Terjemahan yang Berlaku English عربي
en

20. Chapter on guiding others to what is good and calling to guidance or misguidance

20- BAB MENGAJAK KEPADA KEBAIKAN DAN PETUNJUK ATAU KEPADA KESESATAN

en

Allah Almighty says: {call people to your Lord} [Surat al-Qasas: 87] Allah Almighty also says: {Call to the way of your Lord with wisdom and goodly exhortation} [Surat an-Nahl: 125] Allah Almighty also says: {cooperate with one another in goodness and righteousness} [Surat al-Mā’idah: 2] Allah Almighty also says: {Let there be a group from among you who call to goodness} [Surat Āl ‘Imrān: 104]

Allah -Ta'ālā- berfirman, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu." (QS. Al-Qaṣaṣ: 87) Allah -Ta'ālā- juga berfirman, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik." (QS. An-Naḥl: 125) Allah -Ta'ālā- juga berfirman, "Tolong-menolonglah kalian dalam kebajikan dan ketakwaan." (QS. Al-Mā`idah: 2) Allah -Ta'ālā- juga berfirman, "Dan hendaklah di antara kalian ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan." (QS. Āli 'Imrān: 104)

en

Guidance from the verses:

Pelajaran dari Ayat:

en

1) A servant is commanded to call for what is good through his words, actions, or good manners.

1) Seorang hamba diperintahkan agar berdakwah kepada kebaikan dengan ucapan, perbuatan, ataupun akhlak baik.

en

2) Having knowledge is a requirement for the caller to Allah as the one who enjoins what is good and forbids what is evil must have knowledge of what he preaches.

2) Ilmu dibutuhkan pada juru dakwah karena orang yang mengajak dan yang melarang harus berilmu tentang apa yang dia dakwahkan.

en

3) Callers to Allah are encouraged to use wisdom and fair preaching while calling people to Allah.

3) Anjuran menggunakan perilaku hikmah dan pengajaran yang baik dalam mendakwahi manusia.

en

4) The command of Allah Almighty for this nation is to have among it a group of people who enjoin what is good and forbid what is evil, as this is one of the signs of success.

4) Wasiat Allah -Ta'ālā- kepada umat ini agar ada di antara mereka sekelompok orang yang mengajak kepada kebaikan dan melarang kemungkaran; ini termasuk tanda kesuksesan.

en

173/1- Abu Mas‘ūd, ‘Uqbah ibn ‘Amr al-Ansāri al-Badri (may Allah be pleased with him) reported: “The Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: ‘Whoever guides to a good deed gets the same reward as the doer of that deed.’” [Narrated by Muslim]

1/173- Abu Mas'ūd 'Uqbah bin 'Amr Al-Anṣāriy Al-Badriy -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, baginya pahala seperti orang yang mengerjakannya." (HR. Muslim)

en

174/2- Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported that Allah’s Messenger (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Whoever calls to guidance shall receive a reward similar to that received by those who follow him without that diminishing anything from their rewards. And whoever calls to misguidance shall incur a sin similar to that incurred by those who follow him without that diminishing anything from their sins.” [Narrated by Muslim]

2/174- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa mengajak kepada petunjuk (kebajikan), maka ia mendapatkan pahala sebesar pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia menanggung dosa sebesar dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikit pun." (HR. Muslim)

en

Guidance from the Hadīths:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) Calling for guidance or misguidance may be done by words or actions.

1) Ajakan kepada petunjuk ataupun ajakan kepada kesesatan dapat dilakukan dengan ucapan atau perbuatan.

en

2) Causing something to be done is the same as doing it. Therefore, whoever calls to good or evil gets the like of the reward or the burden of whoever else does it.

2) Orang yang menjadi sebab terjadinya sesuatu sama dengan yang mengerjakannya secara langsung. Oleh karena itu, siapa yang mengajak kepada kebaikan atau keburukan akan mendapatkan yang semisal dengan pahala atau dosa orang yang mengerjakannya.

en

3) Giving great attention to calling to goodness and righteousness and preventing evil and corruption.

3) Perhatian terhadap dakwah kepada kebaikan dan perbaikan serta pencegahan keburukan dan kerusakan.

en

175/3- Abu Al-‘Abbās Sahl ibn Sa‘d al-Sa‘idi (may Allah be pleased with him) reported that the Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) said on the day of Khaybar: “Tomorrow, I will give this banner to a man at whose hands Allah will grant victory; a man who loves Allah and His Messenger and whom Allah and His Messenger love.” The people spent the night thinking as to whom it would be given. When it was morning, the people hastened to the Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him). Every one of them was hoping that the banner would be given to him. He asked: “Where is ‘Ali ibn Abi Tālib?” They said: “O Messenger of Allah, his eyes are sore.” He said: “Send for him to come.” When he came, the Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) spat into his eyes and supplicated Allah for him. Thereupon, ‘Ali recovered as if he had no ailment at all, so he (the Messenger of Allah) gave him the banner. ‘Ali said: “O Messenger of Allah, shall I fight against them until they are like us (Muslims)?” He replied: “Advance cautiously until you reach their courtyard; then invite them to Islam and inform them what is obligatory on them of the rights of Allah, for, by Allah, if Allah guides even one person through you, it is better for you than possessing a fortune of red camels.” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

3/175- Abul-'Abbās Sahl bin Sa'ad As-Sā'idiy -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda pada saat perang Khaibar, "Demi Allah! Besok aku akan memberikan bendera perang ini kepada seorang laki-laki yang Allah akan memberikan kemenangan lewat tangannya; dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan Allah dan Rasul-Nya pun mencintainya." Orang-orang pun bergadang semalaman membicarakan siapa yang akan diberi bendera itu. Saat pagi tiba, mereka datang menemui Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, semuanya berharap dirinyalah yang diberi bendera tersebut. Lantas Nabi bertanya, "Di mana Ali bin Abi Ṭālib?" Dijawab, "Ya Rasulullah! Dia sedang sakit kedua matanya." Beliau berkata, "Kirimlah utusan kepadanya." Maka dia dibawa kepada beliau. Lalu Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- meludah di kedua matanya dan mendoakannya. Seketika dia sembuh, sampai seakan-akan tidak pernah mengalami sakit. Selanjutnya beliau menyerahkan bendera tersebut kepadanya. Ali -raḍiyallāhu 'anhu- bertanya, "Ya Rasulullah! Apakah aku memerangi mereka hingga mereka seperti kita?" Beliau menjawab, "Majulah dengan perlahan sampai engkau tiba di tempat mereka. Lalu serulah mereka kepada Islam dan beritahukan kepada mereka tentang kewajiban yang harus mereka tunaikan terhadap hak Allah -Ta'ālā- dalam Islam. Demi Allah! Bila Allah memberikan hidayah kepada satu orang lewat perantaramu, itu lebih baik bagimu dari unta-unta merah." (Muttafaq 'Alaih)

en

-- --

Perkataan Sahl bin Sa'ad: "يَدُوكُونَ" (yadūkūna), maksudnya memperbincangkan dan membicarakan. Sabda Rasulullah: "رِسْلِكَ" (rislika), dengan mengkasrahkan "rā`", dan boleh difatahkan, tetapi kasrah lebih fasih.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) The Hadīth highlights the excellence of the great companion ‘Ali ibn Abi Tālib (may Allah be pleased with him) since he is among those whom Allah and His Messenger love. What a blessing it is! So Allah granted victory at his hands.

1) Keutamaan sahabat mulia, Ali bin Abi Talib -raḍiyallāhu 'anhu-; yaitu dia termasuk orang yang dicintai oleh Allah dan Rasulullah. Sungguh, inilah nikmat yang teramat mulia! Oleh karena itu, Allah telah memberikan kemenangan lewat tangannya.

en

2) Allah Almighty may shower a servant with virtues that have never come across his mind.

2) Seorang hamba kadang diberikan oleh Allah -Ta'ālā- keutamaan yang tidak pernah terbesit dalam hatinya.

en

3) A servant may be deprived of something although he is keen to have it, and may be granted something while he is not keen to have it.

3) Seorang hamba kadang dihalangi dari sesuatu bersama kegigihannya untuk mendapatkannya, dan kadang diberi sesuatu padahal dia tidak gigih mengejarnya.

en

4) Encouraging people to pursue goodness and be foremost in doing good deeds.

4) Anjuran agar seseorang mengusahakan kebaikan dan bersegera kepadanya.

en

5) Calling to Islam is one of the most important duties, given the great reward that results from guiding people to the right path.

5) Berdakwah kepada Islam termasuk kewajiban paling penting karena adanya pahala besar yang akan didapatkan lewat memberi petunjuk kepada manusia.

en

176/4- Anas (may Allah be pleased with him) reported that a young man from Aslam tribe said, “O Messenger of Allah, I wish to fight in the cause of Allah but I do not have anything to equip myself with for fighting.” The Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Go to so-and-so, for he had equipped himself (for fighting) but he fell ill.” So, the young man went to him and said, “The Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) sends you his greetings and says that you should give me the equipage that you have provided yourself with.” The man said (to his wife or maidservant), “O So-and-so, give him the equipage I have collected for myself and do not withhold anything from him; by Allah, if you withhold anything from him, it will not be blessed for you.” [Narrated by Muslim]

4/176- Anas -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, bahwa seorang pemuda dari Bani Aslam berkata, "Ya Rasulullah! Aku ingin ikut berperang. Tetapi aku tidak punya harta sebagai bekal perang?" Beliau berkata, "Datanglah kepada polan. Dia telah mempersiapkan bekal perang, tetapi jatuh sakit." Lantas pemuda itu datang kepadanya dan berkata, "Sungguh Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengucapkan salam kepadamu. Beliau menyampaikan agar engkau memberikan persiapan perang yang telah engkau siapkan kepadaku." Maka laki-laki itu berkata kepada istrinya, "Ya fulānah! Berikan dia persiapan perang yang telah aku siapkan. Jangan sisakan sedikit pun. Demi Allah! Jangan engkau sisakan sedikit pun. Semoga Allah memberkahimu di dalamnya." (HR. Muslim)

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) A servant is rewarded for guiding others to do goodness.

1) Seorang hamba bila menunjuki orang lain kepada suatu kebaikan, maka dia akan diberi pahala atas hal itu.

en

2) If a servant intended to do a good deed and was prevented by any cause, like illness for example, he has to give what he has already prepared for doing that good deed to someone else to do it, so as to gain full reward and maintain the intended benefit.

2) Bila seorang hamba telah merencanakan suatu amal saleh lalu dia tertahan oleh suatu halangan, seperti sakit, hendaknya dia memberikan apa yang telah dia persiapkan untuk hal itu kepada orang yang bisa mengerjakannya, supaya dia diberikan pahala sempurna dan manfaat itu tidak hilang.