اللغات المتاحة للكتاب Indonesia English

163 ــ باب ثناء النَّاس عَلَى الميت

id

163- BAB PUJIAN MANUSIA KEPADA ORANG YANG MENINGGAL

1/950ــ عن أنَسٍ رضي الله عنه قَالَ: مَرُّوا بجنَازَة، فأَثْنَوا عليها خيراً ، فَقَالَ النَّبيُّ صلى الله عليه وسلم: «وَجَبَتْ». ثُمَّ مرُّوا بأخرىٰ، فأثْنَوْا عليها شَرّاً، فَقَالَ النَّبيُّ صلى الله عليه وسلم: «وَجَبَتْ». فَقَالَ عُمرُ بن الخَطَّاب رضي الله عنه: مَا وَجَبَتْ؟ قَالَ: «هذا أثْنَيْتُمْ عَلَيْه خَيراً فَوَجَبَتْ لَهُ الجَنَّةُ، وهذا أثنيتُم عليه شرّاً فوَجَبَتْ لَهُ النّارُ، أنْتُم شُهَداءُ الله في الأرض». متفق عليه.

id

1/950- Anas -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Sebagian sahabat melewati satu jenazah, lalu mereka memuji jenazah itu dengan kebaikan, maka Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Telah ditetapkan (baginya)." Kemudian mereka melewati jenazah lain dan mereka mengatakan yang buruk pada jenazah itu, maka Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Telah ditetapkan (baginya)." Umar bin Al-Khaṭṭāb -raḍiyallāhu 'anhu- bertanya, "Apa yang ditetapkan?" Beliau bersabda, "Jenazah ini kalian puji dengan kebaikan, maka surga ditetapkan baginya. Sedangkan jenazah ini kalian mengatakan yang buruk padanya, maka neraka ditetapkan untuknya. Kalian adalah saksi Allah di muka bumi." (Muttafaq 'Alaih)

2/951ــ وعن أبي الأسود قَالَ: قَدمْتُ المدينَةَ، فَجَلَسْتُ إلَىٰ عمرَ بنِ الخطاب رضي الله عنه، فَمَرَّت بهم جَنَازَةٌ، فأُثني عَلَىٰ صَاحبها خَيْراً، فَقَالَ عُمَرُ: وَجَبَت، ثُمَّ مُرَّ بأخْرَىٰ، فأُثني عَلَىٰ صاحبها خَيراً، فَقَالَ عُمَرُ: وجَبَت، ثُمَّ مُرَّ بالثَّالثَة، فأُثني عَلَىٰ صاحبها شرّاً، فَقَالَ عُمَرُ: وجبتْ، قَالَ أبو الأسود: فقلْتُ: وما وَجَبَتْ، يا أميرَ المؤمنينَ؟ قَالَ: قُلْتُ كما قَالَ النَّبيُّ صلى الله عليه وسلم: «أيُّمَا مُسلمٍ شَهدَ لَهُ أربعةٌ بخَيْرٍ، أدْخَلَهُ اللهُ الجنَّةَ» فقُلنَا: وثلاثةٌ؟ قَالَ: «وثلاثَةٌ» فقلنا: واثنَان؟ قَالَ: «واثنَان» ثُمَّ لم نسألْهُ عن الواحد. رواه البخاري.

id

2/951- Abul-Aswad berkata, Aku datang ke Madinah lalu duduk menghadap Umar bin Khaṭṭāb -raḍiyallāhu 'anhu-. Kemudian lewatlah satu jenazah dan jenazah itu diberikan pujian yang baik, maka Umar berkata, "Telah ditetapkan (baginya)." Kemudian lewat jenazah lain dan jenazah itu diberikan pujian yang baik, maka Umar berkata, "Telah ditetapkan (baginya)." Kemudian lewat jenazah ketiga dan jenazah itu diberikan celaan, maka Umar berkata, "Telah ditetapkan (baginya)." Abul-Aswad melanjutkan: Maka aku bertanya, "Apa maksud 'telah ditetapkan (baginya)' itu wahai Amīrul-Mu`minīn?" Dia menjawab, "Aku mengucapkan seperti yang disabdakan oleh Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, 'Setiap muslim yang diberikan kesaksian baik oleh empat orang, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga.' Kami bertanya, 'Kalau tiga orang?' Beliau bersabda, 'Dan juga tiga orang.' Kami bertanya, 'Kalau dua orang?' Beliau bersabda, 'Dan juga dua orang.' Kemudian kami tidak bertanya pada beliau tentang (kesaksian) satu orang." (HR. Bukhari)

هداية الأحاديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) المؤمنون شهداء الله في الأرض؛ فإن أثنَوا عَلَىٰ عبدٍ خيراً وجبت لَهُ الجَنَّة، وإن أثنَوا عليه شراً وجبت لَهُ النّار.

id

1) Orang-orang mukmin adalah saksi Allah di muka bumi; apabila mereka memuji baik seorang hamba maka baginya ditetapkan surga, dan apabila mereka menyebut-nyebut keburukannya maka baginya ditetapkan neraka.

2) من عقيدة أهل السُّنَّة ألا يُشهد لأحد بجنّة ولا نار إلَّا من شهدت لَهُ الأدلة بذلك، مثل العشرة المبشرين بالجنة، وتبشير أبي لهب بالنار. لكن ثناء الأمة عَلَىٰ الرجل بالخير مما يُستأنس به، ويُرجىٰ له أن يكون من أهل الجنة من غير جزم.

id

2) Di antara akidah Ahli Sunnah ialah tidak boleh memberikan kesaksian sebagai penghuni surga maupun neraka pada seseorang kecuali yang telah dipastikan oleh dalil; misalnya sepuluh orang sahabat yang dijamin masuk surga dan kabar masuknya Abu Lahab dalam neraka. Akan tetapi, pujian umat Islam pada seseorang dengan kebaikan bisa dijadikan sebagai penguat hal itu, dan ia diharapkan termasuk penghuni surga, tanpa boleh memastikannya.