Terjemahan yang Berlaku English عربي
en

269. Chapter on Forbidding Mutual Hatred, Desertion, and Turning Backs to One Another

269- BAB LARANGAN SALING MEMBENCI, MEMUTUSKAN HUBUNGAN, DAN MEMBELAKANGI

en

Allah Almighty says: {The believers are but brothers} [Surat al-Hujurāt: 10] He also says: {They will be humble towards the believers but strict towards the disbelievers} [Surat al-Mā’idah: 54] Allah Almighty also says: {firm against the disbelievers and compassionate among themselves} [Surat al-Fat'h: 29]

Allah -Ta'ālā- berfirman, "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah bersaudara." (QS. Al-Ḥujurāt: 10) Dia juga berfirman, "Yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir." (QS. Al-Mā`idah: 54) Dia juga berfirman, "Mereka keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka." (QS. Al-Fatḥ: 29)

en

Guidance from the verses:

Pelajaran dari Ayat:

en

1) From the qualities of perfect believers are their humbleness and mercifulness towards their Muslim brothers and their power and toughness against their opponents and enemies from among the disbelievers. Such was the character of the Master of the Messengers (may Allah’s peace and blessings be upon him) and his noble Companions (may Allah be pleased with them).

1) Di antara sifat mukmin yang sempurna adalah bersikap tawaduk dan kasih sayang kepada saudara-saudaranya seiman, serta bersikap keras terhadap lawan dan musuh-musuhnya dari kalangan orang kafir. Inilah akhlak pimpinan para rasul -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan sahabat-sahabatnya yang mulia -raḍiyallāhu 'anhum-.

en

2) Following the example of the Companions of the Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) in their approaches and attitudes is the way to attain might and empowerment.

2) Meneladani sahabat-sahabat Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dalam prinsip beragama mereka adalah jalan kemuliaan dan kemenangan.

en

1567/1- Anas (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Do not begrudge one another, do not envy one another, do not turn your backs on one another, do not break up with each other, and be, O slaves of Allah, brothers. It is unlawful for a Muslim to desert his brother beyond three (days).” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

1/1567- Anas -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Janganlah kalian saling membenci, jangan saling mendengki, jangan saling membelakangi, dan jangan saling memutuskan hubungan. Tetapi jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang muslim untuk memboikot saudaranya seagama lebih dari tiga hari." (Muttafaq 'Alaih)

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

--

التَّدَابُرُ (at-tadābur): saling bermusuhan dan memboikot; ia berasal dari kata "ad-dubur", yaitu membelakangi dan memalingkan wajah dari orang lain.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) It is forbidden for Muslims to harbor hatred towards one another in any matter that does not involve a legitimate right.

1) Melarang umat Islam dari sikap saling membenci di antara mereka tanpa alasan yang dibenarkan secara agama.

en

2) It is forbidden for Muslims to boycott one another, because this disunites the Muslim nation and undermine its solidarity.

2) Larangan saling memutuskan hubungan karena hal itu akan memecah belah umat dan mencerai-beraikan ikatan mereka.

en

3) The Hadīth encourages Muslims to be brothers in Islam, as this is one of the most sublime bonds of faith.

3) Memotivasi sikap saling bersaudara dalam agama, karena ia adalah ikatan iman yang paling luhur.

en

1568/2- Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported that the Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “The gates of Paradise are opened on Monday and Thursday. Every slave who does not associate anything with Allah is forgiven except for the man who has enmity between him and his brother. It is said: ‘Leave these two until they have made a reconciliation. Leave these two until they have made a reconciliation.’” [Narrated by Muslim]

2/1568- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, lalu diberikanlah ampunan untuk setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah sedikit pun, kecuali seseorang yang memiliki permusuhan dengan saudaranya. Lalu dikatakan, 'Tangguhkan pengampunan pada dua orang ini sampai keduanya berdamai! Tangguhkan pengampunan pada dua orang ini sampai keduanya berdamai!'" (HR. Muslim)

en

According to another narration by Muslim: “Deeds are presented (to Allah) every Monday and Thursday...” and he mentioned a similar version of the Hadīth.

Dalam riwayat Muslim yang lain, "Amalan-amalan (harian) dihadapkan (pada Allah) di setiap hari Senin dan Kamis ... " Lalu beliau menyebutkan lafal yang semisal hadis di atas.

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

--

الشَّحْنَاءُ (asy-syaḥnā`): permusuhan.

en

--

أَنْظِرُوْا (anẓirū): tangguhkanlah.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) The Hadīth stresses the gravity of enmity, as it is mentioned alongside Shirk (associating partners with Allah Almighty).

1) Menjelaskan beratnya dosa permusuhan, karena dalam hadis ia digandengkan dengan kesyirikan kepada Allah -'Azza wa Jalla-.

en

2) Harboring enmity towards a Muslim and forsaking him without a Shariah-approved reason prevents one from entering Paradise in the Hereafter.

2) Memusuhi seorang muslim serta memutus hubungan dengannya tanpa sebab yang dibenarkan oleh agama menjadi penghalang masuk surga kelak di akhirat.

en

3) It is obligatory to reconcile between Muslims, help the oppressed, and deter the oppressor.

3) Kewajiban mendamaikan permusuhan di antara umat Islam, membela orang yang terzalimi, dan mencegah orang yang berbuat zalim.