اللغات المتاحة للكتاب Indonesia English

190 ــ باب فضل انتظار الصَّلاة

id

190- BAB KEUTAMAAN MENUNGGU SALAT

1/1061 ــ عَنْ أبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: «لا يزالُ أحَدُكُمْ في صلاةٍ مَا دَامَتِ الصَّلاةُ تحبِسُهُ، لا يمنعُهُ أن يَنقلبَ إلىٰ أهْلِهِ إلَّا الصَّلاةُ». متفق عليه.

id

1/1061- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Salah seorang kalian akan tetap terhitung melakukan salat selama ia ditahan oleh salat, tidak ada yang menahannya pulang ke keluarganya kecuali salat." (Muttafaq 'Alaih)

2/1062ــ وعنه أنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: «الملائكةُ تُصَلِّي علىٰ أحدِكُمْ مَا دَامَ في مُصَلاّهُ الذي صَلَّىٰ فيه، مَا لَمْ يُحْدِثْ، تقولُ: اللّهم اغفرْ لَهُ، اللّهم ارحمْهُ». رواه البخاري.

id

2/1062- Masih dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Malaikat senantiasa berdoa bagi salah seorang kalian selama dia tetap berada di tempat salatnya dan selama dia tidak berhadas. Malaikat berdoa, 'Ya Allah! Ampunilah dosanya. Ya Allah! Rahmatilah dirinya.'" (HR. Bukhari)

غريب الحديث:

id

Kosa Kata Asing:

مَا لَمْ يُحْدِثْ: إما المراد: ما لَمْ يعصِ، بمعنىٰ: يحدث ذنباً، أو المراد: حصول مَا ينقض الوضوء.

id

مَا لَمْ يُحْدِثْ: maksudnya, selama dia tidak bermaksiat; yaitu selama dia tidak melakukan dosa. Atau maksudnya, selama tidak terjadi sesuatu yang membatalkan wudunya.

هداية الأحاديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) فضيلة انتظار الصَّلاة بعد الصَّلاة، فهذا من المرابطة علىٰ الخير، فالبقاءُ انتظارَ العبادة عبادة.

id

1) Keutamaan menunggu salat yang kedua setelah mengerjakan salat yang pertama, dan ini termasuk berjaga pada kebaikan, karena berjaga menunggu waktu ibadah adalah ibadah.

2) البشارة بدعاء الملائكة بالمغفرة والرحمة لمن صلّىٰ وجلس في مُصلاّه وهو علىٰ وضوء، وهذا من رحمه الله بالمؤمنين أن سخّر الملائكة تدعو لهم.

id

2) Berita gembira berupa doa malaikat yang memohonkan ampunan dan rahmat bagi orang yang mengerjakan salat lalu dia tetap duduk di tempat salatnya dalam keadaan berwudu. Ini termasuk rahmat Allah bagi orang-orang mukmin, karena Dia telah menugaskan para malaikat untuk mendoakan mereka.

فياحسرتاه علىٰ من حرم نفسَه أبواب البرِّ وفوّتها الأجر!!.

id

Aduhai, betapa ruginya orang yang menghalangi dirinya dari pintu-pintu kebaikan dan menghilangkan kesempatannya untuk mendapatkan pahala!!

3/1063ــ وعن أنسٍ رضي الله عنه أَنَّ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم أخَّرَ لَيْلَةً صَلاةَ الْعِشَاءِ إلىٰ شَطْرِ اللَّيْلِ، ثمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ بَعْدَمَا صَلَّىٰ، فقال: «صلَّىٰ النَّاسُ وَرَقَدُوا، وَلَمْ تَزالُوا فِي صَلاةٍ مُنْذُ انتَظَرْتُمُوهَا». رواه البخاري.

id

3/1063- Anas -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- pernah suatu malam mengakhirkan salat Isya hingga pertengahan malam, kemudian beliau menghadap ke kami dengan wajahnya setelah selesai salat dan bersabda, "Orang-orang telah selesai salat dan tidur, sementara kalian senantiasa terhitung melakukan salat sejak kalian menunggu pelaksanaannya." (HR. Bukhari)

هداية الحديث:

id

Pelajaran dari Hadis:

1) فضيلة تأخير صلاة العشاء مَا لَمْ يشق ذلك علىٰ النَّاس.

id

1) Keutamaan mengakhirkan salat Isya selama tidak memberatkan para jemaah.

2) تبشير أهل الإيمان بفضل طاعتهم، لدوام نشاطهم واستمرارهم عليها.

id

2) Memberi kabar gembira kepada orang beriman dengan keutamaan ketaatan mereka supaya mereka tetap bersemangat dan melanjutkannya.

3) وقت صلاة العشاء إلىٰ نصف الليل فحسب، وما بعد ذلك إلىٰ الفجر ليس وقتاً لصلاة مفروضة، بل هو وقت قيام الليل ــ للنافلة والتهجد ــ فالواجب أن يحذر النَّاس من تأخير صلاة العشاء إلىٰ ما بعد نصف الليل كما هو شائع.

id

3) Waktu salat Isya sampai pertengahan malam saja, sedangkan setelahnya hingga terbit fajar bukanlah waktu untuk salat fardu, tetapi waktu untuk qiamulail berupa salat sunah dan tahajud. Sehingga wajib atas semua orang untuk berhati-hati agar tidak mengakhirkan salat Isya hingga lewat pertengahan malam, sebagaimana yang banyak terjadi.

فائدة:

id

Faedah Tambahan:

معرفة منتصف الليل يكون بحساب الساعات الزمنية من أذان المغرب بغروب الشمس إلىٰ أذان الفجر بطلوع الفجر، ثم يقسّم الحاصل علىٰ اثنين، ويُضاف إلىٰ ما بعد وقت المغرب. فمثلاً:

id

Cara untuk mengetahui pertengahan malam ialah dengan menghitung jumlah jam sejak azan magrib bersama terbenamnya matahari hingga azan subuh bersama terbitnya fajar sidik, kemudian totalnya dibagi dua dan hasilnya ditambahkan ke waktu setelah magrib. Misalnya:

إذا كان المغرب يؤذن له في السابعة ليلاً، والفجر في الرابعة فجراً، فيتحصل بينهما تسع ساعات، فتكون النتيجة: (9 ÷ 2 = 4.5) أربع ساعات ونصف، تُضاف للسابعة مساء، فيكون نصف الليل الساعة الحادية عشر والنصف ليلاً.

id

Jika azan magrib dikumandangkan pada jam 07.00 sore, sedangkan subuh pada jam 04.00 pagi, maka total jam antara keduanya ialah sembilan jam. Maka hasilnya, yaitu (9:2=4,5) empat setengah jam. Hasil ini ditambahkan ke jam 07.00 sore. Sehingga pertengahan malam adalah pada jam 11.30 malam.

فليس شرطاً في جميع أوقات العام أن يوافق نصف الليل الساعة الثانية عشرة ليلاً كما هو شائع بين بعض الناس.

id

Sehingga tidak harus di sepanjang tahun bahwa pertengahan malam itu selalu bertepatan dengan jam 12.00 malam, sebagaimana yang dipahami banyak orang.