Terjemahan yang Berlaku English عربي
en

326 - Chapter on the prohibition of saying to a Muslim: O disbeliever

326- BAB PENGHARAMAN UCAPAN "WAHAI KAFIR" KEPADA SEORANG MUSLIM

en

1732/1 - Ibn ‘Umar (may Allah be pleased with him and his father) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “If a man says to his fellow Muslim: O disbeliever, it is true about one of them. Either he is truly as he has said, or it will revert to him.” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

1/1732- Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhumā- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Bila seseorang berkata kepada saudaranya, 'Wahai kafir', maka perkataan tersebut kembali kepada salah satu dari keduanya. Bila perkataan itu benar seperti yang dikatakannya, (maka perkataan itu kembali kepada orang yang dikatakannya). Namun jika tidak benar seperti yang dikatakannya, perkataan itu kembali kepada dirinya sendiri." (Muttafaq 'Alaih)

en

1733/2 - Abu Dharr (may Allah be pleased with him) reported that he heard the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) say: “If a man accuses someone of disbelief or describes him as the enemy of Allah, and he is not like that, this will surely revert to him.” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

2/1733- Abu Żarr -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, bahwa dia mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Tidaklah seseorang memanggil orang lain dengan panggilan kafir, atau dia mengatakan: wahai musuh Allah, padahal dia tidak seperti itu, kecuali ucapan itu akan kembali kepadanya." (Muttafaq 'Alaih)

en

--

حَارَ (ḥāra): ia kembali.

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

--

بَاءَ (ba`a): ia kembali.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) One should avoid describing Muslims as disbelievers or questioning their religious commitment.

1) Seorang hamba wajib membersihkan lisannya dari mengafirkan kaum muslimin serta mencela kebenaran beragama mereka.

en

2) One may utter a word displeasing to Allah, and it causes him to lose both his worldly life and afterlife. So, a wise person should think twice before he speaks.

2) Seseorang kadang mengucapkan ucapan yang dimurkai Allah lalu ucapan itu menghancurkan dunia dan akhiratnya; oleh karena itu, seorang yang berakal harus gigih untuk mencermati semua ucapannya sebelum dilontarkan.