اللغات المتاحة للكتاب Indonesia English

74 ــ باب الحلم والأناة والرفق

id

74- BAB SABAR (MENAHAN AMARAH), TENANG (TIDAK TERGESA-GESA), DAN LEMBUT

قال الله تعالىٰ: {وَٱلكَٰظِمِينَ ٱلغَيظَ وَٱلعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلمُحسِنِينَ} [آل عمران: 134]، وقال تعالىٰ: {خُذِ ٱلعَفوَ وَأمُر بِٱلعُرفِ وَأَعرِض عَنِ ٱلجَٰهِلِينَ} [الأعراف: 199]، وقال تعالىٰ: {وَلَا تَستَوِي ٱلحَسَنَةُ وَلَا ٱلسَّيِّئَةُ ٱدفَع بِٱلَّتِي هِيَ أَحسَنُ فَإِذَا ٱلَّذِي بَينَكَ وَبَينَهُۥ عَدَٰوَةٞ كَأَنَّهُۥ وَلِيٌّ حَمِيمٞ * وَمَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ٱلَّذِينَ صَبَرُواْ وَمَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيم} [فصلت: 34_35]، وقال تعالىٰ: {وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِن عَزمِ ٱلأُمُورِ} [الشورىٰ: 43].

id

Allah -Ta'ālā- berfirman, "... dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan." (QS. Āli 'Imrān: 134) Allah -Ta'ālā- juga berfirman, "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh." (QS. Al-A'rāf: 199) Allah -Ta'ālā- juga berfirman, "Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia. Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar." (QS. Fuṣṣilat: 34-35) Allah -Ta'ālā- juga berfirman, "Tetapi siapa yang bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (QS. Asy-Syūrā: 43)

فائدة:

id

Faedah Tambahan:

الحلم: أن يملك الإنسان نفسه عند الغضب.

id

Al-Ḥilm ialah menahan diri ketika marah.

الأناة: التمهل في الأمور، وعدم العجلة.

id

Al-Anāh ialah tenang dalam urusan dan tidak tergesa-gesa.

الرفق: معاملة الناس بالسهولة واللين، لمن يستحق ذلك.

id

Ar-Riqf: memperlakukan orang lain secara mudah dan lembut, bagi orang yang berhak mendapatkannya.

هداية الآيات:

id

Pelajaran dari Ayat:

1) الإنسان الذي هو أهل للعفو يُعفىٰ عنه، وأما الإنسان الشرير الذي لا يزداد بالعفو عنه إلا سوءاً فعقوبته أولىٰ من العفو عنه. فالعفو المطلوب ما ترتب عليه صلاح.

id

1) Orang yang berhak dimaafkan hendaklah dimaafkan; adapun orang jahat yang apabila dimaafkan justru bertambah keburukannya, maka memberinya sanksi lebih tepat daripada memaafkannya. Pemberian maaf yang diperintahkan adalah yang akan melahirkan kebaikan.

2) الأخذ بالعفو، معناه: ما عفا وسهل من أحوال الناس. والأمر بالعرف، أي: بما يتعارفه الناس، ويعرفه الشرع من أمور الخير. والإعراض عن الجاهلين: وهم السفهاء الذين يجهلون حقوق الغير، ويفرطون فيها.

id

2) Perintah untuk memaafkan, yaitu memberi maaf serta kemudahan dalam urusan manusia; perintah mengerjakan yang makruf, yaitu perkara-perkara baik yang dikenal oleh manusia dan agama; dan perintah untuk berpaling dari orang-orang yang bodoh, yaitu orang-orang dungu yang tidak mengerti hak orang lain dan melalaikannya.

فهذه ثلاثة أوامر من الله _عز وجل_ لو أننا سرنا عليها لكان لنا فيها خيرٌ عظيمٌ.

id

Inilah tiga perkara yang diperintahkan oleh Allah -'Azza wa Jalla-, sekiranya kita berpegang dengannya niscaya kita akan menemukan kebaikan yang besar.

3) إن الصبر علىٰ الأذىٰ، والتجاوز عنه إذا وقع، من عزم الأمور التي تدلّ علىٰ حزم الرجل وتمام عقله.

id

3) Sabar terhadap gangguan dan memaafkannya bila telah terjadi merupakan perkara prinsip yang menunjukkan kebijaksanaan seseorang serta kesempurnaan akalnya.

1/632 ــ وَعَن ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم لأَشَجِّ عَبْدِ الْقَيْسِ: «إنَّ فِيكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا الله: الحِلْمُ وَالأَناةُ». رَواه مسلم.

id

1/632- Ibnu 'Abbās -raḍiyallāhu 'anhumā- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda kepada Asyajj 'Abdul-Qais, "Sesungguhnya dalam dirimu ada dua sifat yang dicintai Allah, yakni sabar (menahan amarah) dan tenang (tidak tergesa-gesa)." (HR. Muslim)

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) إثبات صفة الحب لله تعالىٰ بالمعنىٰ اللائق علىٰ مراد الله سبحانه.

id

1) Menetapkan sifat cinta bagi Allah -Ta'ālā- menurut makna yang pantas dan sesuai maksud Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā-.

2) تنوع الأخلاق؛ فمنها ما هو في أصل خلقة الإنسان، ومنها ما هو مكتسب.

id

2) Akhlak terbagi dua; sebagiannya adalah sifat bawaan dan sebagiannya didapat dengan latihan.

3) الأخلاق قابلة للتغيير، ولو لم تكن كذلك لم يكن للمواعظ والوصايا معنىٰ.

id

3) Akhlak dapat diubah, kalau tidak demikian maka tidak ada artinya nasihat dan pesan.

4) الحضّ علىٰ التثبّت في الأمور، والنظر في عواقبها، فالتأني في الأمور المشكلة خير.

id

4) Anjuran untuk bersikap tenang dalam urusan serta memperhatikan akibatnya, sehingga sikap tenang dalam menyelesaikan berbagai problem adalah kebaikan.

2/633 ــ وعن عائشة رضي الله عنها قالت: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «إنَّ الله رفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ في الأَمْرِ كُلِّهِ». متفقٌ عليه.

id

2/633- Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā- berkata, Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Sesungguhnya Allah Mahalembut dan menyukai kelembutan dalam segala hal." (Muttafaq 'Alaih)

3/634 ــ وعنها أنَّ النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم قال: «إنَّ اللهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفقَ، وَيُعْطِي عَلىٰ الرِّفْق ما لا يُعْطي عَلىٰ العُنفِ، وَمَا لا يُعْطي عَلىٰ ما سِواه». رواه مسلم.

id

3/634- Masih dari Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā-, bahwasanya Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Sesungguhnya Allah Mahalembut dan menyukai kelembutan. Allah memberi pada sikap lembut apa yang tidak diberikan pada sikap keras, dan apa yang tidak diberikan pada selainnya." (HR. Muslim)

هداية الأحاديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) الحث علىٰ أن يكون الإنسان رفيقاً في جميع شؤونه، فالرفق محبوب إلىٰ الله _عز وجل_ وإلىٰ عباد الله.

id

1) Anjuran agar seseorang bersikap lembut dalam semua urusannya karena sikap lembut dicintai oleh Allah -'Azza wa Jalla- dan manusia.

2) علوّ منزلة الرفق بين مكارم الأخلاق، لما فيه من العاقبة الحسنة والثواب الجزيل.

id

2) Tingginya kedudukan sikap lembut di antara semua akhlak mulia karena mengandung kesudahan yang baik dan pahala melimpah.

4/635 ــ وعنها أنَّ النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم قال: «إنَّ الرِّفقَ لا يَكُونُ في شَيْءٍ إلَّا زَانَهُ، وَلاَ يُنْزَعُ مَنْ شَيْءٍ إلاَ شَانَهُ». رواه مسلم.

id

4/635- Masih dari Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā-, bahwasanya Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Sungguh, tidaklah kelembutan ada pada suatu perkara melainkan akan menjadikannya indah. Dan tidaklah kelembutan dicabut dari suatu perkara melainkan akan menjadikannya buruk." (HR. Muslim)

غريب الحديث:

id

Kosa Kata Asing:

زانه: حسّنه وجمّله.

id

زَانَهُ (zānahu): menjadikannya baik dan indah.

شانه: عابه وقبّحه.

id

شَانَهُ (syānahu): menjadikannya cacat dan buruk.

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) ضرورة التحلّي بالرفق؛ فإنه يزيّن المرء، ويُجمِّله في أعين الناس ويرفع قدره عند الله تعالىٰ.

id

1) Keharusan berhias dengan sifat lembut karena kelembutan akan menghiasi diri seseorang di mata manusia dan mengangkat derajatnya di sisi Allah -Ta'ālā-.

2) الوصية بالبعد عن العنف والشدّة؛ لأنها تعيب صاحبها، وتفسد صالح عمله.

id

2) Wasiat untuk menjauhi sikap keras dan kasar karena akan menjadikan cacat pelakunya dan merusak amal salehnya.

5/636 ــ وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال: بَالَ أَعْرَابِيٌّ في المسجِدِ، فَقَامَ النَّاسُ إلَيْهِ لِيَقَعُوا فِيهِ، فقال النَّبيُّ صلى الله عليه وسلم: «دَعُوهُ، وَأَرِيقُوا عَلىٰ بَوْلِهِ سَجْلاً مِنْ مَاءٍ، أوْ ذَنُوباً مِن مَاء، فَإنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِينَ، وَلَمْ تُبْعَثُوا مُعَسِّرِين». رواه البخاري.

id

5/636- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Seorang badui kencing di mesjid, lalu orang-orang pun segera berdiri untuk memarahinya. Maka Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Biarkanlah dia. Kemudian siramlah kencingnya dengan seember air. Sesungguhnya kalian diutus untuk memberikan kemudahan, bukan diutus untuk memberikan kesulitan.” (HR. Bukhari)

«السَّجْلُ» بفتح السين المهملة وإسكانِ الجيم: وهِيَ الدَّلْو المُمْتَلِئَةُ مَاءً، وكَذلِكَ «الذَّنُوبُ».

id

السَّجْلُ (as-sajl), dengan memfatahkan "sīn", dan mensukunkan "jīm", yaitu: ember yang penuh berisi air. Demikian juga makna kata "الذَّنُوبُ" (aż-żanūb).

غريب الحديث:

id

Kosa Kata Asing:

أريقوا: صبّوا.

id

أَرِيْقُوْا (arīqū): Tuangkanlah.

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) بيان العذر بالجهل، لمن تعذر عليه سبيل العلم، والأمر بتعليم الجاهل.

id

1) Menjelaskan adanya uzur dengan sebab kejahilan bagi orang yang tidak memiliki jalan untuk menimba ilmu, dan perintah mengajarkan orang yang jahil.

2) حسن خلق الرسول صلى الله عليه وسلم، وبيان هديه في تعليمه ورفقه، فالرفق يحصل به الخير، والعنف يحصل به الشر.

id

2) Keindahan akhlak Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan menjelaskan petunjuk beliau dalam hal mengajar dan bersikap lembut, karena kelembutan akan melahirkan kebaikan sedangkan sikap keras akan melahirkan keburukan.

3) بيان خلاصة دعوة النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم : (التيسير وترك التعسير) و(التبشير وترك التنفير).

id

3) Menjelaskan inti sari dakwah Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-; yaitu memudahkan dan tidak menyulitkan, dan memberi kabar baik bukan menakuti.

فائـدة:

id

Faedah Tambahan:

قاعدة الشرع أنه يأمر بدفع أعلىٰ المفسدتين بأدناهما، إذا لم يمكن دفعهما معاً.

id

Di antara kaidah agama adalah bahwa agama mengajak untuk menolak mafsadat (kerusakan) yang lebih besar dengan yang lebih kecil jika tidak memungkinkan untuk menolak kedua-duanya secara bersamaan.

والمفسدتان المذكورتان في الحديث، هما:

id

Dua mafsadat yang disebutkan dalam hadis ini, adalah:

الأولىٰ: استمرار الأعرابي في بوله، وهي مفسدة صغرىٰ.

id

Pertama: berlanjutnya kencing laki-laki badui itu, dan ini mafsadat yang lebih kecil.

والثانية: منعه من بوله، وهذه مفسدة أكبر؛ لأنه يترتب عليها: الضرر علىٰ هذا الأعرابي، وتلوّث المسجد، ونجاسة ثوبه.

id

Kedua: menghentikan kencingnya, dan ini mafsadat yang lebih besar karena berisiko bagi laki-laki badui itu, juga berisiko mengotori masjid dan pakaiannya.

أما لو أتم بوله فالمفسدة أدنىٰ، فإذا اجتمعت المفاسد ولم يكن دفعها، تقدم الأسهل لدفع الأشد.

id

Adapun jika dia dibiarkan menyelesaikan kencingnya, maka mafsadatnya lebih kecil. Sehingga ketika terkumpul sejumlah mafsadat dan tidak bisa menolak semuanya, dipilihlah yang lebih ringan demi menolak yang lebih berat.

6/637 ــ وعن أَنس رضي الله عنه عن النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم قال: «يَسِّرُوا وَلا تُعَسِّرُوا، وَبَشِّرُوا وَلا تُنفِّروا». متفقٌ عليه

id

6/637- Anas -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bahwa beliau bersabda, "Berilah kemudahan dan jangan mempersulit, serta berilah berita gembira dan jangan membuat orang lari (dari agama)." (Muttafaq 'Alaih)

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) كلّ ما كان أيسر فهو أفضل، ما لم يكن إثماً، ولهذا كان هدي النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم أنه ما خُيِّر بين أمرين إلا اختار أيسرهما، ما لم يكن إثماً.

id

1) Setiap yang lebih mudah itulah yang lebih utama, selama tidak mengandung dosa. Oleh karena itu, merupakan petunjuk Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- adalah ketika beliau dihadapkan pada dua pilihan, maka beliau memilih yang lebih mudah, selama tidak mengandung dosa.

2) استحباب لزوم البشارة؛ لأنها تدخل السرور علىٰ نفس المسلم، وعلىٰ غيره.

id

2) Anjuran untuk terus memberi kabar baik karena akan menanamkan rasa bahagia dalam jiwa seorang muslim dan yang lainnya.

3) علىٰ الداعي إلىٰ الله تعالىٰ أن ينظر بحكمة إلىٰ كيفية تبليغ دعوة الإسلام؛ بأن يكون ميسِّراً لا معسِّراً، ومبشِّراً لا منفِّراً.

id

3) Kewajiban seorang dai untuk mempelajari secara bijaksana cara menyampaikan dakwah Islam, yaitu dengan cara memberikan kemudahan dan tidak menyulitkan, serta memberikan kabar gembira dan bukan membuat orang lari dari agama.

7/638 ــ وعن جرير بن عبد الله رضي الله عنه قال: سمعتُ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: «مَنْ يُحْرَمِ الرِّفْقَ يُحْرَمِ الخيْرَ كُلَّهُ». رواه مسلم.

id

7/638- Jarīr bin Abdullah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang dihalangi dari kelembutan, maka dia terhalang dari seluruh kebaikan." (HR. Muslim)

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) الأمر بالرفق والحث عليه، فالله يُعطي علىٰ الرفق ما لا يُعطي علىٰ غيره.

id

1) Perintah dan anjuran untuk bersikap lembut, karena Allah akan memberi kepada kelembutan apa yang tidak diberikan kepada yang lain.

2) علىٰ من يسعىٰ لإصابة الخير أن يكون عالماً رفيقاً في طلبه حتىٰ ينال مبتغاه.

id

2) Kewajiban orang yang sedang berusaha meraih kebaikan adalah agar memiliki ilmu dan bersikap lembut dalam pencariannya sehingga dia akan meraih apa yang dicari.

8/639 ــ وعن أبي هريرة رضي الله عنه «أَنَّ رَجُلاً قال للنَّبيِّ صلى الله عليه وسلم: أَوْصِني، قال: «لا تَغْضَبْ» فَرَدَّدَ مِرَاراً، قال: «لا تَغْضَبْ». رواه البخاري.

id

8/639- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, "Berilah aku wasiat?" Beliau bersabda, "Jangan marah!" Orang itu mengulangi permintaannya berkali-kali, beliau tetap bersabda, "Jangan marah!" (HR. Bukhari)

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) الغضب جمرة يلقيها الشيطان في قلب الإنسان، فعلىٰ العبد أن يستعيذ بالله من الشيطان الرجيم، ويفزع إلىٰ الوضوء، ليُذهبَ عنه وسواسَ الشيطان.

id

1) Marah adalah bara api yang dilemparkan setan ke dalam hati seseorang, sehingga dia harus memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk, lalu segera berwudu untuk menghilangkan bisikan setan tersebut.

2) علىٰ الإنسان حال غضبه أن يتعاطىٰ أسباباً تدفع عنه الغضب وتسكنه، وأن يملك نفسه، ولا يسترسل مع الغضب.

id

2) Seseorang ketika dia marah hendaknya melakukan sebab-sebab yang akan menghilangkan dan menenangkan amarah tersebut serta menguasai dirinya serta tidak larut bersama kemarahannya.

9/640 ــ وعن أبي يَعلَىٰ شدَّاد بن أوس رضي الله عنه عن رسولِ الله صلى الله عليه وسلم قال: «إنَّ اللهَ كَتَبَ الإحسَانَ عَلىٰ كُلِّ شَيءٍ؛ فإذا قَتَلتُم فَأَحْسِنُوا القِتْلَةَ، وَإذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُم شَفْرَتَه، وَلْيُرِحْ ذِبيحَتَهُ». رواه مسلم.

id

9/640- Abu Ya'lā Syaddād bin Aus -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bahwa beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat iḥsān (baik) terhadap segala sesuatu. Maka jika kalian membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik, dan jika kalian menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik pula. Hendaklah seseorang di antara kalian menajamkan pisaunya dan menenangkan hewan sembelihannya." (HR. Muslim)

غريب الحديث:

id

Kosa Kata Asing:

كتب: فرض وشرّع.

id

كَتَبَ (kataba): mewajibkan dan mensyariatkan.

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) وجوب إتقان كلّ الأعمال، والإحسان إلىٰ كلّ الخلق، والرفق بهم، والشفقة عليهم.

id

1) Kewajiban mengerjakan semua amalan dengan sempurna serta berbuat baik, bersikap lembut, dan memberikan kasih sayang kepada semua makhluk.

2) إراحة الذبيحة أمر زائد علىٰ مجرد شحذ الشفرة، وذلك بأن يقطع الأوداج بقوة.

id

2) Menenangkan hewan sembelihan adalah perkara yang lebih dari sekadar mengasah pisau, yaitu dengan cara memotong urat lehernya dengan kuat.

فائدة:

id

Faedah Tambahan:

من إراحة الذبيحة أن تضع الرِّجل علىٰ الرقبة، ثمّ تدع القوائم تتحرك؛ لأن ذلك أيسر لها، وأشد تفريغاً للدم.

id

Di antara cara menenangkan hewan sembelihan adalah Anda meletakkan kaki di atas lehernya kemudian membiarkan kakinya bergerak, karena yang demikian itu lebih mudah bagi hewan sembelihan dan lebih menumpahkan darahnya.

10/641 ــ وعن عائشةَ رضي الله عنها قالت: مَا خُيِّرَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم بَينَ أَمرَينِ قَطُّ إلَّا أَخَذَ أَيسَرَهُمَا، مَا لَم يَكُن إثماً، فَإن كَانَ إثماً كَانَ أَبعَدَ النَّاس مِنْهُ، وَمَا انتَقَمَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم لِنَفْسِهِ في شَيءٍ قَطُّ، إلَّا أَن تُنتَهكَ حُرْمَةُ الله، فَيَنْتَقِمَ لله تعالىٰ. متفقٌ عليه.

id

10/641- Aisyah -raḍiyallāhu 'anha- berkata, "Tidaklah Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- diberi dua pilihan kecuali beliau pasti memilih yang paling mudah, selama tidak merupakan dosa. Jika yang mudah itu dosa, beliau pasti orang yang paling jauh darinya. Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- tidak pernah menuntut balas untuk dirinya kecuali bila sesuatu yang diharamkan Allah dilanggar, maka beliau menuntut balas karena Allah -Ta'ālā-." (Muttafaq 'Alaih)

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) الإسلام دينٌ مداره علىٰ اليسر ورفع الحرج، والأخذ بالأيسر الموافق للشرع، في كافة الأمور الدينية والدنيوية.

id

1) Islam adalah agama yang berprinsip memberi kemudahan dan menghilangkan kesulitan, serta mengambil paling mudah yang sesuai syariat dalam semua urusan agama dan dunia.

2) البعد عن الآثام والمعاصي، وعدم جعل يُسر الشريعة سبباً لترك الواجبات، أو فعل المحرمات، أو التساهل في حرمات الشرع.

id

2) Menjauhi dosa dan maksiat serta tidak menjadikan kemudahan agama sebagai sebab untuk meninggalkan kewajiban, melanggar yang haram, atau menggampangkan kehormatan agama.

3) الحث علىٰ العفو والحلم واحتمال الأذىٰ، مع الانتصار لدين الله تعالىٰ عند انتهاك المحرمات. فهذه الغيرة يحبها الله تعالىٰ من عبده، تعظيماً لشعائر الله.

id

3) Anjuran untuk bersikap memaafkan, menahan marah, dan sabar menahan gangguan disertai membela agama Allah -Ta'ālā- ketika yang haram dilanggar. Rasa girah seperti ini yang muncul demi mengagungkan syiar agama Allah dicintai oleh Allah -Ta'ālā- pada hamba-Nya.

4) يستحب للأئمة والقضاة وسائر ولاة الأمور التخلُّق بهذا الخلق الكريم، فلا ينتقم لنفسه، ولا يُهمل حق الله تعالىٰ.

id

4) Para penguasa, hakim, dan semua pemimpin hendaknya berakhlak dengan akhlak mulia ini, sehingga dia tidak membalas untuk dirinya, tetapi juga tidak melalaikan hak Allah -Ta'ālā-.

11/642 ــ وعن ابن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: «أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ يَحْرُمُ عَلىٰ النَّارِ، أَوْ بِمَنْ تَحْرُمُ عَليْهِ النَّارُ؟ تَحْرُمُ عَلىٰ كُلِّ قَرِيبٍ هَيِّنٍ لَيِّنٍ سَهْلٍ». رواه الترمذي وقال: حديثٌ حسنٌ.

id

11/642- Ibnu Mas'ūd -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Maukah kalian aku kabari tentang orang yang diharamkan dari neraka? Atau orang yang neraka diharamkan untuknya? Neraka diharamkan atas setiap orang yang mudah akrab, rendah hati, lembut, dan mudah." (HR. Tirmizi, dan dia berkata, "Hadis hasan")

غريب الحديث:

id

Kosa Kata Asing:

كلّ قريب: قريب من الناس مُحبَّبٌ إليهم، لحسن عشرته.

id

كُلِّ قَرِيبٍ (kulli qarīb): setiap orang yang mudah akrab dengan orang lain dan dicintai karena dia bergaul dengan baik.

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) مكارم الأخلاق منجاة من عذاب الله تعالىٰ.

id

1) Akhlak mulia merupakan sebab keselamatan dari azab Allah -Ta'ālā-.

2) الوصية النبوية باللين والسهولة، ومخالطة الناس، والصبر علىٰ أذاهم.

id

2) Wasiat Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- agar bersikap lembut, memberikan kemudahan, berbaur dengan masyarakat, dan sabar terhadap gangguan orang lain.