Terjemahan yang Berlaku English عربي
en

The value of Riyād al-Sālihīn to scholars

Kedudukan Riyāḍuṣ-Ṣāliḥīn di Kalangan Ulama

en

Riyād al-Sālihīn is a book of tremendous value that was highly recommended by scholars, and consequently has spread widely and benefited many people. This can be attributed to a number of reasons, among which are the following two reasons:

- Riyāḍuṣ-Ṣāliḥīn adalah kitab agung; para ulama banyak mewasiatkan untuk dipelajari sehingga tersebar di berbagai negeri dan manfaatnya merata di kalangan umat Islam. Dan yang demikian itu kembali ke beberapa faktor, yang terpenting ada dua:

en

First: what was known of the devotion of its compiler, Al-Nawawi (may Allah have mercy upon him). As a fruit of his devotion, Allah blessed his book and benefited Muslims with it. Ibn ‘Abbās (may Allah be pleased with him and his father) said: “A man will attain according to his intention.”

Pertama: keikhlasan penyusunnya, Syekh An-Nawawiy -raḥimahullāh-. Buah dari keikhlasan beliau adalah Allah menjadikan kitab beliau diberkahi dan bermanfaat. Ibnu 'Abbās -raḍiyallāhu 'anhumā- pernah mengatakan, "Seseorang akan mendapatkan pencapaian sesuatu sesuai kadar niatnya."

en

Second: The dire need of common Muslims to a book about morals, etiquette, encouragement, and intimidation; which Riyād al-Sālihīn offers. Writing about these matters comforts people with sound innate nature, and they readily accept it. Hence, the book found its way to peoples’ hearts. To them, it was like good health to the body and like the sun to the earth; i.e. nothing can compensate for their absence. The author himself asserts this meaning by saying:

Kedua: besarnya kebutuhan umat terhadap sebuah buku yang merangkum tema akhlak, adab, serta targīb dan tarhīb seperti Riyāḍuṣ-Ṣāliḥīn. Hal itu karena membahas tema-tema ini termasuk yang diterima oleh fitrah yang lurus dan diterima baik oleh manusia. Sehingga kitab ini mendapatkan tempat yang besar di hati mereka, sampai-sampai dianggap seperti kesehatan bagi badan dan matahari bagi dunia; keduanya tidak bisa tergantikan. Hal ini ditegaskan oleh ucapan penulis sendiri,

en

“I hope that when this book is completed it would drive the one who reads it well to all goodness and deter him from committing all evils”

"Aku berharap jika penyusunan buku ini telah selesai agar menjadi pemandu bagi orang yang menelaahnya kepada kebaikan, serta penghalang dirinya dari perbuatan-perbuatan buruk dan yang membinasakan."

en

* Al-Hāfiz Al-Dhahabi (d. 748 AH) said:

- Al-Ḥāfiẓ Aż-Żahabiy (wafat: 748 H) berkata,

en

“We ask Allah for beneficial knowledge. Do you know what beneficial knowledge is? It is what was revealed in the Qur'an and explained by the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) in word and deed, and no forbiddance has been reported about it. The Prophet (may Allah’s peace and blessings peace be upon him) said: ‘Whoever turns away from my Sunnah does not belong to me.’ So, dear brother, you have to contemplate the Book of Allah, and to addictively read the two Sahīhs (i.e. Sahīh Al-Bukhāri and Sahīh Muslim), the Sunan of Al-Nasā’i, and Riyād al-Sālihīn of Al-Nawawi and his Al-Adhkār so that you may attain prosperity and success." [Sirat A‘lām al-Nubalā’ (19/340)]

"Kita memohon kepada Allah ilmu yang bermanfaat. Tahukah Anda apa ilmu yang bermanfaat? Yaitu ilmu yang Allah turunkan dalam Al-Qur`ān dan yang telah dijelaskan oleh Rasul -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melalui ucapan dan perbuatannya, serta tidak ada larangannya. Beliau bersabda, "Siapa yang tidak suka dengan Sunnahku maka ia bukan golonganku." Maka, wajib bagimu -wahai Saudaraku- untuk menadaburi Kitab Allah serta membaca Aṣ-Ṣaḥīḥain, Sunan An-Nasā`iy, Riyāḍuṣ-Ṣāliḥīn dan Al-Ażkār karya An-Nawawiy; niscaya Anda beruntung dan sukses." (Siyar A'lām An-Nubalā`: 19/340)

en

The erudite scholar Ibn al-Wazīr al-Yamāni (d. 840 AH) said:

- Al-'Allāmah Ibnul-Wazīr Al-Yamāniy (wafat: 840 H) berkata,

en

“The second type of knowledge: what is needed in religion, and this is of two categories; one whose excellence is indisputable, such as Hadīth texts, exegesis in which there is consensus, obligatory faith, and the field of asceticism. Among the most valuable books in this category is Al-Nawawi's Riyād al-Sālihīn, because it is restricted to sound Hadīths and is devoid of Bid‘ah (religious innovation).” [Īthār al-Haqq ‘ala al-Khalq, p. 33]* Al-Hāfiz Al-Sakhāwi (d. 902 AH) said:

"Bagian kedua ilmu: ilmu yang dibutuhkan dalam agama. Ia terbagi dua; pertama, bagian yang tidak ada ikhtilaf tentang kebaikannya, semisal nas-nas hadis dan ijmak tentang pembahasan makna Islam, iman yang wajib, dan ilmu zuhud. Buku paling bagus yang membahas tentang ini adalah Riyāḍuṣ-Ṣāliḥīn karya An-Nawawiy, karena hanya berisikan hadis-hadis yang kuat, dan termasuk buku yang aman dari bidah." (Īṡār Al-Ḥaqq 'alā Al-Khalq, hal. 33) - Al-Ḥāfiẓ As-Sakhāwiy (wafat: 902 H) berkata,

en

“Riyād al-Sālihīn is a valuable book that is indispensable.” [Al-Nawawi's Biography, p. 12]

"Riyāḍuṣ-Ṣāliḥīn adalah buku yang agung; tidak ada yang tidak membutuhkannya." (Tarjamah An-Nawawiy, hal. 12)

en

* Shaykh Ibn ‘Illān al-Siddīqi (d. 1057 AH) said:

- Syekh Ibnu 'Allān Aṣ-Ṣiddīqiy (wafat: 1057 H) berkata,

en

“The book gathers all that the one seeking true knowledge needs in all situations, and contains all the morals that should be adopted and the words and deeds that should be adhered to. Its wealthy source is the Book (the Noble Qur’an) and the Prophetic Sunnah from which he extracted all those gems.” [Muqaddimat Dalīl al-Fālihīn: 1/4)

"Beliau (An-Nawawiy) telah mengumpulkan semua yang dibutuhkan oleh orang yang beribadah kepada Allah dalam semua keadaan; mencakup semua akhlak yang sepatutnya diterapkan serta ucapan dan perbuatan yang harus dipegang teguh. Semua itu disarikan dari aliran Al-Qur`ān dan Sunnah Nabi serta permata-permata itu dipindahkan dari logam-logam yang bercahaya." (Muqaddimah Dalīl Al-Fāliḥīn: 1/4)

en

There is a consensus amongst the general majority of contemporary scholars on recommending Riyād al-Sālihīn.

Semua ulama kontemporer juga sepakat mewasiatkan untuk mempelajari kitab Riyāḍuṣ-Ṣāliḥīn.

en

Examples of these are:

Di antaranya:

en

* What Shaykh Faysal ibn Mubārak al-Najdi (d. 1376 AH) said in the course of his advice to the seeker of knowledge:

Wasiat Syekh Faiṣal bin Mubārak An-Najdiy (wafat: 1376 H) ketika beliau memberikan wasiat kepada penuntut ilmu,

en

“And he should read Riyād al-Sālihīn and memorize the last part of it; from the Book of Virtues to the end, for it comprehensively lists what is commanded and what is forbidden, and it disciplines its reader and urges him to do good deeds.”

"Agar penuntut ilmu membaca kitab Riyāḍuṣ-Ṣāliḥīn; menghafal bagian akhir kitab dimulai dari Kitab Al-Faḍā`il hingga akhir kitab. Karena kitab ini mengumpulkan perintah-perintah dan larangan, juga mendidik orang yang membacanya serta memotivasinya untuk melakukan ketaatan."

en

[Wasiyyah Jāmi‘ah, p. 76]

(Waṣiyah Jāmi'ah, hal. 76)

en

Shaykh Shu‘ayb al-Arnā’ūt (may Allah, the Exalted, preserve him) said:

- Syekh Syu'aib Al-Arnā`ūṭ -raḥimahullāh- berkata,

en

“One of the best books written in this regard is Riyād al-Sālihīn. It is the most widely read and circulated book of Hadīth. It is celebrated everywhere and is highly regarded by scholars, authors, preachers, and laymen.” [Muqaddimat Tahqīq Riyād al-Sālihīn, p. 6]

"Di antara kitab paling bagus yang pernah ditulis adalah Riyāḍuṣ-Ṣāliḥīn. Ini merupakan kitab hadis yang paling luas dan paling banyak beredar. Kepopulerannya merata di seluruh dunia dan menempati kedudukan tinggi di dalam hati para ulama, penulis, khatib, dan masyarakat umum." (Muqaddimah Taḥqīq Riyāḍuṣ-Ṣāliḥīn, hal. 6)

en

Overall, all the scholars and researchers who cared for the book in terms of verifying its contents and documenting it unanimously agreed on its high status and great benefit.

Secara umum, semua ulama dan penuntut ilmu yang memberikan perhatian kepada kitab ini dengan melakukan taḥqīq (suntingan) dan takhrīj (penilaian hadis-hadis)nya bersepakat tentang keurgenan kedudukan kitab ini serta kebesaran faedahnya.

en

We ask Allah, the Most High the Most Great, to grant Al-Nawawi the highest level of Paradise and reward him abundantly. We also ask Allah to grant us and all Muslims a good end while being sincerely upon Tawhīd and the Sunnah.

Kita memohon kepada Allah Yang Mahaagung untuk mengangkat kedudukan penyusunnya dalam tingkatan surga, memberikan pahala besar yang sempurna, serta menganugerahkan kita dan kaum muslimin husnulkhatimah di atas keteguhan memurnikan tauhid dan mengikuti Sunnah.

en

All praise is due to Allah, Lord of the worlds.

Terakhir, saya hanya bisa menghaturkan Alḥamdulillāhi rabbil-'ālamīn; segala puji hanya bagi Allah Tuhan seluruh alam.