Terjemahan yang Berlaku English عربي
en

69 - Chapter on the desirability of seclusion when people and times are evil, temptations regarding one’s religion are feared, or it is feared one may fall into prohibitions or suspicious matters or the like

69- BAB ANJURAN UZLAH KETIKA MANUSIA DAN ZAMAN TELAH RUSAK ATAU KHAWATIR TERFITNAH DALAM AGAMA ATAU KHAWATIR JATUH DALAM PERKARA HARAM, SYUBHAT, DAN SEMISALNYA

en

Allah Almighty says: {So flee to Allah. Indeed, I am a clear warner to you from Him.} [Adh-Dhāriyāt: 50]

Allah -Ta'ālā- berfirman, "Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah. Sungguh, aku seorang pemberi peringatan yang jelas dari Allah untukmu." (QS. Aż-Żāriyāt: 50)

en

Benefit:

Faedah Tambahan:

en

A believer who associates with people and patiently endures their harm is better than a believer who does not associate with people and does not patiently endure their harm. But sometimes things happen that make seclusion better than associating with people, like when there are times of trials and temptations.

Orang beriman yang berbaur dengan masyarakat dan bersabar terhadap gangguan mereka lebih afdal daripada orang mukmin yang tidak bergaul dengan masyarakat dan tidak bersabar terhadap gangguan mereka. Tetapi kadang ada beberapa kondisi yang menjadikan beruzlah lebih baik daripada berbaur dengan manusia, seperti di masa-masa fitnah.

en

597/1 - Sa‘d ibn Abi Waqqās (may Allah be pleased with him) reported: I heard the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) say: “Verily, Allah loves the servant who is pious, rich (free of wants), and inconspicuous.” [Narrated by Muslim]

1/597- Sa'ad bin Abi Waqqāṣ -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Aku telah mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, selalu merasa cukup, dan yang menyembunyikan (amalnya)." (HR. Muslim)

en

"Rich" here means content and free of wants, as previously explained in the authentic Hadīth.

Yang dimaksud dengan "الغَنِيِّ" (al-ganiy) di sini ialah kaya hati, selalu merasa cukup. Sebagaimana telah dijelaskan dalam hadis yang sahih.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) It points out the merit of being secluded from people and committing oneself to worship of Allah when one fears temptation and people are corrupt.

1) Keutamaan beruzlah yang disertai dengan melakukan ketaatan kepada Allah ketika takut terhadap fitnah dan terjadi kerusakan pada manusia.

en

2) It affirms the attribute of love in Allah Almighty, as He loves His obedient servants. So, let everyone be diligent in doing such things that win him the love of his Lord.

2) Menetapkan sifat cinta bagi Allah, bahwa Allah mencintai hamba-Nya yang taat, sehingga seorang hamba harus bersungguh-sungguh dalam mengerjakan apa yang akan mendatangkan cinta Allah -Ta'ālā- kepada dirinya.

en

3) The best of actions are those done secretly to avoid showing-off, unless doing an action openly serves a good purpose.

3) Sebaik-baik amal saleh adalah yang tersembunyi, yaitu seorang hamba sengaja tidak memperlihatkannya karena khawatir merasa ria, kecuali jika memperlihatkannya mengandung maslahat.

en

598/2 - Abu Sa‘īd al-Khudri (may Allah be pleased with him) reported that a man said: “O Messenger of Allah, who is the best among people?” He said: “A believer who strives in the cause of Allah with his life and wealth.” He said: “Then who?” He said: “A man who retires to a narrow valley to worship his Lord.”

2/598- Abu Sa'īd Al-Khudriy -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki bertanya, "Siapa manusia yang paling utama, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Mukmin yang berjihad dengan jiwa dan hartanya di jalan Allah." Dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau bersabda, "Kemudian seseorang yang menyendiri di suatu lembah untuk beribadah kepada Tuhannya."

en

In another version: “A man who fears Allah and spares people his own evil.” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

Dalam sebuah riwayat (disebutkan), "Dia bertakwa kepada Allah dan meninggalkan manusia agar mereka selamat dari kejahatannya." (Muttafaq 'Alaih)

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

--

شِعب (syi'b): jalan di gunung, lembah antara dua gunung, dan jalur air.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) One of the best things to do when there are many trials is to keep away from people, since this makes a person safe from people and makes them safe from him.

1) Melakukan uzlah ketika terjadi fitnah termasuk sikap hamba yang paling utama karena dengan hal itu dia selamat dari menyakiti dirinya dan orang lain.

en

2) For such retirement to be Shariah-compliant and commendable, it should be devoted to worshiping Allah. A person should not hide from people and engage in sins.

2) Syarat uzlah yang sesuai syariat dan terpuji adalah diisi dengan beribadah kepada Allah -Ta'ālā-, bukan dengan tujuan menyembunyikan diri untuk melakukan maksiat agar jauh dari pandangan manusia.

en

599/3 - He also reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “A time will soon come when the best property of a Muslim will be sheep which he will take to the top of mountains and the places of rainfall, fleeing with his religion from trials.” [Narrated by Al-Bukhāri]

3/599- Masih dari Abu Sa'īd Al-Khudriy -raḍiyallāhu 'anhu-, dia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Hampir datang masa yang saat itu sebaik-baik harta seorang muslim adalah kambing yang dia gembalakan di puncak-puncak gunung serta tempat-tempat subur, karena dia hendak menyelamatkan agamanya dari fitnah." (HR. Bukhari)

en

--

شَعَفُ الجِبَالِ (sya'aful-jibāl): puncak gunung.

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

The places of rainfall: the places of grass where rain falls.

مَواقعَ الْقَطْرِ (mawāqi' al-qaṭr): tempat-tempat suburnya rumput dan yang berhujan.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) It is the way of the believers to flee temptations, for this protects their religious and worldly affairs.

1) Menjauhkan diri dari fitnah adalah prinsip orang beriman karena di dalamnya terkandung keselamatan dunia dan agamanya.

en

2) Solitude gives one relief from evil companions.

2) Uzlah akan mendatangkan ketenangan dari kawan-kawan yang jahat.

en

3) When trials are rife, the company of animals becomes better than that of wicked people!

3) Berbaur dengan hewan ternak ketika terjadi banyak fitnah lebih baik daripada bergaul dengan manusia-manusia buruk.

en

600/4 - Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Every prophet that Allah sent tended sheep.” He was asked: “And did you?” He replied: “Yes, I tended them for the Makkans in return for some money.” [Narrated by Al-Bukhāri]

4/600- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bahwa beliau bersabda, "Tidaklah Allah mengutus seorang nabi kecuali dia pernah menggembala kambing." Para sahabat bertanya, "Termasuk engkau juga?" Beliau menjawab, "Ya. Aku pernah menggembala kambing milik penduduk Mekah dengan upah beberapa qīrāṭ." (HR. Bukhari)

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

--

قَرارِيطَ (qarārīṭ), bentuk jamak dari kata "قيراط" (qīrāṭ), yaitu salah satu jenis harta/mata uang pada masa itu.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) Tending sheep accustoms the shepherd to turning to what is good, like good pastures for example. Likewise, anyone who is responsible for tending to people’s religious or worldly affairs should guide them to what serves their interests and forbid them from what is harmful to them.

1) Menggembala kambing akan melatih si penggembala untuk mengarahkan dirinya pada hal-hal yang mengandung maslahat, seperti membiasakan dirinya mencari tempat-tempat menggembala yang bagus. Demikian juga orang yang memegang urusan agama ataupun keduniaan masyarakat, hendaklah dia mengarahkan mereka pada perkara yang mendatangkan maslahat, serta melarang mereka dari perkara yang mendatangkan mudarat.

en

2) All the prophets were shepherds of sheep, because shepherding sheep in particular makes the shepherd calm and composed. Sheep are weaker than other animals and they can be subdued more readily. These are lessons to be learned from the prophets’ guidance.

2) Para nabi diistimewakan dengan menggembala kambing, karena penggembala kambing memiliki sifat sabar, tenang dan tenteram. Juga karena kambing lebih lemah dari ternak yang lain sehingga lebih cepat tunduk. Inilah pelajaran-pelajaran yang dapat dipetik dari perjalanan hidup para nabi -ṣallallāhu 'alaihim wa sallam-.

en

3) It is better for a person to work in lawful professions, even sheep herding, than to engage in any unlawful work.

3) Kesibukan seorang insan dengan penghidupan dan pekerjaan yang halal, sekalipun dengan menggembala kambing, itu lebih baik daripada terjatuh dalam pekerjaan yang haram.

en

601/5 - He also reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Of the people who live the best kind of life is the man who holds the reins of his horse (ever ready to march) in the way of Allah, flies on its back whenever he hears the war cry; he flies to it seeking to be killed or to face death at places where it is expected. Or a man who lives with a few sheep at a hill-top or in a valley, performs prayer regularly, gives alms, and worships his Lord until death comes to him. He does not mix with people except in what is good.” [Narrated by Muslim]

5/601- Masih dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Di antara sebaik-baik sumber kehidupan manusia adalah seorang pria yang memegang tali kekang kudanya (berjihad) di jalan Allah, ia terbang di atas punggung kudanya; setiap kali ia mendengar suara atau gemuruh perang, ia terbang di atas punggung kudanya karena ingin berperang atau mencari mati (syahid) di tempat kematian. Atau seseorang yang menggembala kambing di puncak salah satu gunung atau di salah satu lembah, ia tetap menegakkan salat, menunaikan zakat, dan beribadah kepada Tuhannya hingga kematian menjemputnya, dan tidaklah (ia bersama) manusia melainkan dalam kebaikan.” (HR. Muslim)

en

Flies: rushes, hastens. -- -- -- -- --

يَطِيرُ (yaṭīru): kencang. مَتْنُهُ (matnuhu): punggungnya. الهَيْعَةُ (al-hai'ah): suara perang. الفَزعَةُ (al-faz'ah): sama, yaitu suara perang. مَظَانُّ الشَّيءِ (maẓānn asy-syai`): tempat-tempat yang diprediksi sesuatu itu ada di sana. الغُنَيْمَةُ (al-gunaimah), dengan mendamahkan "gain". Ia bentuk taṣgīr dari "الغَنَمُ" (al-ganam; kambing). Adapun "الشَّعَفَةُ" (asy-sya'afah), dengan memfatahkan "syīn" dan "'ain", yaitu puncak gunung.

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

--

عِنان ('inān): tali kekang untuk mengontrol hewan.

en

--

اليَقِيْنُ (al-yaqīn): kematian.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) It is good to seclude oneself from people, unless this prevents one from performing the Islamic duties in the proper way.

1) Uzlah adalah hal yang baik dengan syarat tidak menghalangi hamba dari melaksanakan ajaran agama menurut yang seharusnya.

en

2) A person should keep away from people whose company causes sickness in the heart, like those who are defiantly disobedient to Allah or followers of religious innovations. As for those whose company nurtures the heart, like the pious, the people of knowledge, and the followers of the Sunnah, a person should be keen to accompany them and love them.

2) Wajib atas seorang hamba untuk menjauhi orang-orang yang apabila bergaul dengan mereka akan mendatangkan penyakit bagi hati, seperti orang-orang fasik dan pelaku bidah. Adapun orang-orang yang apabila bergaul dengan mereka akan mendatangkan asupan bagi hati, seperti orang berilmu, pengikut Sunnah, dan orang saleh, maka dia harus tetap bersungguh-sungguh dalam bersahabat dengan mereka dan juga mencintai mereka.