1/1446- Ḥużaifah dan Abu Żarr -raḍiyallāhu 'anhumā- berkata, "Apabila Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- datang ke tempat tidurnya, beliau membaca: Bismika Allāhumma amūtu wa aḥyā (Dengan menyebut nama-Mu, ya Allah, aku mati dan aku hidup). Dan apabila bangun, beliau membaca: Al-ḥamdulillāhil-lazī aḥyānā ba'da mā amātanā wa ilahin-nusyūr (Segala puji milik Allah, Rabb yang telah menghidupkan kami setelah kami dimatikan, dan hanya kepada-Nya kami kembali)." (HR. Bukhari)
1) Hubungan antara zikir ini dengan tidur ialah bahwa tidur merupakan kematian kecil, sehingga kebangkitan dari kematian kecil akan mengingatkan tentang kebangkitan dari kematian besar. Ini tentu akan menambah iman hamba pada hari kebangkitan sehingga dia selalu mengingatnya.
2) Di antara nikmat Allah -Ta'ālā- kepada para hamba-Nya ialah Dia mensyariatkan bagi mereka zikir-zikir di setiap keadaan supaya waktu-waktu mereka terisi dengan zikir kepada-Nya.