1/1740ــ عن أبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: «لا تُسَمُّوا العِنَبَ الكَرْمَ، فإنَّ الكَرْمَ المُسْلمُ». متق عليه. وهذا لفظ مسلم.
1/1740- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Janganlah kalian menyebut anggur dengan "karm" (yang banyak kebaikan), karena yang pantas dengan sebutan karm itu adalah seorang muslim." (Muttafaq 'Alaih, dan ini redaksi Muslim)
وفي رواية: «فإنَّما الكَرْمُ قلبُ المؤمن». وفي رواية للبخاري ومسلم «يقولون: الكرمُ، إنَّما الكَرْمُ قلبُ المُؤمن».
Dalam riwayat yang lain, "Yang pantas dengan sebutan karm itu hanyalah hati orang mukmin." Dalam riwayat Bukhari dan Muslim yang lain, "Mereka menyebutnya karm, padahal sebutan karm itu hanya pantas untuk hati orang mukmin."
2/1741ــ وعن وائلِ بن حِجْرٍ رضي الله عنه عن النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «لا تقولوا: الكَرْمُ، ولكن قولُوا: العِنَبُ، والحَبَلَةُ». رواه مسلم.
2/1741- Wā`il bin Ḥijr -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bahwa beliau bersabda, "Janganlah kalian mengatakan karm (yang banyak kebaikan), tetapi katakanlah anggur dan pohon anggur." (HR. Muslim)
1) كراهية تسمية العنب كرماً، لأن المسلم أولىٰ بهذا الاسم منه.
1) Makruh menyebut anggur dengan julukan "karm", karena seorang muslim lebih patut dengan sebutan tersebut.
2) بيان عناية الشريعة بتصحيح الألفاظ الخاطئة الشائعة، واستعمال الألفاظ الصحيحة بدلاً منها ، وهذا من محاسن التشريع .
2) Menjelaskan perhatian syariat Islam dalam meluruskan kata-kata salah yang tersebar luas lalu menggantinya dengan kata-kata yang benar, dan ini termasuk dari keindahan syariat Islam.