Terjemahan yang Berlaku English عربي
en

Book of I‘tikāf

KITAB IKTIKAF

en

232 - Chapter on the merit of I‘tikāf (retirement in the mosque)

232- BAB KEUTAMAAN IKTIKAF

en

1268/1 - Ibn ‘Umar (may Allah be pleased with him and his father) reported: “The Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) used to observe I‘tikāf during the last ten nights of Ramadan.” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

1/983- Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhumā- berkata, "Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- biasa beriktikaf di sepuluh hari terakhir Ramadan." (Muttafaq 'Alaih)

en

1269/2 - ‘Ā’ishah (may Allah be pleased with her) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) used to observe I‘tikāf during the last ten nights of Ramadan until he died. Then, his wives observed I‘tikāf after him. [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

2/1269- Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā- meriwayatkan bahwa Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- biasa melakukan iktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan hingga Allah -'Azza wa Jalla- mewafatkannya. Selanjutnya para istrinya beriktikaf sepeninggal beliau. (Muttafaq 'Alaih)

en

1270/3 - Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported: “The Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) used to observe I‘tikāf during each Ramadan for ten days. In the year in which he died, he observed I‘tikāf for twenty days.” [Narrated by Al-Bukhāri]

3/1270- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, "Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- biasa beriktikaf setiap Ramadan sebanyak sepuluh hari. Namun pada tahun beliau diwafatkan, beliau beriktikaf dua puluh hari." (HR. Bukhari)

en

Guidance from the Hadīths:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) It is Sunnah to observe I‘tikāf in Ramadan and be devoted to worship.

1) Beriktikaf di bulan Ramadan dengan melakukan ketaatan kepada Allah -Ta'ālā- serta fokus beribadah adalah Sunnah Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.

en

2) We are encouraged to seek out the night of Qadr during the last ten nights, at the time of I‘tikāf, given the special merit it has. A fortunate believer would seize virtuous times for performing acts of worship.

2) Anjuran untuk mencari lailatulkadar di sepuluh malam terakhir masa iktikaf karena di dalamnya terkandung keutamaan yang khusus, dan orang yang diberi taufik ialah yang memanfaatkan waktu-waktu yang utama tersebut dalam ketaatan.

en

3) A main purpose behind I‘tikāf is to devote one’s heart and body for worship, away from worldly preoccupations that distract him from worshiping his Lord.

3) Di antara hikmah ibadah iktikaf ialah agar hati dan badan dapat fokus untuk beribadah, jauh dari kesibukan yang memutus hubungan hamba dengan Tuhannya.

en

Note:

Peringatan:

en

The phrases some people say and hang on walls in the mosque, such as “I intend to observe I‘tikāf in this mosque as long as I remain in it”, are not prescribed by the Shariah, neither by the Prophet’s actions nor his statements. He did not instruct us saying: When you enter a mosque, harbor the intention for I‘tikāf at any time. Rather, we may observe I‘tikāf for a day or a night, and more, and preferably along with fasting. This general intention, however, is not part of the prescribed guidance.

Bacaan niat yang dibaca dan ditempel oleh sebagian orang di masjid-masjid dengan lafal, "Nawaitul-i'tikāfa fī hāżal-masjidi mā dumtu fīhi"; tidak pernah disyariatkan oleh Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- untuk umatnya, baik dengan ucapan maupun perbuatannya. Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tidak pernah bersabda kepada manusia, "Bila kalian hendak masuk masjid, maka bacalah niat iktikaf di waktu kapan pun." Karena iktikaf yang disyariatkan ialah satu hari atau satu malam, atau lebih. Dan paling diutamakan bila iktikaf dalam kondisi berpuasa. Adapun niat mutlak seperti ini, maka bukan berasal dari petunjuk yang disyariatkan.