1/863- Sahl bin Sa'ad -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, "Dahulu, di tengah-tengah kami ada seorang perempuan -dalam riwayat lain: Dahulu, kami memiliki seorang wanita tua yang biasa mengambil sebagian batang silq (sejenis sayuran) lalu memasukkannya ke dalam belanga serta menumbuk sebagian jelai; apabila kami telah menunaikan salat Jumat dan pulang, kami mengucapkan salam kepadanya, lalu dia pun menyuguhkannya untuk kami." (HR. Bukhari)
Kata "تُكَرْكِرُ" (tukarkiru), artinya: menumbuk.
أُصُولِ السِّلْقِ (uṣūl as-silq): batang tumbuhan silq. Silq adalah sejenis sayur-sayuran, dan batangnya bisa dibuat sebagai kuah.
القِدر (al-qidr): sebuah wadah yang digunakan memasak, belanga.
1) Menggambarkan kesahajaan dan kesederhanaan masyarakat sahabat -raḍiyallāhu 'anhum- dalam persoalan dunia, hingga Allah menjadikan mereka kaya dengan berbagai penaklukan banyak wilayah.
2) Boleh memberi salam kepada perempuan ketika dirasa aman dari fitnah, misalnya wanita yang sudah tua.
2/864- Ummu Hāni` Fākhitah binti Abi Ṭālib -raḍiyallāhu 'anhā- berkata, "Aku datang menemui Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- pada peristiwa penaklukan Mekah ketika beliau sedang mandi sedangkan Fatimah menutup beliau dengan selembar pakaian. Maka aku mengucapkan salam kepada beliau..." Kemudian Ummu Hāni`menyebutkan hadis ini selengkapnya. (HR. Muslim)
1) Perempuan boleh mengucapkan salam kepada laki-laki ketika dirasa aman dari fitnah dan tanpa khalwat (berdua-duaan).
2) Boleh memberi salam kepada orang yang sedang mandi, dan orang yang sedang telanjang boleh untuk menjawab salam.
3) Disyariatkan saling membantu dalam bersuci, misalnya seseorang minta bantuan kepada salah satu penghuni rumahnya.
4) Menutup diri dari pandangan orang ketika membersihkan diri termasuk adab yang diajarkan Nabi.
3/865- Asmā` binti Yazīd -raḍiyallāhu 'anhā- berkata, "Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- pernah melewati kami ketika kami bersama sejumlah wanita, lalu beliau mengucapkan salam kepada kami."
(HR. Abu Daud dan Tirmizi; Tirmizi berkata, "Hadis hasan", dan ini adalah redaksi riwayat Abu Daud) Sedangkan redaksi riwayat Tirmizi menyebutkan, "Suatu hari, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- lewat di masjid, ketika itu sekelompok wanita sedang duduk-duduk, lantas beliau melambaikan tangannya memberi salam."
Redaksi riwayat Tirmizi: "Suatu hari, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- lewat di masjid, ketika itu sekelompok wanita sedang duduk-duduk, lantas beliau melambaikan tangannya memberi salam." Hadis dengan redaksi ini sanadnya daif, sebagaimana hal itu telah diingatkan pada hadis no. 855.
1) Seorang laki-laki disyariatkan mengucapkan salam pada sekelompok perempuan.
2) Ketika seseorang membutuhkan salam dengan isyarat tangan, hendaklah dia menggabungkan antara melafalkan salam dengan ucapan lisan dan isyarat menggunakan tangan. Tidak diperbolehkan hanya dengan sebatas isyarat, agar kita tidak jatuh ke dalam meniru orang-orang yahudi dan nasrani.