Terjemahan yang Berlaku English عربي
en

198 - Chapter on the desirability of lying down on the right side after offering the two-Rak‘ah Sunnah prayer of Fajr, whether one has prayed at night or not

198- BAB ANJURAN BERBARING DI ATAS SISI KANAN SETELAH SALAT SUNAH FAJAR DAN MOTIVASI MELAKUKANNYA BAIK DI MALAM HARINYA DIA MENGERJAKAN SALAT TAHAJUD MAUPUN TIDAK

en

1110/1 - ‘Ā’ishah (may Allah be pleased with her) reported: “Whenever the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) offered the two-Rak‘ah Sunnah of Fajr, he would then lie down on his right side.” [Narrated by Al-Bukhāri]

1/1110- Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā- berkata, "Apabila Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah mengerjakan salat sunah fajar, beliau berbaring di atas sisi kanannya." (HR. Bukhari)

en

1111/2 - She also reported: “From the time he finished the ‘Ishā’ prayer till Fajr, the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) used to pray 11 Rak‘ahs, making Taslīm between every two Rak‘ahs and observing Witr with one Rak‘ah. When the Muezzin finished the Adhān for Fajr and dawn became clear and the Muezzin came to him, he would offer two brief Rak‘ahs and then lie down on his right side like this, until the Muezzin came to him for the Iqāmah.” [Narrated by Muslim]

2/1111- Masih dari Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā-, dia berkata, "Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengerjakan salat di antara selepas salat Isya sampai waktu subuh sebanyak sebelas rakaat dengan bersalam setelah tiap dua rakaat dan berwitir dengan satu rakaat. Apabila muazin telah selesai dari mengumandangkan azan salat Subuh dan fajar telah jelas bagi beliau serta muazin telah datang memberitahukan beliau, beliau bangun lalu mengerjakan salat dua rakaat ringan. Setelah itu beliau berbaring di atas sisi kanannya seperti ini, sampai muazin datang kepada beliau untuk memberitahukan ikamah." (HR. Muslim)

en

Her statement “making Taslīm between every two Rak‘ahs” is narrated like this by Muslim, and it means: after every two Rak‘ahs.

Perkataan Aisyah, "يُسَلِّمُ بَيْنَ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ", seperti ini redaksinya dalam riwayat Muslim. Maknanya ialah ia bersalam setelah tiap dua rakaat.

en

1112/3 - Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported: The Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “When anyone of you prays the two-Rak‘ah Sunnah of Fajr, let him lie down on his right side.”

3/1112- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Apabila salah seorang kalian telah selesai mengerjakan salat sunah fajar, hendaklah dia berbaring di atas sisi kanannya."

en

[Narrated by Abu Dāwūd and Al-Tirmidhi with authentic Isnāds; Al-Tirmidhi classified it as Hasan Sahīh (sound and authentic)]

(HR. Abu Daud dan Tirmizi dengan sanad-sanad sahih; Tirmizi berkata, "Hadis hasan sahih")

en

Guidance from the Hadīths:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) They point out the desirability of taking a brief rest on one’s right side after the two-Rak‘ah Sunnah of Fajr. The Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) is authentically reported to have said and done this.

1) Anjuran berbaring ringan setelah mengerjakan salat sunah fajar di atas sisi kanan, sebagaimana hal ini telah diriwayatkan secara sahih dalam perbuatan dan ucapan Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.

en

2) Qiyām al-Layl (voluntary night prayer) is to be offered as two Rak‘ahs by two Rak‘ahs, with Taslīm made after every two Rak‘ahs.

2) Salat malam dikerjakan dua rakaat dua rakaat, yaitu dikerjakan masing-masing dua rakaat dengan satu kali salam.

en

3) Qiyām al-Layl is part of the Prophet’s guidance, and it is an honor for the believer in worldly life and a light for him in the Hereafter.

3) Qiamulail merupakan petunjuk Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, ia adalah sebab kemuliaan seorang mukmin di dunia dan cahaya baginya di akhirat.