قال الله تعالىٰ: {خِتَٰمُهُۥ مِسكٞ وَفِي ذَٰلِكَ فَليَتَنَافَسِ ٱلمُتَنَٰفِسُونَ} [المطففين: 26].
Allah Almighty says: {The last of it is musk. So for this let the competitors compete.} [Al-Mutaffifīn: 26]
Allah -Ta'ālā- berfirman, "Laknya adalah kasturi. Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba." (QS. Al-Muṭaffifīn: 26)
1) إن الاجتهاد في العمل الصالح من الأمور المحمودة؛ لأنه يؤدي إلىٰ استباق الخيرات.
1) It is commendable to be diligent in performing good deeds, for this leads to competition in this area.
1) Bersungguh-sungguh dalam beramal saleh termasuk perkara yang terpuji karena dapat menyebabkan adanya perlombaan orang-orang mukmin dalam kebaikan.
2) تعظيم شعائر الله، والاستكثار من أعمال البر.
2) We should extol the symbols and rituals of Allah Almighty and engage in more good deeds.
2) Menjunjung syiar-syiar agama serta memperbanyak amal kebajikan.
1/569 ــ وعن سهلِ بنِ سعدٍ رضي الله عنه أن رسولَ الله صلى الله عليه وسلم أُتِيَ بِشَرَابٍ، فَشَرِبَ مِنْهُ، وَعَن يَمِينِهِ غُلامٌ، وَعَنْ يَسَارهِ الأَشْيَاخُ، فقال لِلْغُلامِ: «أَتَأذَنُ لي أَن أُعْطِيَ هؤُلاَءِ؟» فَقَالَ الغُلامُ: لا، وَالله يَا رَسُولَ الله لا أُوثِرُ بِنَصِيبي مِنْكَ أَحَداً، فَتَلَّهُ رسولُ الله في يَدِهِ. متفقٌ عليه.
569/1 - Sahl ibn Sa‘d (may Allah be pleased with him) reported that the Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) was given a drink and he drank from it. There was a boy on his right and old men on his left. He said to the boy: “Do you allow me to give it to these?” The boy said: “No, by Allah, O Messenger of Allah. I will not prefer anyone over myself with my share from you.” So, the Messenger of Allah put it in his hand. [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]
1/569- Sahl bin Sa'ad -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- diberi minuman lalu beliau meminumnya, sedangkan di sebelah kanannya ada seorang anak kecil dan di sebelah kirinya ada orang-orang tua. Lantas beliau berkata kepada anak itu, "Apakah engkau mengizinkan kalau aku memberikan minuman ini kepada orang-orang tua itu terlebih dahulu?" Anak itu menjawab, "Tidak, demi Allah. Wahai Rasulullah! Saya tidak akan memberikan bagian saya darimu kepada orang lain." Kemudian Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- meletakan minuman itu di tangannya. (Muttafaq 'Alaih)
«تَلَّهُ» بالتاءِ المثناةِ فوق، أَيْ: وَضَعَهُ. وهذَا الغُلامُ هُوَ ابنُ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما.
The boy was Ibn ‘Abbās (may Allah be pleased with him and his father).
تَلَّهُ (tallahu), dengan huruf "tā`", artinya: meletakkannya. Anak kecil ini adalah Ibnu 'Abbās -raḍiyallāhu 'anhumā-.
1) هدي النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم تقديم الأيمن في كل مواطن الإكرام.
1) It was the Prophet’s guidance to begin with the right side in all honorable acts.
1) Tuntunan Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- agar mendahulukan sebelah kanan dalam semua tempat yang mengandung pemuliaan.
2) استحباب توقير الكبار وإنزال الناس منازلهم، ما لم يتعارض مع حكم شرعي.
2) It is recommended to revere the elderly and treat people in accordance with their status, unless it runs counter to a Shariah ruling.
2) Anjuran memuliakan orang yang tua dan menempatkan orang-orang sesuai posisi mereka selama tidak bertentangan dengan hukum syariat.
3) حرص الصحابة رضي الله عنهم علىٰ ماينفعهم، حتىٰ الصغار منهم عَرفوا كيف يتنافسون في الخير، فأين وفيمَ تنافس أطفالنا اليوم؟!
3) The Companions (may Allah be pleased with them) were keen to pursue what benefits them. Even the young amongst them knew how to compete in goodness. So, how and over what do our children today compete?
3) Antusiasme para sahabat -raḍiyallāhu 'anhum- terhadap segala yang mengandung manfaat untuk mereka, bahkan hingga anak-anak kecil mereka mengerti bagaimana berlomba pada kebaikan. Lalu, di mana dan pada apa anak-anak kita berlomba hari ini?!
2/570ــ وعن أبي هريرةَ رضي الله عنه عنِ النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم قالَ: «بَيْنَما أَيُّوبُ –عليه السلام_ يَغْتَسِلُ عُريَاناً، فَخّرَّ عَلَيْهِ رِجْلُ جَرَادٍ مِن ذَهَبٍ، فَجَعَلَ أَيُّوبُ يَحْثي في ثَوبِهِ، فَنَادَاهُ ربُّهُ _عز وجل_: يَا أَيُّوبُ، أَلم أَكُن أَغْنَيْتُـكَ عَمَّا تَرَىٰ؟! قال: بَلَىٰ وعِزَّتِكَ، وَلكِن لا غِنَىٰ بي عَن بَرَكَتِكَ». رواه البخاري.
570/2 - Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “While Job (Prophet Ayyūb, peace be upon him) was taking a bath, naked, pieces of gold like locusts in shape and amount started to fall on him. Job started collecting them in his clothes. His Lord, The Exalted, called him: ‘O Job, have I not made you rich enough not to be in need of this?’ Job replied: ‘Yes, by Your might, but I cannot dispense with Your blessing.’” [Narrated by Al-Bukhāri]
2/570- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bahwa beliau bersabda, "Ketika Ayyub -'alaihissalām- mandi dengan telanjang, tiba-tiba potongan-potongan emas seperti belalang jatuh menimpa tubuhnya. Ayyub pun mengambilnya dengan tangan dan meletakkannya di bajunya. Maka Rabb -'Azza wa Jalla- menyerunya, "Wahai Ayyub! Bukankah Aku telah mencukupkanmu dari apa yang engkau lihat?" Ia menjawab, "Tentu, demi kemuliaan-Mu. Akan tetapi aku tidak pernah merasa cukup dari berkah-Mu." (HR. Bukhari)
رِجْل جراد من ذهب: قِطعُ ذَهبٍ تشبه الجراد من حيث الشكل والكثرة.
--
رِجْلُ جَرَادٍ مِن ذَهَبٍ: potongan-potongan emas menyerupai belalang dari sisi bentuk dan banyak jumlah.
1) الحث علىٰ مايزداد به الإنسان بركة وفضلاً.
1) It urges us to pursue what brings us more blessing.
1) Anjuran mendapatkan apa yang dapat menambah keberkahan dan karunia bagi manusia.
2) كل ما أضيف إلىٰ الله تعالىٰ فهو مبارك من الأمكنة، أو الأزمنة، أو الأشخاص.
2) Everything attributed to Allah Almighty, be it a place, a time, or a person, is blessed.
2) Semua yang dinisbahkan kepada Allah -Ta'ālā- berupa tempat, waktu, atau wujud maka itu artinya ia diberkahi.