Terjemahan yang Berlaku English عربي

188- BAB KEUTAMAAN SALAT SUBUH DAN ASAR

1/1047- Abu Mūsā -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwasanya Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang melaksanakan salat al-bardain (Subuh dan Asar) niscaya dia masuk surga." (Muttafaq 'Alaih)

الْبَرْدَانِ (al-bardān): Subuh dan Asar.

2/1048- Abu Zuhair 'Umārah bin Ru`aibah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Tidak akan masuk neraka seseorang yang mengerjakan salat sebelum terbit matahari dan sebelum tenggelamnya." Yakni salat Subuh dan Asar. (HR. Muslim)

Pelajaran dari Hadis:

1) Menjaga pelaksanaan salat Subuh dan Asar ialah sebab masuk surga serta selamat dari azab neraka; Allah -Ta'ālā- berfirman, "Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan." (QS. Āli 'Imrān: 185)

2) Keutamaan khusus untuk salat Subuh, karena bacaan pada salat Subuh disaksikan oleh semua malaikat; "Sungguh, salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (QS. Al-Isrā`: 78)

3) Keutamaan salat Asar, yaitu ia disebutkan secara khusus. Ia merupakan salat Al-Wusṭā (pertengahan) yang disebutkan dalam firman Allah -Ta'ālā-: "Peliharalah semua salat dan salat Al-Wusṭā." (QS. Al-Baqarah: 238)

3/1049- Jundub bin Sufyān -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Siapa yang melaksanakan salat Subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Maka perhatikanlah, wahai anak Adam, sedikit pun jangan sampai Allah menuntutmu dari jaminan-Nya.” (HR. Muslim)

Kosa Kata Asing:

ذِمَّةِ الله (żimmatillāh): jaminan Allah dan janji-Nya.

لا يَطلُبــنَّكَ اللهُ (lā yaṭlubannakallāhu): janganlah kalian ingkar; janganlah kalian melakukan suatu amalan, di antaranya meninggalkan salat Subuh berjemaah, sehingga Allah -Ta'ālā- menuntut kalian pada apa yang Dia percayakan kepada kalian.

Pelajaran dari Hadis:

1) Salat Subuh sebagai kunci pembuka bagi salat siang, bahkan bagi amalan siang seluruhnya.

2) Keutamaan khusus untuk salat Subuh; yaitu siapa yang menunaikannya, maka dia berada dalam penjagaan dan perlindungan Allah -Ta'ālā-.

4/1050- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Malaikat (yang turun) di saat malam dan malaikat (yang turun) di saat siang saling bergantian dalam menjaga kalian. Mereka akan bertemu ketika salat Subuh dan salat Asar. Kemudian malaikat yang bermalam bersama kalian akan naik, lalu Allah bertanya kepada mereka, padahal Allah lebih tahu tentang mereka, 'Bagaimana keadaan hamba-Ku ketika kalian tinggalkan?' Mereka menjawab, 'Kami meninggalkan mereka sedang mengerjakan salat, dan kami mendatangi mereka sedang mengerjakan salat.'" (Muttafaq 'Alaih)

Kosa Kata Asing:

يَتَعَاقَبُوْنَ (yata'āqabūna): mereka bergantian, sebagian turun dan sebagian lain naik.

يَعْرُجُ (ya'ruju): naik.

Pelajaran dari Hadis:

1) Pemuliaan Allah -Ta'ālā- kepada kaum mukminin, yaitu Allah menyiapkan para malaikat yang bergiliran menjaga mereka di awal dan akhir siang, untuk memperlihatkan keutamaan hamba dan mengingatkan kemuliaan mereka.

2) Keutamaan salat Subuh dan Asar, karena keduanya telah diistimewakan sebagai momen pertemuan para malaikat.

Faedah Tambahan:

Dari hadis ini kita dapat mengetahui sebuah penentuan waktu yang penting, yaitu penjelasan tentang waktu zikir yang disyariatkan untuk dibaca ketika pagi dan sore. Maka waktu zikir pagi ialah setelah subuh hingga terbit matahari, dan waktu zikir sore ialah setelah asar hingga terbenam matahari.

5/1051- Jarīr bin Abdullah Al-Bajaliy -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Kami sedang bersama Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, lalu beliau memandang bulan di malam purnama kemudian bersabda, "Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian memandang bulan purnama ini. Kalian tidak akan saling berdesakan dalam memandang-Nya. Jika kalian mampu untuk tidak ketinggalan salat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah!" (Muttafaq 'Alaih). Dalam riwayat lain disebutkan, "Lalu beliau memandang bulan pada malam keempat belas."

Kosa Kata Asing:

لا تُضَامُونَ (lā tuḍāmmūna): kalian tidak akan ditimpa ḍaim, yaitu kesulitan dan kelelahan.

Pelajaran dari Hadis:

1) Menetapkan bahwa orang-orang mukmin akan melihat Rabb mereka dengan mata telanjang di dalam surga, dan ini merupakan nikmat penduduk surga yang paling mulia dan paling agung.

2) Menjaga pelaksanaan salat Subuh dan Asar termasuk sebab mendapat taufik untuk melihat Allah -Ta'ālā- dalam surga.

3) Orang beriman akan membenarkan berita yang sahih dari Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan tidak membantahnya dengan akal atau logikanya dengan mengatakan, "Bagaimana mungkin kita melihat Allah -Ta'ālā-?!" Ketundukan seperti ini adalah sikap orang beriman terhadap semua berita agama yang merupakan wahyu Allah.

6/1052- Buraidah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang meninggalkan salat Asar, maka batallah (pahala) amalnya." (HR. Bukhari)

Kosa Kata Asing:

حَبِطَ (ḥabiṭa): batal pahala amalnya.

Pelajaran dari Hadis:

1) Agungnya kedudukan salat Asar, karena salat Asar menjadi alat ukur bagi diterima atau ditolaknya amal.

2) Siapa yang meninggalkan salat Asar maka pahalanya telah batal.