1/1064 ــ عنِ ابنِ عُمَرَ رضي الله عنهما أَنَّ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم قال: «صَلاةُ الجَمَاعَةِ أفضَلُ مِنْ صَلاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً». متفقٌ عليه.
1064/1 - Ibn ‘Umar (may Allah be pleased with him and his father) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Praying in congregation is twenty-seven degrees better than praying alone.” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]
1/1064- Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhumā- meriwayatkan, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Salat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada salat sendirian." (Muttafaq 'Alaih)
2/1065 ــ وعن أبي هريرةَ رضي الله عنه قال: قالَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: «صَلاةُ الرَّجُلِ في جَمَاعَةٍ تُضعَّفُ عَلىٰ صَلاتِهِ في بَيْتِهِ وَفي سُوقِهِ خَمْساً وَعِشْرِينَ ضِعْفاً، وَذلِكَ أَنَّه إذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ خَرَجَ إلىٰ المَسْجِدِ، لا يُخْرِجُه إلَّا الصَّلاةُ، لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إلَّا رُفِعَتْ لَه بهَا دَرَجَةٌ، وَحُطَّتْ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ، فَإذا صَلَّىٰ لَمْ تَزَلِ المَلائِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ مَا دَامَ في مُصَلاَّه، ما لم يُحْدِثْ، تقولُ: اللّهم صَلِّ عَلَيْهِ، اللّهم ارحَمْهُ. وَلاَ يَزَالُ في صَلاةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلاةَ». متفقٌ عليه. وهذا لفظ البخاري.
1065/2 - Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “The reward of a man’s prayer in congregation is twenty-five times greater than that of the prayer he offers in his house or market. That is because if he performs ablution thoroughly and then sets out for the mosque with the sole intention of praying, he will not take a step except he is raised one degree in reward and one sin is removed from his account thereby. Then, when he offers his prayer, the angels keep on supplicating Allah for him as long as he is in his place of prayer, unless he makes Hadath (sins or breaks his ablution). They say: ‘O Allah, bestow Your blessings upon him; O Allah, have mercy upon him.’ He is considered to be in prayer as long as he is waiting for prayer.” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim] This is the wording of Al-Bukhāri.
2/1065- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Salat seseorang dengan berjamaah akan dilipatgandakan (pahalanya) dari salatnya di rumah dan di pasarnya sebanyak dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu, karena ketika dia berwudu dia menyempurnakan wudunya kemudian keluar menuju masjid, dia keluar rumah hanya untuk salat, tidaklah dia melangkah satu langkah pun kecuali diangkat baginya satu derajat dan dihapus darinya satu kesalahan. Jika dia mengerjakan salat, malaikat pun terus-menerus mendoakannya selama dia berada di tempat salatnya dan selama dia tidak berhadas. Malaikat berdoa, 'Ya Allah, ampunilah dosanya. Ya Allah, rahmatilah dia.' Dia senantiasa terhitung dalam salat selama dia menunggu salat." (Muttafaq 'Alaih) Ini adalah redaksi Bukhari.
الفذ: الفرد.
--
الفَذَُ (al-fażż): sendiri.
1) صلاة الجماعة من أفضل العبادات، لما فيها من الفضائل المنوعة، ومن ذلك:تضعيف الأجر العظيم علىٰ صلاة المنفرد.
1) Congregational prayer is one of the best acts of worship, given its various merits, such as the multiplication of rewards compared to prayer performed individually.
1) Salat berjamaah termasuk ibadah yang paling utama karena di dalamnya terkandung berbagai macam keutamaan, di antaranya pelipatgandaan pahala yang besar atas salat sendiri.
2) فضل الله واسع، ورحمته شاملة، أوصلها إلىٰ عباده المؤمنين بأيسر طريق، فرتّب الأجر الكبير علىٰ العمل اليسير.
2) Allah’s grace is great and His mercy is all-inclusive. He has made it accessible to His believing servants through the easiest of ways. He gives great rewards for simple deeds.
2) Karunia Allah sangat luas dan rahmat-Nya sangat universal, Allah memberikannya kepada hamba-Nya yang beriman dengan cara yang paling mudah, dan Dia telah menyiapkan pahala yang besar pada amal yang kecil.
لا منافاة بين الحديثين في الأجر (بسبع وعشرين) و (خمس وعشرين)، بل يؤخذ بالأجر الزائد لزيادة الفضل.
There is no contradiction between the two Hadīths regarding the reward of 27 degrees and 25 degrees. We should adopt the greater reward by way of increasing the relevant virtue.
Tidak ada kontradiksi antara kedua hadis di atas terkait pahala 27 kali lipat dan 25 kali lipat. Yang diambil adalah pahala yang lebih banyak karena di dalamnya terkandung tambahan keutamaan.
3/1066 ــ وعنهُ قالَ: أَتَىٰ النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم رجُلٌ أَعمىٰ، فقال: يا رسولَ الله، لَيْسَ لي قَائِدٌ يقُودُني إلىٰ المَسْجِدِ، فَسَأَلَ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّيَ في بَيْتِهِ، فَرَخَّصَ لَهُ، فَلَمَّا وَلَّىٰ دَعَاهُ، فَقالَ لهُ: «هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلاةِ؟» قال: نَعَمْ، قال: «فَأَجِبْ». رواه مسلم.
1066/3 - He also reported: A blind man came to the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) and said: “O Messenger of Allah, I have no one to lead me to the mosque.” He asked the Messenger to allow him to pray at home, which he did. When the man was leaving, the Prophet called him back and said: “Can you hear the Adhān?” He replied in the affirmative. Thereupon, the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Then respond to it.” [Narrated by Muslim]
3/1066- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Ada seorang laki-laki buta datang kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- lalu berkata, "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku tidak memiliki penuntun yang menuntunku pergi ke masjid." Maka dia meminta kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- untuk diberi keringanan mengerjakan salat di rumahnya. Beliau pun memberinya keringanan. Namun, ketika orang tersebut beranjak pergi, beliau memanggilnya kembali kemudian bertanya, "Apakah engkau mendengar seruan azan salat?" Dia menjawab, "Ya." Beliau bersabda, "Kalau begitu, penuhilah!" (HR. Muslim)
4/1067 ــ وعن عبدِ الله ــ وَقِيلَ: عَمْرو ــ بْنِ قَيْسٍ المَعْرُوفِ بِابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ المُؤَذِّنِ رضي الله عنه أَنَّهُ قالَ: يا رسُولَ الله، إنَّ المَدِينَةَ كَثِيرَةُ الهَوَامِّ والسِّبَاعِ، فقالَ رسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: «تَسْمَعُ حَيَّ علىٰ الصَّلاةِ، حَيَّ عَلىٰ الفَلاحِ، فَحَيَّهلاً».
1067/4 - ‘Abdullāh - or ‘Amr - ibn Qays, aka Ibn Um Maktūm, the Muezzin (may Allah be pleased with him), is reported to have said: “O Messenger of Allah, Madīnah is filled with vermin and wild beasts.” The Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) asked: “Since you hear ‘come to prayer, come to success’, then come to them.”
4/1067- Abdullah -dan dikatakan juga 'Amru- bin Qais yang terkenal dengan Ibnu Ummi Maktum, sang muazin -raḍiyallāhu 'anhu- berkata , "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya di Madinah ini banyak hewan berbisa dan hewan buasnya." Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Bukankah engkau mendengar seruan, 'Ḥayya 'alaṣ-ṣalāh, ḥayya 'alal-falāḥ?!' Maka penuhilah."
رواه أبو داود بإسناد حسنٍ. ومعنىٰ «حَيَّهَلا»: تعالَ.
[Narrated by Abu Dāwūd with a sound Isnād]
(HR. Abu Daud dengan sanad hasan) Makna "حَيَّهَلا" (ḥayya-hala) ialah kemarilah, penuhilah.
1) وجوب صلاة الجماعة، لأدلة قرآنية نبوية كثيرة، ومن ذلك: أنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم أوجبها علىٰ الضرير، فكيف تكون علىٰ البصير؟!
1) It is obligatory to attend congregational prayer, based on many proofs from the Qur’an and Sunnah. One of these is the fact that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) made it due upon a blind man; then what about sighted people?!
1) Kewajiban salat berjamaah berdasarkan banyak dalil Al-Qur`ān dan hadis Nabi. Di antaranya bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mewajibkannya terhadap orang yang buta, lalu bagaimana atas orang yang bisa melihat?!
2) العِبرة بوجوب صلاة الجماعة في المسجد سماع النداء بالصوت الطبيعي المعتاد، دون مكبرات الصوت.
2) What matters in considering congregational prayer obligatory for someone is his ability to hear the Adhān proclaimed with the natural voice, not through loudspeakers.
2) Yang menjadi ukuran wajibnya salat berjamaah di masjid ialah mendengar azan dengan suara asli yang normal, tanpa pengeras suara.
3) العِبرة بالجماعة شهودها بالمساجد، حيث تُقام الصلوات عادة، ولا يكفي جماعة البيت، لأن النصوص الشرعية، والمقاصد المرعية، في القرآن والسُّنَّة، تدل علىٰ وجوب الصلوات مع الجماعة في المسجد، رحمةً من الله بعباده، ليعظم الأجر بالاجتماع، وتتآلف القلوب برفقة الجماعة.
3) Congregational prayer should be offered in the mosque where it is normally observed, and it is not sufficient to offer it at home, for the Shariah texts and the relevant objectives in the Qur’an and Sunnah do point to the obligation of offering prayers in congregation in the mosque. This stems from Allah’s mercy towards His servants, as their rewards increase and their hearts unite in love and harmony when they gather for prayer.
3) Yang menjadi ukuran salat berjamaah ialah melaksanakannya di masjid, yaitu tempat melaksanakan salat yang biasa. Tidak cukup berjamaah di rumah, karena nas-nas agama serta tujuan yang dipertimbangkan dalam Al-Qur`ān dan Sunnah menunjukkan kewajiban salat bersama jamaah di masjid, sebagai bentuk rahmat Allah kepada hamba-Nya dengan tujuan berlipatgandanya pahala dan terjalinnya keakraban hati dengan berkumpul bersama jemaah.
5/1068ــ عَنْ أبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: «والذي نفسِي بيَدِهِ، لَقَدْ هَمَمْتُ أن آمُرَ بحَطَبٍ فَيُحْتَطَبُ، ثُمَّ آمُرَ بالصَّلاةِ فيُؤذَّنُ لَها، ثُمَّ آمرَ رجُلاً فَيَؤُمَّ النَّاسَ، ثُمَّ أُخالِفَ إلىٰ رجالٍ فأحرِّقَ عليهم بيوتَهمْ». متفق عليه.
1068/5 - Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “By the One in Whose Hand my soul is, I was about to order firewood to be collected, then order the Adhān for prayer to be proclaimed, then order a man to lead the people in prayer, and then go to some men (who have not attended the prayer) and burn their houses upon them.” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]
5/1068- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwasanya Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya! Sungguh, aku telah berniat untuk memerintahkan pengumpulan kayu bakar, kemudian aku memerintahkan ikamah salat dikumandangkan, kemudian aku memerintahkan seseorang untuk menjadi imam bagi orang-orang, kemudian aku pergi ke rumah para laki-laki (yang tidak berjamaah di masjid) lalu aku membakar mereka bersama rumah-rumah mereka." (Muttafaq 'Alaih)
أخالف: آتيهم من خلفهم، أو أخالف مَا أظهرت من إقامة الصَّلاة وأرجع إليهم فآخذهم علىٰ غفلة، أو بمعنىٰ أتخلف عن الصَّلاة بمعاقبتهم.
--
أُخَالِفُ (ukhālifu): aku datang menemui mereka dari belakang, atau aku menyelisihi apa yang aku perlihatkan berupa penegakan salat lalu aku kembali kepada mereka dan menghukum mereka ketika mereka lalai, atau maknanya aku tidak ikut salat berjamaah untuk menghukum mereka.
1) وعيد شديد لمن ترك الجماعة من غير عذر، لأن النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم لَمْ يهمَّ بهذا العقابِ، وهو تحريق بيوت من يتخلف عن الجماعة، إلَّا لترك أمر واجب.
1) It gives a stern warning to those who fail to attend congregational prayer without an excuse, for the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) would not have thought of inflicting such a punishment upon them, i.e. burning their houses, had it not been an obligation.
1) Ancaman keras bagi orang yang meninggalkan salat berjamaah tanpa uzur karena Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tidak akan bertekad menjatuhkan hukuman berupa membakar rumah orang yang tidak ikut salat berjamaah, kecuali karena mereka meninggalkan perintah yang wajib.
2) رحمة الرسول صلى الله عليه وسلم بأمته، حين حذّرهم من مخالفة أمره، وبيّن لهم الوعيد المترتب علىٰ معصيته.
2) It shows the Prophet’s mercy towards his Ummah as he warned them of disobeying his commands and made the resulting punishment clear to them.
2) Kasih sayang Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- kepada umatnya; beliau selalu mengingatkan mereka agar tidak menyelisihi perintahnya dan menjelaskan kepada mereka ancaman yang diakibatkan oleh perbuatan maksiat kepadanya.
6/1069 ــ وعنِ ابنِ مَسْعودٍ رضي الله عنه قال: مَنْ سرَّهُ أَن يَلْقَىٰ اللهَ تعالىٰ غداً مُسْلِماً، فَلْيُحَافِظْ عَلىٰ هؤُلاءِ الصّلَواتِ، حَيْثُ يُنَادَىٰ بهنَّ، فَإنَّ اللهَ شَرَعَ لِنَبِيِّكُمْ صلى الله عليه وسلم سُنَنَ الهُدىٰ، وَإنَّهُنَّ مِن سُنَنِ الهُدىٰ، وَلَو أَنَّكُمْ صلَّيْتُم في بُيُوتكم كما يُصَلّي هذا المُتَخَلِّفُ في بَيتِهِ لَتَرَكتم سُنَّة نَبِيِّكم، وَلَو تَرَكتُم سُنَّةَ نَبِيِّكُم لَضَلَلْتُمْ، وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وما يَتَخَلَّفُ عَنها إلَّا مُنافِقٌ مَعْلُومُ النِّفَاقِ، ولقَد كانَ الرَّجُلُ يُؤتىٰ بِهِ، يُهَادَىٰ بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ حَتَّىٰ يقامَ في الصَّفِّ. رواه مسلم.
1069/6 - Ibn Mas‘ūd (may Allah be pleased with him) is reported to have said: “Whoever would like to meet Allah Almighty tomorrow as a Muslim, let him regularly attend these five prayers where the Adhān for them is made, for Allah prescribed for His Prophet the ways of guidance, and they (the prayers) are part of those ways of guidance. If you were to pray in your houses like this one who failed to attend (the congregational prayer) and prayed at home, you would be forsaking the Sunnah of your Prophet, and if you were to forsake the Sunnah of your Prophet, you would go astray. I remember when none of us would fail to attend the prayer except a hypocrite known for hypocrisy. I would see a man coming supported by two others until he would be made to stand in the row.” [Narrated by Muslim]
6/1069- Ibnu Mas'ud -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, "Siapa yang ingin bertemu dengan Allah -Ta'ālā- besok pada hari Kiamat dalam keadaan muslim hendaklah dia menjaga salat lima waktu di waktu dan tempat azan dikumandangkan untuknya. Sesungguhnya Allah telah mensyariatkan bagi Nabi kalian -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- berbagai Sunnah, dan sesungguhnya salat ini termasuk Sunnah. Seandainya kalian sengaja mengerjakan salat di rumah kalian sebagaimana orang yang tidak berjamaah ini mengerjakannya di rumah, sungguh kalian telah meninggalkan Sunnah Nabi kalian, dan apabila kalian meninggalkan Sunnah Nabi kalian, sungguh kalian telah tersesat. Sungguh, aku masih ingat masa kami -para sahabat- dahulu, tidak ada yang meninggalkan salat berjamaah kecuali orang munafik yang jelas kemunafikannya. Sungguh, seseorang biasa dibawa dengan dipapah antara dua orang hingga dia diberdirikan di saf." (HR. Muslim)
وفي روايةٍ له قال: إنَّ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم عَلَّمَنَا سُنَنَ الهُدَىٰ، وَإنَّ مِن سُنَنِ الهُدَىٰ الصَّلاةَ في المَسجِدِ الَّذي يُؤَذَّنُ فيه.
In another version by him: “The Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) taught us the ways of guidance, and indeed part of the ways of guidance is to offer prayer in the mosque where the Adhān for it is proclaimed.”
Dalam riwayat Muslim yang lain, dia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah mengajarkan kepada kami berbagai Sunnah petunjuk, dan di antara Sunnah itu ialah salat di masjid tempat dikumandangkan azan."
يُهادىٰ: يتمايل، يمشون به رويداً.
--
يُهادىٰ (yuhādā): dipapah, mereka membawanya berjalan sedikit demi sedikit.
1) إن المحافظةَ علىٰ صلاة الجماعة في المكان الذي ينادىٰ عليها، وهي المساجد، سبب لحسن الخاتمة.
1) Regular performance of prayer in congregation in the place where the Adhān for it is announced is a reason for having a good end in life.
1) Menjaga salat berjamaah di tempat azan dikumandangkan, yaitu masjid, merupakan sebab adanya husnulkhatimah.
2) كل مَا صحَّ عن النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم فهو هدىٰ ونور، فالواجب علىٰ العبد المؤمن التسليم لأمر الرسول صلى الله عليه وسلم، والانقياد لسنته، ففيها كل الهدىٰ والخير.
2) Everything authentically reported from the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) is guidance and light. So, a believer is required to submit to the Prophet’s commands and yield to his Sunnah, which comprises all guidance and goodness.
2) Semua yang sahih dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- adalah petunjuk dan cahaya, sehingga wajib atas hamba yang beriman untuk tunduk kepada perintah Rasul -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan mengikuti Sunnah beliau, karena di dalamnyalah seluruh petunjuk dan kebaikan.
3) الانحراف عن السنة النبوية سبب للضلال والزيغ.
3) Deviating from the Sunnah is a reason for misguidance and error.
3) Berpaling dari Sunnah Nabi merupakan sebab kesesatan dan penyimpangan.
4) إن المداومةَ علىٰ التخلف عن صلاة الجماعة علامةُ للمنافقين، وإن شهود الجماعة ــ ولو مع المشقة ــ علامة للمؤمنين الصادقين. فَأيُّ الغاديَيْن أنت؟!
4) Regular failure to attend congregational prayer is a sign of hypocrisy. By contrast, attending it persistently, even with difficulty, is a sign of true faith. So, to which category do you want to belong?
4) Terus-menerus meninggalkan salat berjamaah adalah tanda orang munafik, sedangkan menghadiri salat berjamaah -walau disertai kesulitan- adalah tanda orang mukmin yang tulus. Lalu, Anda termasuk yang mana?!
7/1070ــ عَنْ أبي الدّرداء رضي الله عنه قَالَ: سمعْتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول: «مَا مِن ثلاثةٍ في قريةٍ ولا بَدْوٍ لا تُقَامُ فيهمُ الصَّلاةُ إلَّا قد اسْتَحوذَ عليهمُ الشَّيْطانُ. فعليكم بالجَمَاعَةِ، فإنَّما يأكُلُ الذِّئبُ من الغَنم القاصيَةَ». رواه أبو داود بإسناد حسن.
1070/7 - Abu al-Dardā’ (may Allah be pleased with him) reported: I heard the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) say: “If there are three (men) in a village or in the desert among whom congregational prayer is not established, then Satan has certainly overcome them. So, perform prayer in congregation, for the wolf eats up a solitary sheep that strays far from the flock.” [Narrated by Abu Dāwūd, with a sound Isnād]
7/1070- Abu Ad-Dardā` -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Tidaklah ada tiga orang di sebuah desa ataupun pedalaman, lalu salat berjamaah tidak ditegakkan di tengah-tengah mereka, kecuali mereka telah dikuasai oleh setan. Maka, hendaklah kalian berjamaah, karena sesungguhnya serigala itu memangsa kambing yang jauh dari kawannya." (HR. Abu Daud dengan sanad hasan)
القاصية: البعيدة المنفردة عن الغنم.
--
القَاصِيَةُ (al-qashiyah): yang jauh dan terpisah dari kelompoknya.
1) الأمر بالجماعة والائتلاف، وترك الفرقة والاختلاف، فالشرود عن الجماعة سبب للهلكة.
1) It enjoins us to develop unity and harmony and avoid disunity and dissension. Indeed, straying from the group leads to ruin.
1) Perintah supaya berjamaah dan bersatu serta larangan berpecah belah dan berselisih, karena keluar dari jamaah ialah sebab kebinasaan.
2) شبّه النَّبيُّ صلى الله عليه وسلم الشَّاذَّ عن الجماعة بالشاة التي تبتعد عن راعيها ورفيقاتها، فيأكلها الذئب، فالوصية التي يُوصىٰ بها المسلم أن يلزم منهج الحق، ولا يشذَّ عن طريقة أهل السنة والجماعة.
2) The Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) likened a person who departs from the group to a sheep that strays away from the flock, which leads to it being eaten by the wolf. So, a Muslim is advised to stick to the right course and not swerve from the way of Ahl-us-Sunnah Wa al-Jamā‘ah.
2) Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menyerupakan orang yang keluar dari jemaah umat Islam dengan kambing yang terpisah dari penggembala dan kawanannya, sehingga serigala memangsanya. Maka pesan untuk seorang muslim agar dia memegang manhaj yang hak dan tidak keluar dari jalan Ahli Sunnah wal Jamaah.
3) إنما يستحوذ الشيطان علىٰ المتفرقين بالأهواء، ولا سبيل لَهُ إلىٰ المجتمعين علىٰ الهدىٰ.
3) Satan can only overcome those disunited by personal inclinations. He has no power over those united in guidance.
3) Sesungguhnya setan hanya bisa menguasai orang-orang yang berpecah belah karena mengikuti hawa nafsu, dan ia tidak memiliki jalan untuk menguasai orang-orang yang berkumpul di atas petunjuk.
ذكر الحافظ ابن حجر العسقلاني في (فتح الباري شرح صحيح البخاري) بحثاً نفيساً حول فوائد صلاة الجماعة وحكمة مضاعفة الأجر فيها، وإليك ملخص ما أورده، قال ــ رحمه الله تعالىٰ ــ: «فأولها إجابة المؤذن، والتبكير إليها، والمشي إلىٰ المسجد بالسكينة، ودخول المسجد داعياً، وصلاة التحية، وانتظار الجماعة، وصلاة الملائكة عليه واستغفارهم له، وشهادتهم له، وإجابة الإقامة، والسلامة من الشيطان حين يفر عند الإقامة، والوقوف منتظراً الإحرام، وإدراك تكبيرة الإحرام، وتسوية الصفوف وسد فرجها، وجواب قول «سمع الله لمن حمده»، والأمن من السهو غالباً، وحصول الخشوع، وتحسين الهيئة، واحتفاف الملائكة به، والتدرب على تجويد القراءة وتعلم الأركان، وإظهار شعائر الإسلام، وإرغام الشيطان بالاجتماع علىٰ العبادة، والسلامة من صفة النفاق، وردّ السلام على الإمام، والانتفاع باجتماعهم مع عود بركة الكامل على الناقص، وقيام نظام الألفة بين الجيران وحصول تعاهدهم في أوقات الصلوات، فهذه خمس وعشرون خصلة، وبقي أمران يختصان بالجهرية، وهما: الإنصات عند قراءة الإمام، والتأمين عند تأمينه، والله أعلم».
In Fat'h al-Bāri Sharh Sahīh al-Bukhāri, Al-Hāfiz Ibn Hajar al-‘Asqalāni mentioned a valuable study on the benefits of congregational prayer and the wisdom behind the multiplication of rewards for it. Here is a summary of what he said: “The first of them is repeating after the Muezzin, going to prayer early, walking to the mosque in tranquility, entering the mosque in supplication, praying the 'greeting of the mosque' prayer, waiting for congregational prayer, benefiting from the invocation of the angels and their asking for forgiveness for him and their testimony in his favor, repeating after the Iqāmah, being safe from Satan as the latter runs away upon hearing the Iqāmah, standing to wait for Ihrām (the opening Takbīr in prayer), saying the Takbīr of Ihrām, straightening the rows and closing their gaps, getting the answer to the phrase ‘Allah hears he who praises Him’, being mostly safe from forgetfulness, achieving focus of mind, improving appearance, being celebrated by the angels, training to recite the Qur’an in a proper and measured way, learning the pillars, showing the rituals of Islam, defeating Satan by gathering in worship, safety from being described as a hypocrite, returning the Imām’s greeting of peace, benefiting from the gathering as the perfect (prayer) gives blessing to the deficient (prayer), and the development of harmony among neighbors as they meet each other at the times of prayer and as after each other. These are 25 traits and benefits. Two benefits remain in relation to audible prayers, namely listening to the Imām’s recitation and saying ‘amen’ along with him. And Allah knows best.”
Al-Ḥāfiz Ibnu Ḥajar Al-'Asqalāniy dalam "Fatḥul-Bārī Syarḥ Saḥīḥ Al-Bukhāriy" menyebutkan pembahasan urgen seputar faedah salat berjamaah dan rahasia pelipatgandaan pahala padanya. Berikut ini kami bawakan kepada Anda rangkuman pemaparan beliau tentang faedah salat berjamaah; beliau -raḥimahullāh- berkata, "Yang pertama, menyambut panggilan muazin, kemudian bersegera menyambut panggilan salat, berjalan menuju masjid dengan tenang, masuk masjid sambil berdoa, mengerjakan salat Tahiyat Masjid, menunggu salat berjamaah, adanya selawat dan permohonan ampunan oleh malaikat untuknya, kesaksian malaikat kepadanya, memenuhi panggilan ikamah, selamat dari setan ketika ia lari saat ikamah, berdiri menunggu takbīratul-iḥrām, mendapatkan takbīratul-iḥrām bersama imam, meluruskan saf dan mengisi yang kosong, menjawab ucapan 'sami'allāhu liman ḥamidahu', umumnya ia akan aman dari lupa, meraih kekhusyukan, membaguskan penampilan, diliputi oleh malaikat, berlatih membaguskan bacaan dan pembiasaan anggota badan, menampakkan syiar Islam, menaklukkan setan dengan berkumpul pada ibadah, selamat dari sifat kemunafikan, menjawab salam imam, mengambil manfaat dari perkumpulan mereka disertai adanya perpindahan keberkahan dari orang yang sempurna pada yang kurang, berjalannya sistem keakraban antara dua tetangga, dan saling menanyakan kabar ketika waktu salat. Inilah 25 faedah, dan masih tersisa dua faedah lain yang khusus pada salat jahriyyah, yaitu diam ketika imam membaca dan mengucapkan amin ketika imam membaca amin. Wallāhu a'lam."