Terjemahan yang Berlaku English عربي
en

108 - Chapter on the dislike of eating while reclining

108- BAB MAKRUH HUKUMNYA MAKAN DENGAN DUDUK ITTIKĀ` (BERSANDAR KE SAMPING)

en

746/1 - Abu Juhayfah Wahb ibn ‘Abdullāh (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “I do not eat while reclining.” [Narrated by Al-Bukhāri]

1/746- Jundub bin Abdullah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Aku tidak makan dengan duduk ittikā`." (HR. Bukhari)

en

Al-Khattābi said: “Reclining here refers to a person who sits supported by a cover underneath him and that he (the Prophet) meant that he does not sit on spreads and cushions like one who wants to eat a lot; rather, he should collect himself while sitting and only eat what satisfies his hunger.” This is Al-Khattābi’s opinion, and others said that a reclining person is one who leans to one side. And Allah knows best.

Al-Khaṭṭābiy berkata, "Orang yang duduk ittikā` maksudnya di sini adalah yang duduk dengan bersandar pada alas yang dihamparkan di bawahnya." Dia berkata, "Maksudnya, bahwa Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tidak duduk di atas alas atau bantal duduk yang diletakkan, sebagaimana yang dilakukan oleh orang yang hendak makan banyak. Melainkan beliau duduk seperti duduknya orang yang akan berdiri, bukan duduk orang yang hendak duduk lama, dan beliau makan secukupnya." Ini penjelasan Al-Khaṭṭābiy. Sedangkan yang lain menyebutkan bahwa orang yang duduk ittikā` adalah yang duduk miring di atas lambungnya (dengan bersandar pada sesuatu). Wallāhu a'lam.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) Forbiddance to eat while reclining.

1) Larangan makan dengan duduk ittikā`.

en

2) Reclining while eating denotes arrogance and pride, which is why the Shariah forbids this manner. Moreover, reclining causes some health problems, since the passage of food is not in a straight position. This is a material reason related to the body.

2) Duduk ittikā` menunjukkan keangkuhan dan kesombongan, dan ini termasuk hikmah agama melarang duduk makan seperti ini. Juga, makan dengan ittikā` dapat membahayakan kesehatan karena posisi ini membuat saluran makanan tidak normal, dan ini adalah faktor yang bersifat indrawi yang berkaitan dengan badan.

en

747-2 - Anas (may Allah be pleased with him) reported: “I saw the Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) sitting in a squat and eating dates.” [Narrated by Muslim]

2/747- Anas -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, "Aku melihat Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- makan kurma dengan duduk iq'ā`." (HR. Muslim)

en

Sitting in a squat means sitting with the buttocks on the ground and the legs erect.

Duduk iq'ā` adalah menempelkan pantat di atas lantai dan menegakkan kedua betis.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) It is permissible to eat while sitting in a squat.

1) Boleh makan dengan duduk iq'ā`.

en

2) One of the things that help a person to eat less is that he avoids sitting in a stable and completely comfortable position.

2) Di antara yang dapat membantu mengurangi makan dengan cara seseorang tidak duduk dengan mantap dan sempurna.