It contains the previously cited Hadīth reported by Ibn ‘Umar in the chapter on “travelers saying Takbīr when they go up high ground”.
Dalam bab ini terdapat hadis Ibnu Umar yang telah disebutkan sebelumnya dalam Bab Bertakbir ketika Menaiki Bukit.
987/1 - Anas (may Allah be pleased with him) reported: We returned with the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) from a journey; and when we reached the outskirts of Madīnah, he said: “Āyibūn, tā’ibūn, ‘ābidūn, li-rabbina hāmidūn (We return, repentant, worshiping, and praising our Lord).” He continued saying that till we entered Madīnah. [Narrated by Muslim]
1/987- Anas -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Kami pulang bersama Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, hingga ketika kami telah sampai di atas Madinah, beliau membaca, "Āyibūna tā`ibūna 'ābidūna li rabbinā ḥāmidūn (Kami kembali kepada Allah, kami bertobat, dan kami beribadah. Hanya kepada Allah kami memuji)." Beliau senantiasa mengucapkan itu hingga kami memasuki Madinah. (HR. Muslim)
--
بِظَهْرِ المَدِينَةِ: di tempat yang dari sana Madinah Rasul -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bisa terlihat.
1) We should show gratitude to our Lord and recite abundant Dhikr (remembrance of Allah) when we are blessed with reaching our hometown.
1) Menampakkan rasa syukur kepada Allah -Ta'ālā- dan memperbanyak zikir kepada-Nya ketika telah sampai ke negeri sendiri.
2) A person’s heart should be constantly attached to repentance to Allah Almighty and returning to Him.
2) Seorang hamba wajib untuk mengikat hatinya dengan tobat dan kembali kepada Allah -Ta'ālā- selamanya.