Terjemahan yang Berlaku English عربي

218- BAB KEDERMAWANAN, BERBUAT BAIK, DAN MEMPERBANYAK KEBAIKAN DI BULAN RAMADAN, SERTA MENINGKATKANNYA LAGI DI SEPULUH HARI TERAKHIR RAMADAN

1/1222- Ibnu 'Abbās -raḍiyallāhu 'anhumā- berkata, "Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- adalah orang yang paling dermawan. Beliau menjadi paling dermawan ketika di bulan Ramadan, yaitu ketika Jibril datang menemuinya. Jibril biasa menemui beliau di setiap malam bulan Ramadan untuk bertadarus Al-Qur`ān dengannya. Sungguh Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- ketika didatangi oleh Jibril lebih cepat kedermawanannya dalam kebaikan dibanding angin yang berhembus." (Muttafaq 'Alaih)

Kosa Kata Asing:

الجُوْدُ (al-jūd): kedermawanan, yaitu menyedekahkan apa yang disukai berupa harta, tenaga, atau kedudukan.

Pelajaran dari Hadis:

1) Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- adalah sosok yang paling dermawan dengan harta, badan, ilmu, dakwah, dan nasihatnya.

2) Ramadan adalah bulan kedermawanan, dan hamba yang diberi taufik adalah yang bersikap dermawan kepada saudaranya di bulan Ramadan serta bersungguh-sungguh dalam hal itu dalam rangka meneladani Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.

3) Anjuran untuk memperbanyak mempelajari (membaca) Al-Qur`ān, baik lafal maupun maknanya, selama bulan Al-Qur`ān, yaitu bulan Ramadan.

2/1223- Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā- berkata, "Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dahulu, apabila masuk sepuluh malam terakhir (bulan Ramadan) beliau menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, serta bersungguh-sungguh dan mengencangkan ikatan sarung." (Muttafaq 'Alaih)

Kosa Kata Asing:

المِئْزرَ (al-mi`zar): pakaian yang dipakai pada badan bagian bawah, yaitu sarung. Mengencangkan ikatan sarung artinya bersiap-siap untuk bekerja dan bersungguh-sungguh di dalamnya. Ada yang berpendapat, maksudnya ialah seorang suami menjauhi istrinya.

Pelajaran dari Hadis:

1) Di antara bentuk sikap dermawan terhadap diri sendiri adalah kita menghidupkan sepuluh malam terakhir Ramadan dalam ketaatan kepada Allah -Ta'ālā-, karena kedermawanan tersebut adalah kedermawanan pada hak Allah -Ta'ālā-.

2) Seorang laki-laki hendaknya menganjurkan anggota keluarganya untuk ikut berpartisipasi dalam ketaatan. Lalu, di manakah sebagian orang tua dari rumah tangga dan keluarganya pada hari ini?