1/1638ــ عَن ابنِ عُمرَ رضي الله عنهما قَالَ: نَهَىٰ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم عَنِ القَزَعِ. متفق عليه.
1/1638- Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhumā berkata, "Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melarang qaza' (mencukur sebagian kepala dan membiarkan sebagian lainnya)." (Muttafaq 'Alaih)
2/1639 ــ وعنه قَالَ: رأىٰ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم صبيّاً قد حُلقَ بعضُ شعر رأسه وتُركَ بعْضُهُ، فَنهَاهُمْ عَن ذلكَ، وقال: «احْلقُوهُ كُلَّهُ، أو اترُكُوهُ كلَّهُ».
2/1639- Juga dari Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhumā-, ia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melihat seorang anak yang dicukur sebagian rambutnya dan sebagiannya lagi dibiarkan. Lantas beliau melarang mereka melakukan hal itu seraya bersabda, "Cukurlah semuanya atau biarkan semuanya!"
رواه أبُو داود بإسنادٍ صحيحٍ عَلىٰ شَرْطِ البُخَارِي وَمسلمٍ.
(HR. Abu Daud dengan sanad sahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim)
القزع: حلق بعض الرأس وترك الباقي.
القَزَعُ (al-qaza'): mencukur sebagian kepala dan meninggalkan sebagiannya.
1) النهي عن حلق قسم من الرأس وترك الآخر، ومن الحكمة في ذلك أن فيه تشويهاً ومُثلةً للرأس، وظلماً وخروجاً عن العدل.
1) Larangan mencukur sebagian kepala dan meninggalkan sebagian lainnya. Di antara hikmahnya adalah bahwa itu merusak keindahan dan bentuk mutilasi terhadap kepala serta merupakan kezaliman dan tindakan tidak adil.
2) إنَّ الشرع ما نهىٰ عن شيء إلا وأرشد إلىٰ ما هو أنفع للعبد وأفضل؛ فنهىٰ عن القزع، وأرشد إلىٰ حلق الشعر كله أو تركه كله.
2) Agama Islam tidak melarang sesuatu kecuali disertai bimbingan kepada yang lebih bermanfaat dan lebih utama bagi hamba; di sini Islam melarang qaza' lalu mengarahkan supaya mencukur seluruh rambut atau membiarkan seluruhnya.
قال الحافظ ابن القيم ــ رحمه الله تعالىٰ ــ في كتاب (تحفة المودود في أحكام المولود):
Al-Ḥāfiẓ Ibnul-Qayyim -raḥimahullāh- berkata dalam kitab Tuḥfatul-Maulūd fī Aḥkāmil-Maulūd,
«والقزع: أن يحلق بعض رأس الصبي ويدع بعضه، قال شيخنا: وهذا من كمال محبة الله ورسوله للعدل؛ فإنه أمر به حتىٰ في شأن الإنسان مع نفسه، فنهاه أن يحلق رأسه ويترك بعضه، لأنه ظلم للرأس حيث تُرك بعضه كاسياً وبعضه عارياً، ونظير هذا أنه صلى الله عليه وسلم «نهىٰ عن الجلوس بين الشمس والظل»، فإنه ظلم لبعض بدنه، ونظيره: «نهىٰ أن يمشي الرجل في نعل واحدة، بل إمّا أن ينعلهما أو يحفيهما».
"Qaza' adalah mencukur sebagian kepala anak dan membiarkan sebagian lainnya. Syekh kami mengatakan bahwa ini termasuk kesempurnaan cinta Allah dan Rasul-Nya pada keadilan. Allah memerintahkannya sekalipun itu terkait urusan manusia bersama dirinya; Allah melarangnya mencukur sebagian kepalanya dan meninggalkan sebagian yang lain karena merupakan bentuk kezaliman terhadap kepala lantaran sebagiannya dibiarkan berpakaian (berambut) sementara sebagian lainnya telanjang (botak). Semisal dengan hal ini adalah bahwa, "Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melarang duduk di antara sinar matahari dan bayangan." Karena di dalamnya terdapat kezaliman pada sebagian badan. Juga semisal dengannya bahwa, "Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melarang seseorang berjalan menggunakan satu sandal. Tetapi, antara dia memakaikan keduanya atau melepaskan keduanya."
والقزع أربعة أنواع:
Qaza' terbagi menjadi empat jenis:
أحدها: أن يحلق من رأسه مواضع من هاهنا وهاهنا، مأخوذ من تقزّع السحاب وهو تقطّعه.
Pertama: mencukur sebagian kepala di beberapa tempat di sana sini; ini berasal dari kata "Taqazza'a as-saḥāb", artinya: awan terpotong-potong.
الثاني: أن يُحلَق وسطه ويُترَك جوانبه، كما يفعله شمامسة النصارىٰ.
Kedua: mencukur bagian tengah kepala dan meninggalkan bagian-bagian yang ada di sampingnya; seperti yang dilakukan oleh para diakon dalam agama Nasrani.
الثالث: أن يُحلَق جوانبه ويُترَك وسطه، كما يفعله كثير من الأوباش السَّفِلَة.
Ketiga: mencukur bagian samping dan membiarkan bagian tengah; seperti yang dilakukan oleh banyak orang yang tidak bermoral.
الرابع: أن يُحلَق مقدَّمَهُ ويُترَك مُؤخَّرَهُ.
Keempat: mencukur bagian depan kepala dan membiarkan bagian belakangnya.
وهذا كله من القزع، والله أعلم». انتهىٰ كلامه.
Ini semuanya merupakan bentuk qaza'. Wallāhu a'lam." Sampai di sini perkataan Ibnul-Qayyim.
3/1640 ــ وَعَنْ عَبْدِ الله بْنِ جَعْفَرٍ رضي الله عنهما: أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أَمْهَلَ آلَ جَعْفَرٍ رضي الله عنه ثَلاَثاً، ثُمَّ أَتاهُمْ، فَقَالَ: «لا تَبْكُوا عَلَىٰ أَخِي بَعْدَ الْيَوْمِ»، ثُمَّ قَالَ: «ادْعُوا لِي بَنِي أَخِي» فَجِيءَ بِنَا كَأنَّا أَفْرُخٌ، فَقَالَ: «ادْعُوا لِيَ الحَلاَّقَ» فَأَمَرَهُ، فَحَلَقَ رُؤُوسَنَا. رواهُ أبو داود بإسنادٍ صحيحٍ عَلَىٰ شَرْطِ البُخَارِيِّ ومُسْلِمٍ.
3/1640- Abdullah bin Ja'far -raḍiyallāhu 'anhuma- meriwayatkan bahwa Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- sengaja menunda datang kepada keluarga Ja'far (saat Ja'far syahid) selama tiga hari. Setelah itu beliau mendatangi mereka. Beliau bersabda, "Janganlah kalian menangisi saudaraku setelah hari ini!" Beliau kemudian bersabda, "Panggilkan kepadaku anak-anak saudaraku!" Lalu kami dihadirkan, seolah kami ini anak-anak burung. Beliau bersabda, "Panggilkan aku tukang cukur!" Selanjutnya beliau menyuruhnya untuk mencukur kepala kami. (HR. Abu Daud dengan sanad sahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim)
أفرخ: جمع فرخ، وهو ولد الطائر.
أَفْرُخٌ (afrukh), bentuk jamak dari "فَرْخٌ" (farkh), yaitu anak burung.
1) حلق الرأس يُعبَّر به عن إزالة الحزن العارض، والتفاؤل بالسرور.
1) Mencukur kepala biasanya dilakukan sebagai tindakan membuang rasa sedih dan optimis akan bahagia.
2) لا يجوز الزيادة في البكاء علىٰ الميت فوق الثلاث ليالٍ.
2) Tidak boleh menangisi mayat lebih dari tiga hari.
حلق النَّبيُّ صلى الله عليه وسلم رؤوسهم، لأن أمهم شغُلت بالمصيبة عن ترجيل شعورهم وغسل رؤوسهم، فأصلح رسول الله صلى الله عليه وسلم حالهم، وهذا من رحمته بآله وأهله صلوات الله وسلامه عليه.
Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mencukur kepala mereka karena ibu mereka tidak sempat untuk menyisir rambut mereka serta memandikan kepala mereka lantaran disibukkan oleh musibah tersebut. Maka Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memperbaiki keadaan mereka. Ini adalah wujud kasih sayang beliau kepada pengikut dan keluarga beliau -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.
4/1641 ــ وعن عليٍّ رضي الله عنه قَالَ: نَهَىٰ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم أنْ تَحلقَ المرأةُ رأسَهَا[12].
4/1641- Ali -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, "Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melarang perempuan mencukur kepalanya." [12]
1) النهي عن حلق شعر المرأة، صغيرةً كانت أم كبيرةً إلا لحاجة.
1) Larangan mencukur semua rambut seorang perempuan, baik dia masih kecil maupun sudah besar, kecuali tiba-tiba ada keperluan.
2) إن قصّ المرأة شعرها بما يشبه شعر الرجال يُعتبر من التشبه المنهي عنه.
2) Perempuan yang memotong rambutnya hingga menyerupai rambut laki-laki termasuk bentuk tasyabbuh yang terlarang.