Terjemahan yang Berlaku English عربي

211- BAB ANJURAN SUJUD SYUKUR KETIKA ADA NIKMAT YANG NYATA ATAU MUSIBAH BESAR TERANGKAT

1/1159- Sa'ad bin Abi Waqqāṣ -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, "Kami berangkat bersama Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dari Mekah hendak menuju Madinah. Ketika kami mendekati 'Azwarā`, beliau singgah lalu mengangkat kedua tangannya berdoa kepada Allah sesaat dan setelah itu beliau bersujud dengan sujud yang panjang. Kemudian beliau bangun dan mengangkat kedua tangannya sesaat dan setelah itu beliau bersujud -beliau melakukannya tiga kali-. Setelahnya beliau bersabda, 'Sesungguhnya aku memohon kepada Tuhanku dan meminta syafaat untuk umatku, maka Allah memperkenankannya untuk sepertiga umatku. Aku pun bersujud kepada Tuhanku sebagai ungkapan rasa syukur. Selanjutnya aku mengangkat kepalaku lalu memohon kepada Tuhanku untuk umatku, maka Allah memperkenankannya untuk sepertiga umatku. Maka aku bersujud kepada Tuhanku sebagai ungkapan rasa syukur. Kemudian aku mengangkat kepalaku lalu memohon kepada Tuhanku untuk umatku, maka Allah memperkenankannya untuk sepertiga lainnya, lalu aku pun bersujud kepada Tuhanku.'" (HR. Abu Daud) [1].

[1] (1) Hadis ini sanadnya daif.

Kosa Kata Asing:

عَزْوَرَاء ('Azwarā`): sebuah tempat di dekat Mekah.

Pelajaran dari Hadis:

1) Sujud syukur disyariatkan ketika mendapat sebuah nikmat atau terangkatnya satu musibah.

2) Bersungguh-sungguh dan terus-menerus berdoa kepada Allah -Ta'ālā- adalah petunjuk Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-; siapa yang mengetuk pintu Rabb-nya dengan doa, diharapkan doanya akan dikabulkan.