Terjemahan yang Berlaku English عربي
en

189 - Chapter on the merit of walking to mosques

189- BAB KEUTAMAAN BERJALAN KE MASJID

en

1053/1 - Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “He who goes to the mosque in the morning or in the evening, Allah prepares an honorable abode for him in Paradise every time he goes (to the mosque) in the morning or in the evening.” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

1/1053- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwasanya Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang pergi ke masjid pada waktu pagi atau sore hari, maka Allah menyediakan satu perjamuan untuknya di surga setiap kali ia pergi di pagi ataupun sore hari." (Muttafaq 'Alaih)

en

1054/2 - Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “He who makes ablution in his house and then goes to one of the houses of Allah to perform one of the obligatory prayers, his steps will be like this: one step removes a sin and one elevates by one rank.” [Narrated by Muslim]

2/1054- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwasanya Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang berwudu di rumahnya kemudian berangkat menuju salah satu rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban kepada Allah, maka setiap langkah-langkahnya salah satunya menggugurkan satu kesalahan dan yang lain mengangkat satu derajat." (HR. Muslim)

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

--

غَدًا (gadā): pergi di pagi hari.

en

--

رَاحَ (rāḥa): pergi di sore hari setelah zuhur.

en

--

نُزُلًا (nuzulan): hidangan, jamuan.

en

Guidance from the Hadīths:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) Walking to the mosque is a means for expiating sins and raising ranks.

1) Berjalan ke masjid ialah sebab penghapusan dosa dan pengangkatan derajat.

en

2) They encourage us to regularly attend congregational prayers so that we can get a great reward for such a simple act.

2) Anjuran untuk menjaga salat berjamaah demi meraih pahala besar yang diberikan untuk amal yang ringan.

en

3) The complete reward promised in the Hadīth is due to those who make ablution at home and then go to the mosque, which highlights the merit of making ablution at home.

3) Pahala yang sempurna seperti yang dijanjikan dalam hadis ini hanyalah untuk orang yang berwudu di rumahnya, dan ini adalah keutamaan berwudu di rumah kemudian pergi ke masjid.

en

1055/3 - Ubayy ibn Ka‘b (may Allah be pleased with him) reported: “There was a man from the Ansār who, as far as I know, lived farther from the mosque than anyone else, and he never missed a prayer. It was said to him: ‘Why don’t you buy a donkey to ride it in the darkness and the scorching heat?’ He said: ‘I do not like that my house be near the mosque, for I want the steps I take to the mosque and back to my family to be recorded for me (as reward).’ Upon this, the Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: ‘Verily, Allah has gathered all of that for you.’” [Narrated by Muslim]

3/1055- Ubay bin Ka'ab -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, "Ada seorang laki-laki dari kaum Ansar, sepanjang pengetahuanku, tidak ada seorang pun yang lebih jauh tempat tinggalnya dari masjid dari dia. Namun, dia tidak pernah tertinggal salat berjamaah di masjid. Ada yang berkata kepadanya, 'Seandainya kamu membeli keledai untuk kamu kendarai ketika gelap dan di saat-saat panas.' Dia menjawab, 'Aku tidak mau rumahku dekat dengan masjid. Sesungguhnya aku menginginkan agar perjalananku menuju masjid dan perjalananku pulang ke keluargaku (rumahku), itu selalu dicatat.' Maka Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Allah telah mengumpulkan semua catatan itu bagimu." (HR. Muslim)

en

1056/4 - Jābir (may Allah be pleased with him) reported: “There were some plots of land lying vacant around the mosque. The people of (the tribe of) Banu Salimah wanted to move to this land and come nearer to the mosque. The Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) heard about it and said to them: ‘I heard that you want to move near the mosque?’ They said: ‘Yes, O Messenger of Allah! We want to do that.’ He said: ‘O Banu Salimah, stay in your neighborhood and your footsteps will be recorded for you; stay in your neighborhood and your footsteps will be recorded for you.’ They said: ‘We would not have liked to move near the mosque.’” [Narrated by Muslim] Al-Bukhāri narrated a Hadīth with the same meaning, reported by Anas.

4/1056- Jābir -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Ada tanah kosong di sekitar masjid, maka Bani Salimah ingin pindah ke dekat masjid. Berita itu sampai kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, maka beliau berkata kepada mereka, "Telah sampai kepadaku berita bahwa kalian ingin pindah ke dekat masjid?" Mereka menjawab, "Benar, wahai Rasulullah! Kami menginginkan itu." Beliau bersabda, "Wahai Bani Salimah! Tetaplah di tempat tinggal kalian sekarang, karena langkah-langkah kalian dicatat. Tetaplah di tempat tinggal kalian sekarang, karena langkah-langkah kalian dicatat." Maka mereka berkata, "Kami tidak senang kalau seandainya kami telah pindah." (HR. Muslim; juga diriwayatkan oleh Bukhari dengan lafal yang semakna dengannya dari Anas)

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

--

لرَمْضَاءِ (ar-ramḍā`): sangat panas.

en

--

تُكْتبْ آثارُكُمْ (tuktabu āṡārukum): langkah dan perjalanan kalian dicatat.

en

Guidance from the Hadīths:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) It is better to walk to the mosque than to ride to it, unless walking involves difficulty. The easier, the better, for the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) “was never given a choice between two things except that he would choose what was easier, unless it was a sin.” [Narrated by Al-Bukhāri as reported by ‘Ā’ishah (may Allah be pleased with her)]

1) Datang ke masjid dengan berjalan kaki lebih afdal daripada dengan naik kendaraan; kecuali jika berjalan mengandung kesulitan, maka yang paling utama adalah yang paling mudah. Karena petunjuk Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- adalah: "Beliau tidak pernah diberikan pilihan antara dua perkara kecuali beliau mengambil yang paling mudah selama ia bukan dosa." (HR. Bukhari dari Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā-)

en

2) The good deeds of a person are recorded for him, along with the resultant effects. This comes from the grace of Allah towards His servants.

2) Amal saleh akan dituliskan bagi hamba beserta apa yang menjadi konsekuensinya, dan ini termasuk kemurahan Allah -Ta'ālā- kepada hamba-hamba-Nya.

en

3) The Companions (may Allah be pleased with them) were keen to attend congregational prayers and live near the mosque, which shows their intent to hasten to do good deeds and reap the rewards. It behooves us to follow their example.

3) Antusiasme para sahabat -raḍiyallāhu 'anhum- untuk menghadiri salat berjemaah serta bertempat tinggal di sekitar masjid, dan ini berasal dari semangat mereka untuk bersegera kepada kebaikan dan pahala. Sepantasnya agar orang beriman meneladani mereka dalam hal berlomba-lomba kepada kebaikan dan ketaatan yang berpahala kekal.

en

1057/5 - Abu Mūsa (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Those who get the greatest reward for prayer are those who walk to it from the farthest place; and those who wait to offer the prayer with the Imām get a greater reward than those who pray then sleep.” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

5/1057- Abu Mūsā -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Sesungguhnya orang yang paling besar pahalanya dalam salat ialah yang paling jauh langkahnya untuk datang, dan begitu seterusnya. Dan orang yang menunggu salat sampai dia melaksanakannya bersama imam, pahalanya lebih besar dari orang yang mengerjakan salat sendiri kemudian tidur." (Muttafaq 'Alaih)

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) When a person experiences a greater difficulty in performing an act of worship, within the permissible bounds in the Shariah, he gets a greater reward.

1) Banyaknya atau besarnya pahala ibadah sesuai dengan kadar kesulitan yang masih dibolehkan dalam pokok ibadah.

en

2) A person gets a greater reward if he delays the ‘Ishā’ prayer and offers it in congregation with the Imām.

2) Menunda salat Isya dan melaksanakannya bersama imam secara berjamaah pahalanya lebih besar.

en

1058/6 - Buraydah (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Give glad tidings to those who walk to the mosques in the darkness, for they will be given a perfect light on the Day of Resurrection.” [Narrated by Abu Dāwūd and Al-Tirmidhi]

6/1058- Buraidah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bahwa beliau bersabda, "Berilah kabar gembira kepada orang yang berjalan pada malam gelap gulita menuju masjid (untuk salat berjamaah), berupa cahaya yang sempurna pada hari Kiamat." (HR. Abu Daud dan Tirmizi)

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) Recompense is of the same nature of the deed. So, he who comes to the mosque in the darkness of the night, Allah will grant him light on the Day of Judgment.

1) Balasan setimpal dengan jenis perbuatan; siapa yang datang ke masjid ketika malam gelap, maka Allah akan memberinya cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.

en

2) It is recommended to mention the good deed with the reward to be reaped from it, so that people will feel motivated to do it. This is a tip to teachers and educators: mention good deeds along with their merits and rewards.

2) Anjuran menggandeng penyebutan amal saleh dengan pahalanya supaya jiwa menjadi bersemangat kepada ketaatan dan orang-orang saleh termotivasi untuk mengamalkannya. Ini adalah wasiat bagi para pendidik dan pengajar, yaitu menyertakan penyebutan suatu amalan dengan keutamaannya.

en

1059/7 - Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Shall I inform you of that by which Allah erases sins and raises ranks?” They said: “Yes, O Messenger of Allah!” He said: “Performing ablution thoroughly despite difficulties, taking many steps to mosques, and waiting for the next prayer after the last prayer; that is the Ribāt, that is the Ribāt (guarding for the sake of Allah).” [Narrated by Muslim]

7/1059- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah bersabda, "Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang dengannya Allah menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat?" Mereka menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah!" Beliau bersabda, "Menyempurnakan wudu dalam kondisi-kondisi yang tidak disukai, banyak langkah menuju masjid, dan menunggu salat berikutnya setelah mengerjakan salat, yang demikian itu ibarat berjaga dalam jihad melawan musuh." (HR. Muslim)

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) It shows the merit of walking to the mosque to attend congregational prayers on a constant basis, in order to obtain the reward for the steps taken to the mosque.

1) Keutamaan menjaga salat berjamaah di masjid dengan berjalan kaki supaya dituliskan pahala berjalan ke masjid.

en

2) Regular performance of the good deeds legislated in the Shariah falls under the Ribāt, which literally means guarding in the cause of Allah and metaphorically means being stationed to do something good.

2) Konsisten dalam mengerjakan amal saleh yang disebutkan dalam agama termasuk jihad di atas kebaikan.

en

1060/8 - Abu Sa‘īd al-Khudri (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “If you see a man frequenting mosques, bear witness that he has faith. Allah Almighty says: {The mosques of Allah are only to be maintained by those who believe in Allah and the Last Day} [Surat at-Tawbah: 18].” [Narrated by Al-Tirmidhi; he classified it as Hasan (sound)] [12]

8/1060- Abu Sa'īd Al-Khudriy -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bahwa beliau bersabda, "Apabila kalian melihat seseorang terbiasa datang ke masjid, maka saksikanlah bahwa dia beriman. Karena Allah -'Azza wa Jalla- berfirman, 'Sesungguhnya yang memakmurkan masjid hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir...'" (HR. Tirmizi dan dia berkata, "Hadis hasan") [12].

en
[12] The Hadīth has a weak Isnād.
[12] (1) Hadis ini sanadnya daif.
en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) Attending congregational prayers on a regular basis is a sign of true faith.

1) Konsisten menghadiri salat berjamaah di masjid adalah bukti kebenaran dan ketulusan iman seorang hamba.

en

2) The testimony by the believers for a particular person is a proof that he is righteous, for the believers are the witnesses of Allah on earth.

2) Kesaksian baik orang beriman terhadap seseorang adalah bukti kesalehan orang tersebut karena orang-orang beriman adalah saksi Allah -Ta'ālā- di bumi.