Terjemahan yang Berlaku English عربي

239- BAB KEUTAMAAN IBADAH PADA MASA HARJ, YAITU KEKACAUAN, FITNAH, DAN SEMISALNYA

1/1366- Ma'qil bin Yasār -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Ibadah pada masa harj (fitnah) sama seperti berhijrah kepadaku." (HR. Muslim)

Pelajaran dari Hadis:

1) Istikamah melakukan ibadah di atas petunjuk Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- adalah sebab besar untuk keselamatan dari semua fitnah; sesuai dengan tingkat pelaksanaan hamba terhadap ibadah seperti itu pula tingkat penjagaan Allah kepadanya; "Bukankah Allah yang mencukupi hamba-Nya?!" (QS. Az-Zumar: 36)

2) Keutamaan ibadah pada masa kacau dan fitnah, yaitu menyamai pahala hijrah kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.

3) Hijrah diperintahkan di semua waktu dan tempat; yaitu berhijrah kepada Allah -Ta'ālā- dengan iman yang benar dan berhijrah kepada Rasul -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan mengikuti petunjuk beliau yang sempurna.

Faedah Tambahan:

Imam An-Nawawiy -raḥimahullāh- berkata,

"Sebab banyaknya keutamaan ibadah pada masa fitnah adalah karena manusia pada masa itu lalai dan sibuk dari ibadah, dan tidak ada yang fokus kepadanya kecuali segelintir orang." (Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim)

Imam Al-Qurṭubiy -raḥimahullāh- berkata,

"Orang yang tetap istikamah beribadah pada masa itu, fokus, dan mengisolasi diri dari manusia, pahalanya seperti pahala orang yang berhijrah kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- karena adanya hubungan erat antara kedua amalan itu; yaitu orang yang berhijrah telah menyelamatkan agamanya dari orang-orang yang menghalanginya untuk membentengi diri dengan Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, demikian juga halnya orang yang fokus beribadah (pada masa fitnah) telah menyelamatkan agamanya dari manusia menuju perlindungan diri dengan beribadah kepada Rabb-nya, sehingga pada hakikatnya dia telah berhijrah kepada Rabb-nya dan melarikan diri dari semua makhluk-Nya."

(Dinukil oleh Syekh Faiṣal Al-Mubārak -raḥimahullāh- dalam kitabnya, Taṭrīz Riyāḍ Aṣ-Ṣāliḥīn)