اللغات المتاحة للكتاب Indonesia English

158 ــ باب الإسراع بالجنازة

id

158- BAB MENYEGERAKAN PENYELENGGARAAN JENAZAH

1/941 ــ عن أبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عنِ النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «أسرِعُوا بالجنَازَة، فإنْ تَكُ صَالحةً فَخَيْرٌ تُقَدِّمُونَها إليْه، وإنْ تكُ سِوَىٰ ذلكَ فَشَرٌّ تَضَعونَهُ عَنْ رقَابِكُمْ». متفقٌ عليه.

id

1/941- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bahwa beliau bersabda, "Segerakanlah penyelenggaraan jenazah. Karena jika jenazah itu baik, kalian menyegerakannya kepada kebaikan. Dan jika selain itu, maka kalian meletakkan keburukan dari pundak kalian." (Muttafaq 'Alaih)

وفي رواية لمسلم: «فَخيْرٌ تُقَدِّمُونَهَا عَلَيْه».

id

Dalam riwayat lain milik Muslim, "... maka kepada kebaikanlah kalian menyegerakannya."

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) يُسَنُّ الإسراع في تجهيز الجنازة وتشييعها ودفنها.

id

1) Disunahkan menyegerakan pemandian dan pengafanan jenazah, serta pengantaran dan pemakamannya.

2) إنَّ تأخير تجهيز الميت الصالح جناية عليه، وسبب للحيلولة بينه وبين ما أعدّ الله لَهُ من النعيم.

id

2) Menunda penyelenggaraan jenazah orang saleh adalah bentuk kezaliman kepadanya dan menghalanginya dari kenikmatan yang telah Allah siapkan untuknya.

3) يستحب التعبير عن الألفاظ السيئة بما يدل عليها دون ذكرها، فالنَّبيُّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «وإن تك سوىٰ ذلك»، ولم يقل: «وإن تك فاسدة»، وهذا من الأدب النّبويّ. وكل خير في اتِّباع ألفاظ هدي السنة.

id

3) Anjuran mengungkapkan kata yang buruk dengan menggunakan ungkapan lain yang menunjukkan maknanya tanpa menyebutkannya langsung; Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Dan jika selain itu", beliau tidak mengatakan, "Dan jika dia buruk." Ini adalah adab yang diajarkan beliau, dan semua kebaikan ada pada mengikuti ungkapan sesuai petunjuk Sunnah.

تنبيـه:

id

Peringatan:

من صور مخالفة هذا الحديث ما يفعله بعض النَّاس إذَا مات الميت، جعلوا ينتظرون قدوم الأقارب من كل فجٍّ وبلد، وربما طال ذلك يوماً أو يوميْن، فهذا جناية علىٰ الميت وعصيان لأمر الرسول صلى الله عليه وسلم: «أسرعوا بالجنازة»، فالسُّنَّة الإسراع بالجنازة، لأن هذا أرفق بالميت وأهله.

id

Di antara bentuk menyelishi hadis ini ialah apa yang dilakukan oleh sebagian orang ketika seseorang meninggal dunia, yaitu mereka menunggu datangnya keluarga dari semua penjuru dan negeri, kadang sampai sehari atau dua hari. Ini adalah bentuk kezaliman kepada orang yang wafat serta kedurhakaan kepada perintah Rasul -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-; "Segerakanlah penyelenggaraan jenazah." Maka, Sunnahnya adalah agar pengurusan jenazah disegerakan karena ini lebih baik bagi orang yang wafat dan keluarganya.

2/942 ــ وعن أبي سعيد الخُدْري رضي الله عنه قَالَ: كان النَّبيُّ صلى الله عليه وسلم يقولُ: «إذَا وُضعَتِ الجنَازةُ، فَاحْتَمَلَهَا الرِّجالُ عَلَىٰ أعْنَاقهمْ، فإنْ كَانَتْ صالحَةً قالَتْ: قَدِّمُوني، وإنْ كَانتْ غيرَ صَالحَةٍ قالتْ لأهْلها: يا ويْلَها أيْنَ تَذْهَبُونَ بهَا؟ يَسْمعُ صَوْتَهَا كُلُّ شَيءٍ إلَّا الإنْسانَ، وَلَوْ سَمعَ الإنْسانُ لَصُعقَ». رواهُ البخاري.

id

2/942- Abu Sa'īd Al-Khudriy -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Apabila jenazah telah diletakkan dan dipikul oleh kaum pria di pundak mereka; jika dia orang yang saleh, dia berkata, ‘Segerakanlah aku! Segerakanlah aku!’ Namun jika dia bukan orang yang saleh, dia berkata, ‘Duhai celakanya! Ke manakah kalian akan membawanya?’ Suaranya didengar oleh segala sesuatu kecuali manusia. Andai manusia mendengarnya, pasti dia akan pingsan.” (HR. Bukhari)

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) من نعمة الله تَعَالَىٰ عَلَىٰ عباده أن أخفىٰ عليهم كيفية أحوال القبور من النعيم والعذاب، ولو علموا ذلك ما تدافنوا أبداً.

id

1) Di antara nikmat Allah -Ta'ālā- kepada hamba-Nya yaitu Allah tidak memperlihatkan kepada mereka keadaan nikmat dan azab kubur. Seandainya mereka mengetahui hal itu, mereka tidak akan saling mengubur selamanya.

2) الواجب علىٰ عموم المسلمين الإيمان بالغيب، مما قاله رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم من الأخبار التي لا تحتمل العقول تفسيرها، فلا يقولن قائلٌ: كيف تقول الجنازة: «قدموني» و«ياويلها أين تذهبون بها»؟!

id

2) Semua muslim wajib mengimani perkara gaib yang disampaikan oleh Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- berupa berita-berita yang tidak mampu dipahami oleh akal. Sebab itu, tidak boleh seorang pun mengatakan, "Bagaimana jenazah berkata, 'Segerakanlah aku' dan 'Celakanya, ke manakah kalian akan membawaku'?!"