اللغات المتاحة للكتاب Indonesia English

367 ــ باب تحريم انتساب الإنسان إلى غير أبيه وتولِّيه إلى غير مَواليه

id

367- BAB HARAM BAGI SESEORANG MENISBAHKAN DIRI KEPADA SELAIN AYAHNYA DAN SELAIN YANG MEMERDEKAKANNYA

1/1802 ــ عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبي وَقَّاصٍ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «مَنِ ادَّعَىٰ إلىٰ غَيْرِ أَبِيهِ، وَهُو يَعْلَمُ أَنّهُ غَيْرُ أَبِيهِ، فالجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ». متفقٌ عَليْهِ.

id

1/1802- Sa'ad bin Abi Waqqāṣ -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwasanya Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang menisbahkan diri kepada selain ayahnya, padahal dia tahu orang tersebut bukan ayahnya, maka surga haram baginya." (Muttafaq 'Alaih)

2/1803 ــ وعنْ أَبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «لا تَرْغَبُوا عَنْ آبَائِكُمْ، فَمن رَغِبَ عَنْ أَبِيهِ فَهُوَ كُفْرٌ». متفقٌ عليه.

id

2/1803- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bahwa beliau bersabda, "Janganlah kalian membenci ayah kalian. Siapa yang membenci ayahnya, maka itu adalah bentuk kekufuran." (Muttafaq 'Alaih)

غريب الحديث:

id

Kosa Kata Asing:

ادعىٰ: انتسب.

id

اِدَّعَى (idda'ā): menisbahkan diri.

هداية الأحاديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) لا يحل للعبد أن ينتسب إلىٰ غير أبيه. لأن هذا من تقطيع الأرحام، والفساد العام.

id

1) Tidak halal bagi seorang hamba untuk menisbahkan diri kepada selain ayahnya karena perbuatan ini merupakan pemutusan silaturahmi dan merupakan kerusakan besar.

2) بيان هدي الإسلام في المحافظة علىٰ الأنساب، وهذا من محاسن التشريع.

id

2) Menjelaskan petunjuk Islam dalam menjaga nasab dan ini termasuk keindahan syariat Islam.

3) وجوب برّ الوالد، ومما يدخل في البرّ انتساب الرجل إلىٰ أبيه.

id

3) Kewajiban berbakti kepada kedua orang tua, dan termasuk berbakti kepada orang tua adalah seseorang menisbahkan dirinya kepada ayahnya.

3/1804 ــ وَعَنْ يزِيدَ بنِ شريكِ بنِ طَارِقٍ قالَ: رَأَيْتُ عَلِيّاً رضي الله عنه عَلىٰ المِنْبَرِ يَخْطُبُ، فَسَمِعْتُهُ يقُولُ: لا وَالله مَا عِنْدَنا مِنْ كِتَابٍ نَقْرَؤُهُ إلَّا كِتَابَ الله وَمَا في هذهِ الصَّحِيفَةِ، فَنَشَرَهَا فَإذَا فِيهَا أَسْنَانُ الإبِلِ، وَأَشْيَاءُ مِنَ الجرَاحَاتِ، وَفِيهَا: قالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: «المَدِينَةُ حَرَمٌ مَا بَيْنَ عَيْرٍ إلىٰ ثَوْرٍ، فَمَنْ أَحْدَثَ فِيهَا حَدَثاً، أَوْ آوَىٰ مُحْدِثاً، فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ الله وَالمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ، لاَ يَقْبَلُ اللهُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفاً وَلا عَدْلاً، ذِمَّةُ المُسْلِمِينَ وَاحِدَةٌ، يَسْعَىٰ بِهَا أَدْنَاهُمْ، فَمَنْ أَخْفَرَ مُسْلِماً فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ الله وَالمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ، لا يَقْبَلُ اللهُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفاً وَلا عَدْلاً، وَمَنِ ادَّعَىٰ إلىٰ غَيْرِ أَبِيهِ، أَوِ انْتَمَىٰ إلىٰ غَيْرِ مَوَاليهِ، فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ الله وَالمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ، لا يقْبَلُ اللهُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفاً وَلا عَدْلاَ». متفقٌ عليه.

id

3/1804- Yazīd bin Syarīk bin Ṭāriq berkata, Aku melihat Ali -raḍiyallāhu 'anhu- berkhotbah di atas mimbar; aku mendengarnya berkata, "Tidak. Demi Allah! Kami tidak memiliki kitab yang kami baca kecuali Kitab Allah dan apa yang ada di lembaran ini." Lantas Ali membentangkannya, ternyata di dalamnya pembahasan tentang umur unta (untuk diat) dan berbagai hal yang berkaitan dengan hukum melukai orang (jirāḥāt), serta di dalamnya ada (tulisan): Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Madinah adalah tanah haram (suci) antara Gunung 'Air sampai Gunung Ṡaur. Siapa yang melakukan bidah (atau kezaliman) di dalamnya atau melindungi pembuat bidah (atau pelaku kezaliman), maka baginya laknat Allah, para malaikat, dan manusia seluruhnya. Kelak pada hari Kiamat Allah tidak akan menerima tobat dan tebusan darinya. Jaminan keamanan kaum muslimin itu satu, bisa diberikan sekalipun oleh orang yang paling rendah di antara mereka. Siapa yang melanggar jaminan keamanan yang diberikan oleh seorang muslim maka baginya laknat Allah, para malaikat, dan manusia seluruhnya. Kelak pada hari Kiamat Allah tidak akan menerima tobat dan tebusan darinya. Siapa yang menisbahkan dirinya kepada selain ayahnya atau berafiliasi kepada selain orang yang memerdekakannya maka baginya laknat Allah, para malaikat, dan manusia seluruhnya. Kelak pada hari Kiamat Allah tidak akan menerima tobat dan tebusan darinya." (Muttafaq 'Alaih)

«ذِمَّةُ المسْلِمِين» أَيْ: عَهْدهُمْ وَأَمَانَتُهُمْ. «وَأَخْفَرَهُ»: نَقَضَ عَهْدَهُ. «وَالصَّرفُ»: التَوْبَةُ، وَقِيلَ: الحِيْلَةُ. «وَالْعَدْلُ»: الْفِدَاءُ.

id

ذِمَّةُ المسْلِمِين (żimmatul-muslimīn): perjanjian dan jaminan keamanan kaum muslimin. أَخْفَرَهُ (akhfarahu): ia melanggar perjanjian dan jaminannya. الصَّرفُ (aṣ-ṣarf): tobat; ada yang berkata: siasat. الْعَدْلُ (al-'adl): tebusan.

غريب الحديث:

id

Kosa Kata Asing:

أسنان الإبل: بيان أعمارها التي تُؤدَّىٰ كدية في القتل.

id

أَسْنَانُ الإبِلِ (asnānul-ibil): penjelasan tentang umur unta yang dibayar sebagai diat dalam pembunuhan.

الجراحات: أحكام من القصاص.

id

الجرَاحَاتِ (al-jirāḥāt): hukum-hukum tentang kisas.

عَيْر وثَوْر: جبلان في المدينة النبوية من جهة جنوبها وشمالها.

id

عَيْر وثَوْر ('air wa ṡaur): dua buah gunung yang terletak di arah selatan dan utara Kota Madinah Nabawiah.

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) لم يخصَّ رسول الله صلى الله عليه وسلم أهل البيت ــ رضي الله عنهم ورفع قدرهم ــ بشيء من العلم دون الناس، بل عِلمُهُم مأخوذ من الكتاب والسنة، كعلم جميع الصحابة رضي الله عنهم.

id

1) Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tidak pernah mengkhususkan sebagian ilmu kepada Ahli Bait -raḍiyallāhu 'anhum- tanpa orang lain, tetapi ilmu mereka diambil dari Al-Qur`ān dan Sunnah sebagaimana ilmu semua sahabat -raḍiyallāhu 'anhum-.

2) تحريم الإحداث في دين الله، لأنه من إفساد الدين.

id

2) Pengharaman bidah dalam agama Allah karena termasuk perbuatan merusak agama.

3) الإعلام بحرمة المسلمين وفضلهم عند الله _عز وجل_، ووجوب الانتصار لهم، والدفاع عنهم وعن حقوقهم.

id

3) Menerangkan kehormatan kaum muslimin dan kemuliaan mereka di sisi Allah -'Azza wa Jalla- serta kewajiban membela mereka dan membela hak mereka.

4) الوعيد الشديد باللعن والطرد من رحمة الله لمن ادعىٰ إلىٰ غير أبيه.

id

4) Ancaman keras berupa laknat dan pengusiran dari rahmat Allah bagi orang yang menisbahkan dirinya kepada selain ayahnya.

4/1805 ــ وَعَنْ أبي ذرٍّ رضي الله عنه أَّنهُ سَمعَ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: «لَيْسَ مِنْ رَجُلٍ ادَّعَىٰ لِغَيْرِ أبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُه إلَّا كَفَرَ، وَمَنِ ادَّعَىٰ ما لَيْسَ لهُ فَلَيْسَ مِنَّا، وَلْيتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ، وَمَنْ دَعَا رَجُلاً بِالْكُفْرِ، أَوْ قَالَ: عَدُوَّ الله، وَلَيْسَ كَذلِكَ إلَّا حَارَ عَلَيْهِ». مُتَّفقٌ عَلَيْهِ، وهذَا لَفْظُ روايةِ مُسْلِمٍ.

id

4/1805- Abu Żarr -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa dia mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Tidak seorang pun yang menisbahkan dirinya kepada selain ayahnya sementara dia mengetahuinya kecuali dia telah kafir. Siapa yang mengklaim sesuatu bukan miliknya, maka ia bukan dari golongan kami, dan hendaknya ia menempati tempat duduknya di api neraka. Siapa yang memanggil seseorang dengan sebutan "kafir" atau mengatakan "wahai musuh Allah" sementara orang tersebut tidak seperti itu, maka tuduhan itu kembali kepadanya." (Muttafaq 'Alaih, dan ini redaksi Muslim)

غريب الحديث:

id

Kosa Kata Asing:

حار عليه: رجع إليه.

id

حَارَ عَلَيْهِ (ḥāra 'alaihi): kembali kepadanya.

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) تحريم الدعاوىٰ الباطلة كلها، ومن ذلك: انتسابُ الرجل إلىٰ غير أصله.

id

1) Haram melakukan klaim-klaim yang batil, di antaranya: seseorang menisbahkan diri kepada selain ayahnya.

2) تحريم تهمة المسلمين بالكفر، أو رميهم بمعاداة الله، إلا ما ثبتت الأدلة الشرعية والقواعد المرعية، وفتاوىٰ الأئمة، بجواز تكفيره.

id

2) Haram menuduh seorang muslim sebagai orang kafir atau mengatakan mereka sebagai musuh Allah, kecuali yang ditetapkan oleh dalil-dalil dan kaidah-kaidah agama serta fatwa para ulama tentang kebolehan mengafirkannya.