1/1250- Abu Qatādah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah ditanya tentang puasa hari Arafah? Beliau bersabda, "Puasa hari Arafah menghapus dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang." (HR. Muslim)
السَّنَةَ الماضيةَ (tahun lalu): tahun yang telah berlalu sebelum hari Arafah, karena hari Arafah terletak di bulan terakhir dalam hitungan tahun.
السَّنَةُ البَاقِيَةُ (tahun yang akan datang): tahun setelahnya.
1) Keutamaan puasa hari Arafah bagi selain jemaah haji karena dapat menghapuskan dosa dua tahun.
2) Luasnya karunia dan rahmat Allah pada umat ini, yaitu Allah memberikan pahala yang banyak pada amalan yang sedikit dan ringan.
2/1251- Ibnu 'Abbās -raḍiyallāhu 'anhumā- meriwayatkan, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melakukan puasa pada hari Asyura serta beliau memerintahkan berpuasa pada hari tersebut." (Muttafaq 'Alaih)
3/1252- Abu Qatādah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- ditanya tentang puasa Asyura, maka beliau bersabda, "Puasa Asyura menghapus dosa tahun lalu." (HR. Muslim)
4/1253- Ibnu 'Abbās -raḍiyallāhu 'anhumā- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Jika aku masih hidup hingga tahun depan, sungguh aku juga akan berpuasa di hari kesembilan (Muharam)." (HR. Muslim)
1) Hari Asyura adalah hari kesepuluh Muharam dan dianjurkan berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur kepada Allah -Ta'ālā-, karena pada hari itu Allah menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya serta menenggelamkan Firaun dan pengikutnya.
2) Anjuran berpuasa pada hari Asyura karena puasa hari itu menggugurkan dosa-dosa setahun yang lalu.
Sunnah dalam puasa Asyura ialah supaya berpuasa satu hari sebelumnya atau satu hari setelahnya, dengan tujuan untuk menyelisihi kaum Yahudi.