1/1752ــ عن أبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: نُهيَ عَنِ الخَصْرِ في الصَّلاة. متفقٌ عليه.
1752/1 - Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reportedly said: “It was made prohibited to place the hands upon the waist in prayer.” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]
1/1752- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, "Dilarang meletakkan tangan di pinggang ketika salat." (Muttafaq 'Alaih)
الخصر: وضع اليد علىٰ الخاصرة، وهي ما بين الحِقْو وأسفل الأضلاع.
--
الخَصْرِ (al-khasr): meletakkan tangan di pinggang, yaitu antara bagian bawah ketiak dan bagian rusuk paling bawah.
1) تحريم وضع اليد علىٰ الخاصرة في الصلاة، لمجيء النهي عن هذه الهيئة.
1) It is prohibited to place the hands upon the waist during prayer, given the reported prohibition in this regard.
1) Pengharaman meletakkan tangan di pinggang ketika salat berdasarkan larangan dari posisi ini.
2) علىٰ العبد أن يقابل نصوص الشرع بالتسليم والانقياد دون الاعتراض والتشكيك بحثاً عن العلَّة، فإن كل الخير فيما أُمرنا به، وكل الشَرّ فيما نُهينا عنه، ولو لم ندرك الحكمة من ذلك.
2) One should meet the Shariah texts with submission and compliance, without any objection or questioning in search of the reason behind any ruling. Indeed, all goodness lies in what we are commanded to do and all evil lies in what we are prohibited from, even if we fail to grasp the intended wisdom.
2) Hendaklah seorang hamba tunduk dan patuh terhadap nas-nas agama tanpa penolakan maupun keraguan dengan mencari-cari dalih, karena semua kebaikan ada pada perkara yang diperintahkan kepada kita, dan semua keburukan ada pada perkara yang kita dilarang darinya sekalipun kita tidak mengetahui hikmahnya.