:

1) شدة التحذير من احتقار المسلم أخاه المسلمَ، فذلك سبب لتفكك الرابطة الأخوية بين المسلمين.

id

1) Kerasnya peringatan dari tindakan merendahkan sesama muslim, karena itu merupakan sebab tercerai-berainya ikatan persaudaraan di antara umat Islam.

1) A Muslim is strictly warned against despising his Muslim brother as it leads to undoing the bond of brotherhood between the Muslims.

2) التحذير من الإثم العظيم في احتقار المسلم، فقد جعله رسول الله صلى الله عليه وسلم علامةً علىٰ عِظَم الشّرّ.

id

2) Peringatan dari besarnya dosa merendahkan seorang muslim; yaitu Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menjadikannya sebagai tanda besarnya keburukan.

2) A Muslim is warned against the tremendous sin of despising his Muslim brother, which the Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) referred to as a sign of gross evil.

2/1575ــ وعن ابن مسعود رضي الله عنه عنِ النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «لا يَدْخُلُ الجَنَّةَ مَنْ كانَ في قَلْبه مثْقَالُ ذرَّة منْ كِبْرٍ» فقالَ رجُلٌ: إنَّ الرَّجُلَ يُحبُّ أن يكونَ ثَوْبُهُ حَسَناً، ونَعْلُهُ حَسَنَةً، فقال: «إنَّ اللهَ جميلٌ يُحبُّ الجَمَالَ، الكبرُ بَطَرُ الحَقِّ، وغَمْطُ النَّاسِ». رواه مسلم.

id

2/1575- Ibnu Mas'ūd -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bahwa beliau bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya masih terdapat sifat sombong seberat zarah." Seorang laki-laki bertanya, "Sesungguhnya ada orang yang senang jika pakaiannya bagus dan sandalnya pun bagus." Beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah itu Mahaindah dan mencintai keindahan. Kesombongan itu ialah menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia." (HR. Muslim)

1575/2- Ibn Mas‘ūd (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “He who has in his heart an atom’s weight of arrogance will not enter Paradise.” A man said: “A man likes to wear fine clothes and fine shoes?” He (the Messenger of Allah) said: “Indeed, Allah is Beautiful; He loves beauty. Arrogance means rejecting the Truth and despising people.” [Narrated by Muslim]

ومعنىٰ «بَطَرُ الحَقِّ»: دَفْعُه، «وغَمْطُهُم»: احْتِقَارُهُمْ، وقد سبق بيانُهُ أوضحَ من هذا في (باب الكِبرِ).

id

بَطَرُ الحَقِّ (baṭarul-ḥaqq): menolak kebenaran. غَمْطُهُم (gamṭuhum): merendahkan mereka. Penjelasan hadis ini telah dibawakan sebelumnya dengan penjelasan yang lebih detail dalam Bab Pengharaman Sombong.

-- --

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

Guidance from the Hadīth:

1) الكِبْرُ من أسوء الأخلاق، فهو يُردي صاحبه في نار جهنم، ويمنع من دخول الجنة.

id

1) Sifat sombong termasuk akhlak yang paling buruk, ia menjerumuskan pelakunya ke dalam neraka jahanam dan menghalanginya dari masuk surga.

1) Arrogance is one of the worst manners; it throws the arrogant person into the depths of Hellfire and prevents one from entering Paradise.

2) إنّ قَبول الحق، والتواضع للخلق، من صفات المؤمنين.

id

2) Menerima kebenaran dan tawaduk kepada sesama makhluk termasuk sifat orang beriman.

2) Accepting the truth and adopting humbleness with people are from the qualities of the believers.

3) الترغيب في التعليم، بالسؤال عما يُشْكِل، فمن صعبت عليه مسألة فَلْيسأل عنها أهل العلم.

id

3) Anjuran untuk belajar dengan cara menanyakan apa yang membingungkannya, maka siapa yang kesulitan memahami suatu permasalahan hendaklah menanyakannya kepada orang berilmu.

3) The Hadīth encourages learning through asking about what is confusing. Thus, when one finds it difficult to understand something, he should ask the people of knowledge about it.

3/1576ــ وعن جندُب بن عبد الله رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: «قَالَ رجلٌ: واللهِ لا يغْفرُ اللهُ لفُلانٍ، فقال اللهُ _عز وجل_: مَنْ ذا الذي يَتَألَّىٰ عليَّ أن لا أغْفر لفُلانِ! إنِّي قد غَفَرْتُ لَهُ، وأحْبَطْتُ عَمَلَكَ». رواه مسلم.

id

3/1576- Jundub bin Abdullah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Ada seorang laki-laki berkata, 'Demi Allah! Allah tidak akan mengampuni si polan.' Maka Allah -'Azza wa Jalla- berfirman, 'Siapa yang bersumpah kepada-Ku bahwa Aku tidak akan mengampuni si polan? Sungguh Aku telah mengampuninya dan Aku telah menghapuskan amalmu.'" (HR. Muslim)

1576/3- Jundub ibn ‘Abdullah (may Allah be pleased with him) reported that the Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “A man said: ‘By Allah, Allah will not forgive so-and-so.’ At this Allah, the Almighty, said: ‘Who is this who swears by Me that I will not forgive so-and-so? Verily I have forgiven so-and-so and rendered your deeds worthless.’” [Narrated by Muslim]

غريب الحديث:

id

Kosa Kata Asing:

Words in the Hadīth:

يتألىٰ: يحلف علىٰ الله تعالىٰ.

id

يَتَألَّىٰ (yata`allā): bersumpah kepada Allah -Ta'ālā-.

--

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

Guidance from the Hadīth:

1) بيان سعة رحمة الله _عز وجل_ ومغفرته لعباده.

id

1) Menjelaskan luasnya rahmat dan ampunan Allah -'Azza wa Jalla- kepada hamba-Nya.

1) The mercy of Allah and His forgiveness of His slave’s sins is massive.

2) إن العبد ليتكلم بالكلمة لا يلقي لها بالاً يخسر بها آخرته، فاحرصْ يا أخي علىٰ تدبر الكلام قبل أن ينطق به لسانُك.

id

2) Seorang hamba kadang mengucapkan sebuah kalimat yang tidak dia perhatikan akibatnya, lalu dengan sebab itu dia kehilangan akhiratnya. Oleh karena itu, bersungguh-sungguhlah untuk selalu mencermati ucapan sebelum diucapkan oleh lisan Anda.

2) One may say a word without giving it much thought but it leads him to ruin in the Hereafter, so one should contemplate his words before uttering them.