قال الله تعالىٰ: {إِنَّ ٱللَّهَ يَأمُرُ بِٱلعَدلِ وَٱلإِحسَٰنِ} [النحل: 90]، وقال تعالىٰ: {وَأَقسِطُوٓاْۖ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلمُقسِطِينَ} [الحجرات: 9].
Allah -Ta'ālā- berfirman, "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan." (QS. An-Naḥl: 90) Allah -Ta'ālā- juga berfirman, "... dan berlaku adillah! Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat adil." (QS. Al-Ḥujurāt: 9)
1) العدل واجب، والإحسان فضل وزيادة، ومن العدل الواجب أن نُعطي كلّ ذي حقّ حقّه.
1) Bersikap adil adalah wajib, sedang berbuat kebajikan adalah keutamaan dan tambahan. Termasuk keadilan yang diwajibkan adalah agar kita memberikan semua yang memiliki hak apa yang menjadi haknya.
2) حثّ الولاة علىٰ القيام بالقسط، فبالعدل قامت السماوات والأرض.
2) Menganjurkan para pemimpin agar menegakkan keadilan, karena dengan keadilan langit dan bumi menjadi tegak.
1/659 ــ وعن أبي هريرةَ رضي الله عنه عنِ النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم قال: «سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ في ظِلِّهِ يَومَ لاَ ظِلَّ إلَّا ظِلّه: إمَامٌ عَادِلٌ، وشَابٌّ نَشَأَ في عِبَادَةِ الله تَعَالَىٰ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ في المَسَاجِدِ، وَرَجُلانِ تَحَابَّا في الله، اجتَمَعا عليهِ، وتَفَرَّقَا عَلَيهِ، ورجُلٌ دَعَتْهُ امرَأَةٌ ذَاتُ مَنصِبٍ وجَمَالٍ، فَقَالَ: إنِّي أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ، فَأَخْفَاهَا، حَتَّىٰ لا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِياً فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ». متفقٌ عليه.
1/659- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bahwa beliau bersabda, "Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya. Yaitu pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah -Ta'ālā-, seseorang yang hatinya tertaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah; mereka berkumpul dan berpisah di atasnya, seseorang yang diajak berzina oleh perempuan mulia nan cantik lalu dia mengatakan: aku takut kepada Allah, seseorang yang memberi sedekah lalu dia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan tangan kanannya, dan seseorang yang berzikir kepada Allah dalam kesendirian lalu mengucur air matanya." (Muttafaq 'Alaih)
1) أعظم العدل أن يحكم الإمام بشريعة الله تعالىٰ في الأرض.
1) Keadilan yang paling besar yaitu agar seorang pemimpin membuat keputusan berdasarkan syariat Allah -Ta'ālā- di atas muka bumi.
2) عظم شأن الإمام العادل، ولذلك بُدِئ به في الحديث.
2) Besarnya kedudukan pemimpin yang adil; oleh karena itu, di dalam hadis ini dimulai dengan penyebutannya.
ظِلُّ الله: هو ظل عرشه لورود رواية للحديث: «سبعة يظلهم الله في ظل عرشه...» رواه أحمد، والروايات النبوية يفسر بعضها بعضاً، فما أُجمل في موضع بُيِّن في آخر.
Naungan Allah ialah naungan Arasy-Nya, berdasarkan riwayat lain dalam hadis ini, "Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan Arasy-Nya ..." (HR. Ahmad). Biasanya riwayat-riwayat dalam hadis Nabi akan saling menjelaskan satu sama lain; apa yang disebutkan secara global di sebagian hadis akan dijelaskan lebih rinci di hadis yang lain.
2/660 ــ وعن عبدِ الله بنِ عمرِو بنِ العاص رضي الله عنهما قال: قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: «إِنَّ الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ الله عَلىٰ مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ: الَّذِينَ يَعْدِلُونَ في حُكْمِهِمْ وأَهْلِيهِمْ وَمَا وَلُوا». رواه مسلم.
2/660- Abdullah bin 'Amr bin Al-'Āṣ -raḍiyallāhu 'anhumā- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Sesungguhnya orang-orang yang berbuat adil kelak berada di sisi Allah di atas mimbar-mimbar dari cahaya; yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam keputusan, keluarga serta apa yang mereka pimpin.” (HR. Muslim)
وما وَلُوا: ما جُعل تحت سلطانهم وتصرُّفهم.
ما وَلُوا (mā walū): apa yang berada di bawah kekuasaan mereka.
1) بيان الأجر العظيم، للمقسطين في أحكامهم وأهليهم، وولايتهم الخاصة أو العامة.
1) Menjelaskan pahala besar bagi orang-orang yang adil dalam keputusan dan keluarganya, serta kekuasaannya baik dalam skala kecil maupun besar.
2) الجزاء من جنس العمل؛ فلما كان العدل نوراً في الدنيا، جازىٰ الله أهله بالنور يوم الدِّين.
2) Balasan setimpal dengan jenis perbuatan; manakala keadilan adalah cahaya di dunia, maka Allah akan memberikan balasan berupa cahaya kepada pelakunya pada hari Kiamat.
3/661ــ وعَن عَوفِ بنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قال: سَمِعْتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم يقولُ: «خِيَارُ أَئِمَّتكُمُ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ، وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ، وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُبْغِضُونهم ويُبْغِضُونَكُمْ، وتَلْعَنُونَهُمْ ويَلْعَنُونكُمْ» قالَ: قُلْنَا يا رَسُولَ الله، أَفلا نُنَابِذُهُمْ؟ قالَ: «لا، مَا أَقَامُوا فِيكُمُ الصَّلاةَ. لا، مَا أَقَامُوا فيكُمُ الصَّلاةَ». رواه مسلم.
3/661- 'Auf bin Mālik -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian, dan kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan mereka membenci kalian, dan kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian.” Kami bertanya, "Ya Rasulullah! Apakah kami boleh melawan mereka?" Beliau menjawab, "Tidak, selama mereka menegakkan salat di tengah kalian. Tidak, selama mereka masih menegakkan salat di tengah kalian.” (HR. Muslim)
قوله: «تُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ»: تَدْعُونَ لَهُمْ.
Sabda beliau -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, "تُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ", artinya: kalian mendoakan kebaikan untuk mereka.
ننابذهم: ننقض بيعتهم، ونخرج عليهم.
نُنَابِذُهُمْ (nunābiżuhum): kami membatalkan bait kepada mereka dan melawan.
1) الأئمة ينقسمون قسمين:
1) Para pemimpin terbagi menjadi dua:
ــ قسمٌ وُفِّقوا وقاموا بما يجب عليهم، فأحبَّهم النَّاسُ، وأحبُّوا النَّاسَ، وصار كلّ واحد منهم يدعو للآخر، وهم خيار الأئمة.
- Golongan yang mendapat taufik dan melaksanakan kewajiban mereka, sehingga dia dicintai rakyat dan dia pun mencintai mereka, lalu masing-masing saling mendoakan; mereka itu adalah sebaik-baik pemimpin.
ــ وقسمٌ هم شرار الأئمة، يبغضون النَّاسَ، والنَّاسُ يبغضونهم، ويسبّون النَّاسَ والنَّاسُ يسبّونهم.
- Golongan pemimpin yang buruk; dia membenci rakyat dan rakyat pun membencinya, dan dia mencela rakyat dan rakyat juga mencelanya.
2) حثّ ولاة الأمور علىٰ العدل في الرعيّة، وحثّ النَّاسِ علىٰ طاعة ولاة الأمر في غير معصية، لتقوم مصالحهم، وتتحقق الألفة بينهم.
2) Menganjurkan pada para pemimpin agar berbuat adil kepada rakyat, dan menganjurkan pada rakyat agar taat kepada pemimpin selama bukan dalam perkara maksiat, agar kepentingan mereka dapat tegak dan keakraban di antara mereka dapat terwujud.
4/662 ــ وعنْ عِيَاض بنِ حِمارٍ رضي الله عنه قالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم يقولُ: «أَهْلُ الجَنَّةِ ثَلاثَةٌ: ذُو سُلْطانٍ مُقْسِطٌ مُوَفَّقٌ، ورَجُلٌ رَحِيمٌ رَقِيقُ القَلْبِ لِكُلِّ ذِي قُرْبَىٰ ومسلِمٍ، وعَفِيفٌ مُتَعَفِّفٌ ذُو عِيالٍ». رواه مسلم.
4/662- 'Iyāḍ bin Ḥimār -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Penghuni surga itu ada tiga (golongan): penguasa yang adil lagi diberi taufik, orang penyayang yang lembut hatinya kepada setiap kerabat dan setiap muslim, dan orang yang menahan diri dari meminta-minta dan berusaha untuk tidak meminta-minta padahal ia memiliki tanggungan keluarga." (HR. Muslim)
مُقْسِطٌ مُوَفَّق: عادل مهتدٍ لما فيه التوفيق والصلاح.
مُقْسِطٌ مُوَفَّق (muqsiṭ muwaffaq): yang adil dan diberi taufik dan petunjuk kepada kebaikan.
1) من أراد الله تعالىٰ به خيراً من الولاة وفَّقه للعدل بين الرعيّة، فالعدل من علامات التوفيق.
1) Pemimpin yang Allah -Ta'ālā- inginkan baginya kebaikan adalah yang dibimbing untuk berbuat adil di antara rakyatnya; sehingga keadilan merupakan tanda mendapat taufik.
2) الحثّ علىٰ معاملة جميع الناس برفق ولطف.
2) Anjuran untuk memperlakukan semua orang dengan lembut dan santun.
3) إن العدل والإحسان والرحمة والعفَّة، من مكارم الأخلاق التي توجب الجنّة.
3) Sifat adil, berbuat baik, kasih sayang, dan ifah termasuk akhlak mulia yang akan memasukkan ke dalam surga.