اللغات المتاحة للكتاب Indonesia English

217 ــ باب وجوب صوم رمضان وبيان فضل الصيام وما يتعلق به

id

217- BAB KEWAJIBAN PUASA RAMADAN, PENJELASAN KEUTAMAAN PUASA, DAN YANG TERKAIT DENGANNYA

قَالَ الله تَعَالىٰ: {يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبلِكُم لَعَلَّكُم تَتَّقُونَ} إلىٰ قوله: {شَهرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلقُرءَانُ هُدى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰت مِّنَ ٱلهُدَىٰ وَٱلفُرقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهرَ فَليَصُمهُۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَو عَلَىٰ سَفَر فَعِدَّة مِّن أَيَّامٍ أُخَرَ} الآية [البقرة 183 – 185].

id

Allah -Ta'ālā- berfirman, "Hai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa ... " Hingga firman-Nya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur`ān, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa yang sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain." (QS. Al-Baqarah: 183-185)

هداية الآية:

id

Pelajaran dari Ayat:

1) صيام رمضان من أصول الإسلام، وخصال التقوىٰ، وتركه من كبائر الذنوب .

id

1) Puasa Ramadan termasuk rukun agama Islam dan pilar ketakwaan, dan meninggalkannya termasuk dosa besar.

2) إظهار فضيلة هذه الأمة، لمّا شرع الله لها من الفرائض مَا تنافس به الأمم السابقة، ليعظم أجرها وقدرها.

id

2) Menampakkan keutamaan umat ini, yaitu manakala Allah mensyariatkan untuk mereka kewajiban-kewajiban yang dengannya mereka bisa melebihi kemuliaan umat-umat terdahulu dengan pelipatgandaan pahala dan kedudukan mereka.

3) من أعظم الحِكَم في فرض الصوم حصول التقوىٰ للصائمين، فالله لا يريد أن يعذب العباد بترك مَا يشتهون ويألفون {وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقوَىٰ مِنكُم}.

id

3) Di antara hikmah paling besar dalam kewajiban puasa ialah tercapainya ketakwaan orang yang berpuasa; Allah tidak bermaksud menyiksa hamba dengan meninggalkan apa yang mereka senangi dan terbiasa dengannya: "Tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu." (QS. Al-Ḥajj: 37)

4) الترغيب في قبول رخصة الشارع في مشروعية إفطار المريض والمسافر، والله تَعَالىٰ يحب أن تُؤتىٰ رخصه كما يحب أن تُؤتىٰ فرائضه.

id

4) Anjuran untuk menerima rukhsah (keringanan) yang berasal dari Allah dalam hal dibolehkannya orang yang sakit dan musafir untuk tidak berpuasa, karena Allah -Ta'ālā- senang bila rukhsakh-Nya diambil sebagaimana Dia senang bila kewajiban-Nya dilaksanakan.

وأما الأحاديث:

id

Adapun hadis-hadis yang berkaitan dengan hal ini,

فقد تقدمت في الباب الذي قبله.

id

maka sebagiannya telah disebutkan dalam bab sebelumnya.

1/1215ــ وَعَنْ أَبي هُريرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: «قَالَ اللهُ _عز وجل_: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إلاَ الصِّيَامَ، فَإنَّهُ لي وأنا أَجْزِي بِهِ، وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإذا كَانَ يَوْمُ صَوْمٍ أَحَدِكُمْ فَلا يَرْفُثْ وَلا يصخَبْ، فَإنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إنِّي صَائِمٌ. وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ الله مِنْ رِيحِ المِسْكِ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا؛ إذا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ، وَإذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِه». متفقٌ عليه.

id

1/1215- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Allah -'Azza wa Jalla- berfirman, 'Semua amal anak Adam ialah miliknya, selain puasa. Sesungguhnya puasa itu milik-Ku dan Aku sendirilah yang akan memberikannya ganjaran.' Puasa adalah perisai. Maka, bila salah seorang kalian sedang berpuasa, janganlah ia berbicara kotor dan jangan berteriak-teriak (memancing keributan). Jika seseorang mencacinya atau memusuhinya hendaknya ia mengatakan, 'Aku sedang puasa.' Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya! Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah dibanding aroma kasturi. Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan yang ia rasakan; yakni apabila ia berbuka puasa, ia bahagia dengan berbukanya, dan apabila ia bertemu Rabb-nya, ia bahagia dengan puasanya." (Muttafaq 'Alaih,

وهذا لفظ روايةِ الْبُخَاري.

id

dan ini adalah redaksi Bukhari)

وفي روايةٍ له: «يَترُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وشَهْوَتَهُ مِنْ أجْلي، الصِّيَامُ لي وَأنا أَجْزِي بِهِ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا».

id

Dalam riwayat Bukhari yang lain: "Ia meninggalkan makanan, minuman, dan syahwatnya karena Aku. Puasa adalah milik-Ku, Aku sendirilah yang akan memberikan ganjarannya, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya."

وفي روايةٍ لمسلم: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ؛ الحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا إلىٰ سَبْعِمِائةِ ضِعْف. قال الله تعالىٰ: إلَّا الصَّوْمَ فَإنَّهُ لي وَأَنا أَجْزي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي. لِلصَّائِمِ فَرْحَتَان؛ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ الله مِنْ رِيحِ المِسْكِ».

id

Dalam riwayat Imam Muslim: "Setiap amal anak Adam dilipatgandakan, satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya hingga tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman, 'Selain puasa, sesungguhnya puasa itu milik-Ku dan Aku sendirilah yang akan memberikannya ganjaran. Ia (orang yang puasa) meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku.' Bagi orang yang puasa ada dua kebahagiaan; yakni satu kebahagiaan ketika berbuka dan satu kebahagiaan lain ketika bertemu Rabb-nya, dan sungguh bau mulutnya lebih wangi di sisi Allah dibanding aroma kasturi."

غريب الحديث:

id

Kosa Kata Asing:

جُنة: مَا يستتر به، أي الصوم وقاية وستر من النار.

id

جٌنَّةٌ (junnah): sesuatu yang digunakan sebagai tameng, yaitu puasa adalah pelindung dan perisai dari neraka.

يرفث: يتكلم الكلام الفاحش.

id

يَرْفُثُ (yarfuṡ): ia berbicara yang kotor dan keji.

يصخب: من الصخب وهو: رفع الصوت واللغط فيه.

id

يَصْخَبُ (yaṣkhab), berasal dari kata "الصًّخْبُ" (aṣ-ṣakhb), yaitu mengangkat suara dan ribut.

خلوف: تغير رائحة الفم من أثر الصيام.

id

خَلُوْفٌ (khalūf): perubahan aroma mulut akibat puasa.

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) الصيام من أعظم العبادات إخلاصاً لله تَعَالىٰ، فإنه سرٌّ بين العبد وربِّه، ولذلك اختصه الله تَعَالىٰ من بين سائر الأعمال.

id

1) Puasa termasuk ibadah paling agung dalam hal keikhlasan kepada Allah -Ta'ālā-, karena puasa adalah rahasia antara hamba dengan Rabb-nya; oleh karena itu, Allah -Ta'ālā- mengistimewakannya di antara amalan lainnya.

2) اشتمل الصوم علىٰ أنواع الصبر كلها؛ صبر علىٰ طاعة الله، وصبر عَنْ معصية الله، وصبر علىٰ أقدار الله تَعَالىٰ ، فلما اشتمل علىٰ أنواع الصبر كلها كَانَ أجره بغير حساب.

id

2) Puasa mengandung semua macam kesabaran; sabar di atas ketaatan kepada Allah, sabar dari bermaksiat kepada Allah, dan sabar atas takdir Allah -Ta'ālā-. Karena puasa mengandung semua macam kesabaran tersebut, maka pahalanya tidaklah terbatas jumlahnya.

3) المؤمن يفرح بإتمام فريضة من فرائض الله تَعَالىٰ، وبما أحل الله لَهُ من محبوبات النفوس، وهذا هو شأن المؤمن يفرح بالطاعة إذَا أتمها .

id

3) Orang mukmin merasa bahagia ketika menyelesaikan salah satu kewajiban yang Allah -Ta'ālā- wajibkan dan ketika Allah menghalalkan baginya sebagian apa yang disenangi jiwanya. Beginilah seharusnya seorang mukmin, berbahagia dengan ketaatan apabila dia telah menyelesaikannya.

4) الحث علىٰ امتثال الوصية النبوية في عدم مقابلة المسيء بالإساءة، بل يكرم الصائمُ نفسَه، ويرفعها عَنْ السبّ والشتم.

id

4) Motivasi untuk melaksanakan wasiat Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dalam hal tidak membalas orang yang berbuat buruk dengan keburukan, melainkan orang yang berpuasa harus memuliakan dan menyucikan dirinya dari mencela dan mencaci.

فائدة:

id

Faedah Tambahan:

هذا الحديث فيه نوعان من أنواع الحديث: ألفاظ قدسية: من كلام الله تَعَالىٰ، وألفاظ نبوية: من كلام النَّبي صلى الله عليه وسلم، فاجتمع فيه وصف الحديث القدسي والحديث النبوي.

id

Di dalam hadis ini terdapat dua macam hadis: hadis qudsi yang berasal dari firman Allah -Ta'ālā-, dan hadis nabawi yang berasal dari ucapan Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Sehingga dalam hadis ini terkumpul dua jenis hadis, yaitu hadis qudsi dan hadis nabawi.

2/1216ــ وعنه أنّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: «مَن أنْفَقَ زوجيْن في سبيلِ اللهِ نُودي من أبواب الجَنَّة: يا عَبْدَ الله، هذا خيرٌ ، فَمَنْ كَانَ من أهل الصَّلاة دُعيَ من باب الصَّلاة، ومن كَانَ من أهلِ الجهادِ دُعيَ من باب الجهَاد، ومَنْ كَانَ من أهْل الصِّيَام دُعيَ من باب الرَّيَّان، ومن كَانَ من أهل الصدَقَة دُعي من باب الصَّدَقة» قَالَ أبو بكر رضي الله عنه: بأبي أنتَ وأُمي يارسول الله! مَا علىٰ مَنْ دُعيَ من تلك الأبواب من ضرورَة، فهلْ يُدعىٰ أحدٌ من تلك الأبواب كلِّهَا؟ قَالَ: «نعم، وأرجُو أن تكونَ منهم». متفق عليه.

id

2/1216- Juga dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang bersedakah dengan sepasang (hewan dan lainnya) di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari semua pintu surga, 'Wahai hamba Allah! Ini adalah kebaikan.' Siapa yang gemar salat, maka dia dipanggil dari pintu salat; siapa yang gemar berjihad, maka dia akan dipanggil dari pintu jihad; siapa yang gemar berpuasa, maka dia akan dipanggil dari pintu Ar-Rayyān; siapa yang gemar bersedekah, maka dia akan dipanggil dari pintu sedekah." Abu Bakar -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, "Kupersembahkan ayah ibuku sebagai tebusan untukmu wahai Rasulullah! Tidak ada keburukan atas orang yang dipanggil dari tiap-tiap pintu itu. Apakah ada orang yang dipanggil dari seluruh pintu surga?" Beliau bersabda, "Ya, dan aku berharap, engkaulah salah satunya." (Muttafaq 'Alaih)

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) الحث علىٰ الإكثار من نوافل العبادات، ليُدعىٰ العبد من أيِّ باب من أبواب الطاعات.

id

1) Anjuran untuk memperbanyak ibadah sunah agar seseorang dipanggil dari tiap-tiap pintu ketaatan.

2) فتح أبواب رحمة الله تَعَالىٰ للعباد، حَتَّىٰ يتنافس أهل الإيمان في العبادات.

id

2) Dibukanya pintu-pintu rahmat Allah -Ta'ālā- bagi para hamba supaya orang beriman berlomba-lomba dalam ibadah.

3) إن باب الريان الذي يَروي الصائمين أحد أبواب الجنة الثمانية.

id

3) Pintu Ar-Rayyān yang akan menghilangkan dahaga orang yang berpuasa adalah salah satu di antara delapan pintu surga.

4) فضيلة خاصة لأبي بكر الصِّدِّيق؛ فقد بشّره رَسُول الله صلى الله عليه وسلم أنه ممن يُدعىٰ من هذه الأبواب كلها، إكراماً لَهُ رضي الله عنه، لأنه حاز أبواب الخير كلها.

id

4) Keutamaan khusus bagi Abu Bakar Aṣ-Ṣiddīq, yaitu Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah memberikannya kabar gembira bahwa dia termasuk di antara yang akan dipanggil dari semua pintu ini, sebagai pemuliaan kepadanya -raḍiyallāhu 'anhu- karena dia telah meraih semua pintu kebaikan.

3/1217 ــ وعن سهل بن سعد رضي الله عنه عَنِ النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «إنَّ في الجَنَّة باباً يُقالُ لَهُ: الرَّيَّانُ، يدخل منهُ الصائمونَ يومَ القيامةِ، لا يدخلُ منهْ أحدٌ غيرُهُم، يقال: أينَ الصَّائمون؟ فيقومون لا يدخلُ منهُ أحدٌ غيرهُم، فإذا دَخلُوا أُغلقَ، فلم يدخل منه أحدٌ». متفق عليه.

id

3/1217- Sahl bin Sa'ad -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bahwa beliau bersabda, "Sesungguhnya di surga ada satu pintu bernama Ar-Rayyān. Pada hari Kiamat kelak, orang-orang yang berpuasa akan masuk dari pintu itu, dan tidak ada seorang pun yang masuk selain mereka. Dikatakan, 'Di manakah orang-orang yang berpuasa?' Lantas mereka berdiri, tidak ada seorang pun selain mereka yang masuk dari pintu itu. Jika mereka telah masuk, pintu itu pun ditutup, sehingga tidak ada seorang pun yang masuk dari pintu itu setelahnya." (Muttafaq 'Alaih)

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) من رحمة الله تعالىٰ وإكرامه للصائمين أن فتح لهم باباً لا يشاركهم فيه غيرهم.

id

1) Di antara rahmat dan pemuliaan Allah -Ta'ālā- terhadap orang yang berpuasa adalah Allah membukakan khusus untuk mereka sebuah pintu yang orang lain tidak akan menyertai mereka di dalamnya.

2) الجزاء من جنس العمل؛ فكما أَخلص الصائمون لله تَعَالىٰ صومهم، أَخلص ربهم لهم ثوابهم.

id

2) Balasan setimpal dengan jenis perbuatan, yaitu sebagaimana orang yang berpuasa memurnikan puasanya untuk Allah -Ta'ālā-, maka Rabb mereka pun mengkhususkan balasan mereka untuk mereka saja.

4/1218ــ وعَنْ أبي سَعيدٍ الخُدْريِّ رضي الله عنه قالَ: قالَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: «مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوماً في سَبِيلِ الله إلَّا بَاعَدَ الله بِذلكَ اليَومِ وَجْهَهُ عَنِ النّارِ سَبْعِينَ خَرِيفاً». متفقٌ عليه.

id

4/1218- Abu Sa'īd Al-Khudriy -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah, kecuali dengan hari itu Allah akan jauhkan wajahnya dari neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun." (Muttafaq 'Alaih)

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) من أعظم الأعمال أجراً، قرْنُ الصيام مع الجهاد في سبيل الله، لأنه يجمع بين الفضيلتين.

id

1) Di antara amalan yang paling besar pahalanya ialah menggabungkan ibadah puasa dengan jihad fi sabilillah, karena telah menggabungkan antara dua keutamaan.

2) فضيلة الإخلاص لله تَعَالىٰ في صوم النافلة، لأن العبد لا يصوم في أيام الجهاد إلا لتمام إخلاصه لله تَعَالىٰ.

id

2) Keutamaan ikhlas kepada Allah -Ta'ālā- dalam puasa sunah, karena seorang hamba tidak akan berpuasa di hari-hari berjihad kecuali karena kesempurnaan ikhlasnya kepada Allah -Ta'ālā-.

5/1219ــ عَنْ أبي هُرَيْرةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «مَنْ صامَ رَمَضَانَ إيماناً واحتساباً ، غُفرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ من ذَنْبِهِ». متفق عليه.

id

5/1219- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bahwa beliau bersabda, "Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Muttafaq 'Alaih)

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) بيان الأجر العظيم في صيام رمضان فهو سبب لغفران الذنوب.

id

1) Menjelaskan pahala besar dalam puasa Ramadan karena merupakan sebab pengampunan dosa.

2) إن الإيمان بالله تَعَالىٰ واحتساب الأجر، مع تمام الإخلاص لله سبحانه، من أجلّ الطاعات.

id

2) Beriman kepada Allah -Ta'ālā- dan mengharap pahala yang disertai dengan keikhlasan yang sempurna kepada Allah; termasuk ketaatan yang paling mulia.

6/1220ــ وعنه رضي الله عنه أنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: «إذَا جاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أبوابُ الجنَّة ، وغُلِّقت أبوابُ النَّار، وصُفِّدَت الشَّيَاطينُ». متفق عليه.

id

6/1220- Juga dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Apabila Ramadan telah tiba, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu." (Muttafaq 'Alaih)

غريب الحديث:

id

Kosa Kata Asing:

صُفِّدت الشَّياطين: قُـيِّدَت وحُبِسَت.

id

صُفِّدت الشَّياطين: setan-setan diikat dan ditahan.

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) من خصائص شهر رمضان أنه تُفتح فيه أبواب الجنة، ترغيباً للعاملين في الإكثار من الطاعات، وتُغلق فيه أبواب النيران لكثرة الطائعين من المؤمنين، وتقييدِ الشياطين عَنْ الشرور.

id

1) Di antara keistimewaan bulan Ramadan adalah bahwa pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka untuk memotivasi para pelaku amal saleh untuk memperbanyak ketaatan, pintu-pintu neraka ditutup karena banyaknya orang beriman yang mengerjakan ketaatan, serta setan-setan dibelenggu dari berbuat keburukan.

2) إخبار النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم الأمة بذلك، نصحاً لها، وترغيباً في الخير، وتحذيراً من الشر.

id

2) Pengabaran oleh Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tentang hal itu kepada umat ini sebagai bentuk nasihat untuk mereka, juga sebagai motivasi pada kebaikan, dan peringatan dari dosa dan keburukan.

3) وجوب التصديق بخبر النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم الغيبي، لأنه {وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلهَوَىٰٓ * إِن هُوَ إِلَّا وَحي يُوحَىٰ}.

id

3) Kewajiban mengimani berita gaib yang datang dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, karena beliau; "Tidaklah berucap menurut keinginannya. Tidak lain, itu adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)." (QS. An-Najm: 3-4)

7/1221ــ وعنهُ أَنَّ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم قالَ: «صُوْمُوا لِرُؤْيَتِهِ، وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ، فإن غَبِي عَليكم فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاثين». متفقٌ عليه وهذا لفظ البخاري.

id

7/1221- Masih dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Berpuasalah karena melihatnya (hilal), dan berbukalah karena melihatnya pula. Apabila hilal samar atas kalian, maka sempurnakanlah bilangan Syakban menjadi tiga puluh hari." (Muttafaq 'Alaih, dan ini redaksi Bukhari)

وفي روايةِ مسلم: «فَإن غُمَّ عَليكم فَصُوموا ثَلاثِينَ يَوْماً».

id

Dalam riwayat Muslim: "Apabila kalian terhalangi oleh awan, maka berpuasalah tiga puluh hari."

غريب الحديث:

id

Kosa Kata Asing:

غَبِي: بفتح الغين وكسر الباء، بمعنىٰ خفي.

id

غَبِي (gabiya), dengan memfatahkan "gain" dan mengkasrahkan "bā`", artinya: samar.

غُم: حال بينكم وبينه غيم فلم تروه.

id

غُمَّ (gumma): antara kalian dan hilal terhalangi awan sehingga kalian tidak melihatnya.

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) إن وجوب صوم شهر رمضان يكون برؤية هلال الشهر، أو إكمال شعبان ثلاثين يوماً، والخروج من الصيام يحصل برؤية هلال شوال، أو إكمال رمضان ثلاثين يوماً. حتىٰ نطرح الشك، ونبني العبادة علىٰ يقين تام أو ظن راجح.

id

1) Kewajiban puasa bulan Ramadan adalah dengan melihat hilal bulan Ramadan atau menyempurnakan Syakban tiga puluh hari, sedangkan keluar dari kewajiban puasa adalah dengan melihat hilal Syawal atau menyempurnakan bulan Ramadan tiga puluh hari. Sehingga kita bisa membuang keraguan dan membangun ibadah di atas keyakinan sempurna atau dugaan yang kuat.

2) إذا خفي هلال رمضان وجب إتمام شهر شعبان ثلاثين يوماً، ولا يجوز صيام يوم الشك قبل رمضان، ومن صامه فقد عصىٰ أبا القاسم صلى الله عليه وسلم.

id

2) Bila hilal bulan Ramadan tidak terlihat, maka wajib hukumnya menyempurnakan bulan Syakban tiga puluh hari, dan tidak diperbolehkan berpuasa di hari yang diragukan (hari syak) sebelum Ramadan; siapa yang mengerjakannya, maka dia telah durhaka kepada Abul-Qāsim -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.

فائـدة:

id

Faedah Tambahan:

إن اتباع السنة يكون بإتمام العدة، وليس بصيام يوم الشك. بزعم أنه أحوط وأكمل، بل كل الخير في متابعة هدي النبي المرسل. ولو كان في صوم يوم الشك خيراً لدلَّ الأمة علىٰ ذلك. فالزم تعليمه، هُديت أرشد المسالك.

id

Mengikuti Sunnah adalah dengan menyempurnakan bilangan bulan, bukan dengan berpuasa di hari syak (yang diragukan), meskipun dengan klaim bahwa itu sikap yang lebih hati-hati dan lebih sempurna. Karena seluruh kebaikan adalah pada mengikuti petunjuk Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Sekiranya berpuasa di hari syak mengandung kebaikan, niscaya beliau telah mengarahkan umatnya kepadanya. Sebab itu, berpeganglah dengan apa yang beliau ajarkan, niscaya Anda diberi petunjuk.