1/1725 ــ عن بُريدةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: «لا تَقُولوا للمُنَافق: سيِّدٌ، فإنَّهُ إنْ يكُ سيِّداً فقَدْ أسْخَطْتُمْ ربَّكُمْ _عز وجل_ ». رواهُ أبو داود بإسناد صحيح.
1/1725- Buraidah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Janganlah kalian mengatakan "tuan" kepada orang munafik. Sungguh bila dia seorang tuan (tokoh), kalian telah membuat murka Rabb kalian -'Azza wa Jalla-." (HR. Abu Daud dengan sanad sahih)
السيد: يُطلَق علىٰ الذي يفوق قومه، ويرتفع قدره عليهم، كالزعيم والفاضل.
السَّيِّدُ (as-sayyid/tuan): disematkan kepada orang yang memimpin kaumnya dan berada di atas kedudukan mereka, seperti pemimpin dan tokoh.
أسخطتم: أغضبتم.
أسْخَطْتُمْ (askhaṭtum): kalian telah membuat murka.
1) تحريم تعظيم المنافقين بأوصاف الاحترام والتقدير، لأنهم أعداء الله _عز وجل_ وخصومه.
1) Pengharaman mengagungkan orang-orang munafik dengan sebutan-sebutan penghormatan dan penghargaan karena mereka adalah musuh-musuh Allah -'Azza wa Jalla-.
2) وجوب تجنب الأسباب التي تسخط الله _عز وجل_، والسعي بالأسباب التي ترضيه وتقرب إليه سبحانه وتعالىٰ.
2) Kewajiban menjauhi hal-hal yang akan mendatangkan murka Allah -'Azza wa Jalla- dan mengupayakan hal-hal yang mendatangkan rida-Nya serta mendekatkan kepada-Nya.