اللغات المتاحة للكتاب Indonesia English

266 ــ باب تحريم سَبّ المسلم بغير حق

id

266- BAB HARAM MENCACI SEORANG MUSLIM TANPA ALASAN YANG BENAR

قَالَ الله تَعَالىٰ: {وَٱلَّذِينَ يُؤذُونَ ٱلمُؤمِنِينَ وَٱلمُؤمِنَٰتِ بِغَيرِ مَا ٱكتَسَبُواْ فَقَدِ ٱحتَمَلُواْ بُهتَٰنا وَإِثما مُّبِينا} [الأحزاب: 58].

id

Allah -Ta'ālā- berfirman, "Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, maka sungguh, mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata." (QS. Al-Aḥzāb: 58)

هداية الآيات:

id

Pelajaran dari Ayat:

1) تحريم أذية المؤمنين والمؤمنات بالقول أو بالفعل، فأذيتهم من أعظم الذنوب.

id

1) Pengharaman menyakiti orang beriman laki-laki dan perempuan, baik dengan ucapan ataupun perbuatan, karena menyakiti mereka termasuk dosa paling besar.

2) ترغيب الشريعة في جلب كل ما يقوي المودة والمحبة بين عموم المؤمنين.

id

2) Anjuran syariat pada semua hal yang dapat mengukuhkan kasih sayang dan cinta di antara orang-orang beriman.

1/1559 ــ وعن ابن مسعود رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: «سِبابُ المُسلم فُسوقٌ، وقتالُهُ كُفْرٌ». متفقٌ عليه.

id

1/1559- Ibnu Mas'ūd -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Mencela orang muslim adalah kefasikan dan memeranginya adalah kekufuran." (Muttafaq 'Alaih)

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) تعظيم حق المسلم، فمَن سبَّ مسلماً بغير حق فقد وقع في الفسوق.

id

1) Mengagungkan hak muslim. Siapa saja yang mencaci seorang muslim tanpa alasan yang benar maka dia telah jatuh dalam kefasikan.

2) قتال المسلم من أعمال الكفر، ولا يلزم أن يكون فاعل ذلك كافراً.

id

2) Memerangi seorang muslim termasuk perbuatan kufur, namun tidak serta-merta pelakunya menjadi kafir.

2/1560 ــ وعن أبي ذَرٍّ رضي الله عنه أنَّهُ سمعَ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم يقولُ: «لا يَرمي رجُلٌ رجُلاً بالفسْقِ أو الكُفْرِ إلَّا ارتَدَّتْ عليْه، إنْ لمْ يَكُنْ صاحبُهُ كذلكَ». رواهُ البخاريُّ.

id

2/1560- Abu Żarr -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa dia telah mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Tidaklah seseorang menuduh orang lain dengan kefasikan atau kekafiran, melainkan tuduhan tersebut akan kembali kepadanya jika orang yang dituduhnya tidak pantas menyandangnya.‎" (HR. Bukhari)

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) تحريم سب المسلم أو تكفيره، فذلك من كبائر الذنوب وأعظم الفِرى.

id

1) Pengharaman mencaci seorang muslim atau mengafirkannya karena ia merupakan dosa besar dan termasuk kebohongan paling besar.

2) التحذير من تكفير معين من المسلمين إلا بحجة شرعية واضحة، لأن التكفير حكم شرعي يُرجع فيه إلىٰ النصوص الشرعية، والقواعد المرعية، وفتاوىٰ العلماء الراسخين.

id

2) Peringatan dari melakukan pengafiran kaum msulimin secara perorangan kecuali berdasarkan hujah agama yang terang, karena pengafiran adalah hukum agama yang harus dikembalikan kepada nas agama, kaidah-kaidah yang harus diperhatikan, dan fatwa para ulama yang kukuh secara keilmuan.

3/1561ــ وعن أبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: «المُتَسَابَّان مَا قَالا فَعَلىٰ البَادي منْهُما، حَتَّىٰ يَعْتَديَ المَظْلُومُ». رواه مسلم.

id

3/1561- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Dua orang yang saling mencaci, semua yang mereka berdua katakan, maka dosanya bagi orang yang memulai di antara mereka berdua, sampai orang yang dizalimi melebihi cacian orang yang memulai." (HR. Muslim)

غريب الحديث:

id

Kosa Kata Asing:

المتسابان ما قالا: اللذان يشتم بعضهما الآخر فإثم ما قالا من السب علىٰ البادي منهما.

id

المُتَسَابَّان مَا قَالا: dua orang yang saling mencaci maka dosa semua cacian yang mereka ucapkan ditanggung oleh orang yang memulai di antara mereka berdua.

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) جواز انتصار المظلوم لنفسه دون تعدٍّ في حقه. { وَلَمَنِ انتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهِ فَأُولَٰئِكَ مَا عَلَيْهِم مِّن سَبِيلٍ }.

id

1) Orang yang dizalimi boleh membela diri tanpa melampaui haknya; "Tetapi orang-orang yang membela diri setelah dizalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan mereka." (QS. Asy-Syūrā: 41)

2) استحباب الصبر والعفو عن المسلمين، إذا ترتب علىٰ ذلك مصلحة. { فَمَن عَفَا وَأَصلَحَ فَأَجرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِ}.

id

2) Anjuran bersabar dan memaafkan kaum muslimin bila hal itu akan mendatangkan maslahat; "Tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah." (QS. Asy-Syūrā: 40)

4/1562 ــ وعنه قَالَ: أَتِيَ النَّبيُّ صلى الله عليه وسلم برَجُلٍ قدْ شَربَ قَالَ: «اضْربُوهُ» قَالَ أبو هُرَيْرَةَ: فَمِنَّا الضَّاربُ بيده، والضاربُ بنعله، والضاربُ بثوبه. فلمَّا انصَرَفَ قَالَ بعضُ القَوم: أخزاكَ اللهُ، قَالَ: «لاتقُولُوا هذا، لا تُعينُوا عليه الشَّيْطانَ». رواهُ البخاريُّ.

id

4/1562- Masih dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, dia berkata, Seorang laki-laki yang telah minum khamar dibawa ke hadapan Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Beliau bersabda, "Deralah dia!" Abu Hurairah berkata, "Di antara kami ada yang memukul dengan tangannya, ada yang memukul dengan sandalnya, ada yang memukul dengan pakaiannya." Setelah orang itu pergi, sebagian orang berkata, "Semoga Allah menghinakanmu!" Nabi bersabda, "Janganlah kalian mengatakan demikian. Janganlah kalian membantu setan untuk memperdayakannya!" (HR. Bukhari)

غريب الحديث:

id

Kosa Kata Asing:

شرب: أي شرب الخمر.

id

شَرِبَ (syariba): maksudnya, minum khamar.

أخزاك: أذلك وأهانك.

id

أَخْزَاكَ (akhzāka): semoga Dia menghinakanmu.

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) الخمر، وإن كانت محرمة وعلىٰ شاربها عقوبة الجلد والضرب، فإنه لا يجوز لعن التائب منها.

id

1) Khamar, sekalipun hukumnya haram dan orang yang meminumnya dihukum dera dan cambuk, tetapi tidak diperbolehkan melaknat orang yang bertobat darinya.

2) نهت الشريعة عن مساعدة الشيطان في إغواء العباد، لأن في ذلك انتشاراً للشرّ والفساد.

id

2) Syariat melarang dari membantu setan dalam menyesatkan manusia karena yang demikian itu dapat menyebarkan keburukan dan kerusakan.

5/1563 ــ وعنهُ قَالَ: سمعتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم يقولُ: «مَنْ قَذَفَ مَمْلُوكَهُ بالزِّنىٰ يُقامُ عليْه الحَدُّ يومَ القيَامَة، إلَّا أنْ يَكُونَ كما قَالَ». متفقٌ عليهِ.

id

5/1563- Juga dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, dia berkata, Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang menuduh budak sahayanya melakukan zina, kelak pada hari Kiamat akan ditegakkan padanya hukuman hudud, kecuali budak itu memang melakukan apa yang dituduhkan padanya." (Muttafaq 'Alaih)

غريب الحديث:

id

Kosa Kata Asing:

المملوك: هو العبد الرقيق يملكه الحر.

id

المَمْلُوْكُ (al-mamlūk): budak yang dimiliki oleh orang merdeka.

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) تحريم قذف المملوك بالزنا، لأن ذلك من كبائر الذنوب.

id

1) Pengharaman menuduh hamba sahaya berbuat zina karena yang ia termasuk dosa besar.

2) من لم يُقتصَّ منه في الدنيا في حقوق الخلق، اُقتُصَّ منه في الآخرة.

id

2) Siapa yang belum ditegakkan padanya hukum kisas di dunia pada hak yang terkait dengan hak manusia, maka dia akan dikisas di akhirat kelak.