Terjemahan yang Berlaku English عربي
en

50 - Chapter on fear

50- BAB KHAUF (TAKUT)

en

Allah Almighty says: {and have awe of Me.} [Al-Baqarah: 40] He also says: {Indeed, the vengeance of your Lord is severe.} [Al-Burūj: 12] And He says: {And thus is the seizure of your Lord when He seizes the cities while they are committing wrong. Indeed, His seizure is painful and severe. Indeed in that is a sign for those who fear the punishment of the Hereafter. That is a Day for which the people will be collected, and that is a Day witnessed. And We do not delay it except for a limited term. The Day it comes no soul will speak except by His permission. And among them will be the wretched and the blissful. As for those who were condemned, they will be in the Fire. For them therein is [violent] sighing and sobbing.} [Hūd: 102-106] He also says: {And Allah warns you of Himself} [Āl-‘Imrān: 28] And He says: {On the Day a man will flee from his brother, and his mother and his father, and his wife and his children. For every man, that Day, will be a matter adequate for him.} [‘Abasa: 34-37] And He says: {O mankind, fear your Lord. Indeed, the convulsion of the [final] Hour is a terrible thing. On the Day you see it every nursing mother will be distracted from what she was nursing, and every pregnant woman will abort her pregnancy, and you will see the people [appearing] intoxicated while they are not intoxicated; but the punishment of Allah is severe.} [Al-Hajj: 1-2] He also says: {But for he who has feared the position of his Lord are two gardens.} [Ar-Rahmān: 46] And He says: {And they will approach one another, inquiring of each other. They will say: “Indeed, we were previously among our people fearful [of displeasing Allah]. So Allah conferred favor upon us and protected us from the punishment of the Scorching Fire. Indeed, we used to supplicate Him before. Indeed, it is He who is the Beneficent, the Merciful.”} [At-Tūr: 25-28] The verses in this regard are many. Our purpose was to cite some of them.

Allah -Ta'ālā- berfirman, "Dan takutlah hanya kepada-Ku." (QS. Al-Baqarah: 40) Allah -Ta'ālā- juga berfirman, "Sungguh, azab Tuhanmu sangat keras." (QS. Al-Burūj: 12) Allah -Ta'ālā- juga berfirman, "Dan begitulah siksa Tuhanmu apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri-negeri yang berbuat zalim. Sungguh, siksa-Nya sangat pedih, sangat berat. Sesungguhnya pada yang demikian itu pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Itulah hari ketika semua manusia dikumpulkan (untuk dihisab), dan itulah hari yang disaksikan (oleh semua makhluk). Dan Kami tidak akan menunda, kecuali sampai waktu yang sudah ditentukan. Ketika hari itu datang, tidak seorang pun yang berbicara kecuali dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang sengsara dan ada yang berbahagia. Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka; di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik napas (dengan merintih)." (QS. Hūd: 102-106) Allah -Ta'ālā- juga berfirman, "Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya." (QS. Āli 'Imrān: 28) Allah -Ta'ālā- juga berfirman, "Pada hari itu manusia lari dari saudaranya, dan dari ibu dan bapaknya, dan dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya." (QS. 'Abasa: 34-37) Allah -Ta'ālā- juga berfirman, "Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar. (Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (guncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras." (QS. Al-Ḥajj: 1-2) Allah -Ta'ālā- juga berfirman, "Dan bagi siapa yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga." (QS. Ar-Raḥmān: 46) Allah -Ta'ālā- juga berfirman, "Dan sebagian mereka berhadap-hadapan satu sama lain saling bertegur sapa. Mereka berkata, 'Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab). Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Dialah Yang Maha Melimpahkan Kebaikan, Maha Penyayang.'" (QS. Aṭ-Ṭūr: 25-28) Ayat-ayat dalam hal ini sangat banyak sekali dan masyhur, tetapi kita cukup mengingatkan sebagiannya saja.

en

Guidance from the verses:

Pelajaran dari Ayat:

en

1) A person should fear his Lord in a way that makes him exalt Him, by fulfilling what He commanded and avoiding what He prohibited and warned against.

1) Kewajiban seorang hamba untuk takut kepada Rabb-nya dengan rasa takut yang akan mendorongnya untuk mengagungkan Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.

en

2) Extreme intimidation regarding the horrors of the Day of Judgment. Whoever duly fears that day, Allah will make him safe from its horrors.

2) Peringatan keras terhadap huru-hara hari Kiamat; Siapa yang yang takut terhadap hari itu maka Allah -Ta'ālā- akan memberinya keamanan.

en

As for the Hadīths in this regard,

Adapun hadis-hadis yang berkaitan dengan hal ini

en

they are quite many. Here we cite some of them, and Allah is the source of all success.

sangat banyak sekali, dan kami akan sebutkan sebagiannya. Semoga Allah memberikan kami kemudahan.

en

396/1 - Ibn Mas‘ūd (may Allah be pleased with him) reported: The Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) – the truthful one and the receiver of the truth – related to us: “The creation of each one of you is gathered in the form of a drop of semen in the womb of his mother for forty days; then it becomes a clinging clot in a similar period; then it becomes a lump of flesh in a similar period; then Allah sends an angel who breathes life into it; and (the angel) is commanded to record four things about it: its provision, its term of life (in this world), its conduct; and whether it will be happy or miserable. By the One other than Whom there is no other god, one of you would do the deeds of the dwellers of Paradise until there is only one cubit between him and it, and destiny would come to pass, and he would do the deeds of the inmates of Hellfire, so he will enter it. And one of you would do the deeds of the inmates of Hellfire until there is only one cubit between him and it, and destiny would come to pass, and he would do the deeds of the dwellers of Paradise, so he will enter it." [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

1/396- Ibnu Mas'ūd -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah bercerita kepada kami dan beliau adalah orang yang selalu benar dan dibenarkan, "Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari berupa nutfah (air mani), kemudian menjadi 'alaqah (segumpal darah) selama itu juga, lalu menjadi muḍgah (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutus kepadanya malaikat untuk meniupkan ruh padanya dan diperintahkan menulis empat kalimat; yaitu menulis rezeki, ajal, dan amalnya serta sengsara atau bahagia. Demi Zat yang tidak ada ilah selain Dia, sesungguhnya salah seorang kalian akan beramal dengan amalan penghuni surga hingga jarak antara dirinya dengan surga hanya tersisa satu hasta, namun catatan takdir mendahuluinya, maka dia beramal dengan amalan ahli neraka sehingga dia pun masuk neraka. Dan sesungguhnya salah seorang kalian akan beramal dengan amalan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tersisa satu hasta, namun catatan takdir mendahuluinya, maka dia beramal dengan amalan ahli surga, sehingga dia pun masuk surga." (Muttafaq 'Alaih)

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

--

الصَّادِقُ المَصدوقُ (aṣ-ṣādiq al-maṣdūq): aṣ-ṣādiq adalah yang benar atau jujur dalam ucapannya, yaitu beliau tidak mengabarkan kecuali dengan kebenaran. Adapun al-maṣdūq adalah yang dibenarkan dengan wahyu yang disampaikan kepadanya, sehingga beliau tidak dberikan wahyu kecuali dengan kebenaran.

en

--

يُجْمَعُ خَلْقُهُ (yujma'u khalquhu): ditentukan masa penciptaannya, menetap, dan diciptakan darinya. عَلَقَةٌ ('alaqah): darah yang beku.

en

--

المُضْغَةُ (al-muḍgah): segumpal daging.

en

--

الكِتَابُ (al-kitāb): catatan hamba tentang segala yang ditakdirkan untuknya selama masa hidupnya.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) We should believe in divine decree, and the pleasant and unpleasant aspects thereof as all from Allah, the Exalted.

1) Beriman kepada kada dan kadar dari Allah -'Azza wa Jalla-, baik yang baik ataupun yang buruk .

en

2) A person should continue to supplicate Allah Almighty to grant him steadfastness and a good end and to fear the evil end and his recorded preordained fate.

2) Seorang hamba wajib untuk selalu meminta kepada Allah keteguhan iman dan husnulkhatimah (kematian yang baik), serta takut dari suulkhatimah (kematian yang buruk) dan catatan takdir yang telah ditetapkan untuknya.

en

3) The keenness on guiding people.

3) Antusiasme untuk memberi petunjuk kepada manusia.

en

4) We are urged to perform good deeds and be persistent in doing so, as they are a great means for having a good end.

4) Anjuran untuk bersegera melakukan amal saleh serta istikamah dan konsisten di atasnya karena hal itu merupakan sebab utama untuk meraih husnulkhatimah.

en

397/2 - He also reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Hellfire will be brought on that Day with seventy thousand bridles, and each bridle will have seventy thousand angels pulling it.” [Narrated by Muslim]

2/397- Juga dari Ibnu Mas'ūd -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Pada hari itu (kiamat), Jahanam akan didatangkan dengan tujuh puluh ribu tali kendali, pada setiap tali kendali itu ada tujuh puluh ribu malaikat yang menariknya." (HR. Muslim)

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

--

الزِّمَامُ (az-zimām): tali yang dipasang di hidung unta untuk menahannya.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) It points out how massive Hellfire is, as a tremendous number of angels, whose strength is known to Allah alone, will pull it. So, how immense this Fire must be!

1) Menjelaskan dahsyatnya neraka Jahanam; yaitu malaikat penjaganya dengan jumlah besar ini, tidak ada yang mengetahui kekuatan mereka kecuali Allah -'Azza wa Jalla-, mereka akan menyeretnya. Lalu kira-kira seperti apa neraka Jahanam itu?!

en

2) Allah Almighty frightens His servants so they would fear and worship Him. Whoever knows about the gravity of Hellfire is expected to be fearful of his Lord.

2) Allah menakuti hamba-hamba-Nya agar mereka bertakwa dan beribadah kepada-Nya; sehingga pantas bagi hamba yang mengetahui kedahsyatan Jahanam agar takut kepada Rabb -'Azza wa Jalla-.

en

398/3 - Al-Nu‘mān ibn Bashīr (may Allah be pleased with him) reported: I heard the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) say: “The least tortured one among the dwellers of the Fire on the Day of Judgment is a man who will have two live coals placed underneath his feet that will cause his brain to boil. He will think that no one is being tortured more than him, whereas he is the least tortured.” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

3/398- An-Nu'mān bin Basyīr -raḍiyallāhu 'anhumā- berkata, Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Sesungguhnya siksa ahli neraka yang paling ringan pada hari Kiamat ialah orang yang di bawah kedua telapak kakinya bagian dalam diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya. Dia mengira bahwa tidak ada seorang pun yang lebih berat siksaannya daripada dirinya, padahal dia adalah ahli neraka yang paling ringan siksanya." (Muttafaq 'Alaih)

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

--

أَخْمَصِ قَدَمَيْهِ (akhmaṣi qadamaihi): telapak kaki bagian dalam.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) People are warned against committing sins, lest they will be among the dwellers of Hellfire who are promised severe punishment.

1) Peringatan terhadap hamba agar tidak jatuh dalam maksiat sehingga tidak menjadi bagian dari ahli neraka yang diancam dengan azab.

en

2) The punishment in Hellfire is of varying degrees, the least of which will be thought to be the severest.

2) Azab neraka bertingkat-tingkat dan penghuninya berada dalam siksa yang berbeda-beda, orang yang paling ringan siksanya mengira bahwa dia adalah orang yang paling berat siksanya.

en

399/4 - Samurah ibn Jundub (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Among them are those whom the fire will reach up to their ankles, others up to their knees, others up to their waists, and others up to their collarbones.” [Narrated by Muslim]

4/399- Samurah bin Jundub -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, bahwa Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, “Di antara mereka ada yang dibakar (disiksa) oleh api neraka hingga kedua mata ‎kakinya, ada yang sampai kedua lututnya, ada ‎yang sampai ke pinggangnya, dan ada yang sampai ke lehernya.‎”‎ (HR. Muslim)

en

-- --

الحُجْزَةُ (al-ḥujzah): bagian bawah pusar tempat mengikat sarung. التَّرْقُوَةُ (at-tarquwah), dengan memfatahkan "fā`" dan mendamahkan "qāf", yaitu: tulang di samping lekukan leher. Manusia memiliki dua tulang tarquwah di kanan dan kiri leher.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) It frightens people of Hellfire and issues a stern warning to those who act like the dwellers of Hellfire.

1) Menanamkan rasa takut terhadap api neraka serta ancaman terhadap orang yang mengerjakan perbuatan ahli neraka.

en

2) People will be punished in Hellfire according to their sins. So, a person should be keen to come to his Lord free from sins in order to save himself from being purified in Hellfire.

2) Azab pada hari Kiamat akan sesuai dosa. Oleh karena itu, seorang mukmin harus bersungguh-sungguh supaya nanti menghadap kepada Rabb-nya dalam keadaan bersih dari dosa agar dia selamat dari pembersihan dosa oleh api neraka.

en

400/5 - Ibn ‘Umar (may Allah be pleased with him and his father) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “People will rise from their graves and stand before the Lord of the Worlds. Some of them will get submerged in their perspiration up to the middle of their ears.” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

5/400- Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhumā- meriwayatkan bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Manusia bangkit untuk menghadap Tuhan alam semesta, hingga salah seorang dari mereka tenggelam dalam keringatnya yang mencapai separuh telinganya." (Muttafaq 'Alaih)

en

--

الرَّشْحُ (ar-rasyḥ): keringat.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) There will be great horrors on that day to the extent that perspiration will be so profuse.

1) Kedahsyatan padang mahsyar di hari Kiamat, hingga keringat manusia mencapai tingkat yang besar seperti dalam hadis.

en

2) People’s perspiration will differ according to the difference in their deeds. Their deeds will affect their positions in the land of resurrection. Blissful are those who acted rightly in the life of this world and will be among those whom Allah will shade on the Day of Judgment.

2) Keringat yang menenggelamkan manusia akan berbeda sesuai amal mereka; amal mereka berpengaruh terhadap derajat tempat dan kondisi mereka di mahsyar. Beruntunglah hamba yang telah mempersembahkan kebaikan untuk masa depannya, dan termasuk di antara orang yang diberikan naungan oleh Allah.

en

401/6 - Anas (may Allah be pleased with him) reported: The Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) delivered to us a sermon the like of which I have never heard. He said: “If you were to know what I know, you would laugh a little and weep much.” Thereupon, the Prophet’s Companions covered their faces and began to sob. [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

6/401- Anas -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- telah menyampaikan kepada kami sebuah pidato yang belum pernah sama sekali aku mendengar pidato semisalnya, beliau bersabda, "Kalau saja kalian tahu apa yang kutahu, sungguh kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." Maka sahabat-sahabat Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menutup wajah mereka sambil menangis. (Muttafaq 'Alaih)

en

In another version: The Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) heard of something about his Companions, and thereupon he addressed them, saying: “Paradise and Hellfire were shown to me, and I have never seen the like of this day in good and in evil. If you were to know what I know, you would laugh little and weep much.” His Companions experienced such suffering on that day that had no equal. They covered their faces and began to sob.

Dalam riwayat lain: Sebuah berita sampai kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tentang para sahabat, lalu beliau berkhotbah, seraya bersabda, "Diperlihatkan kepadaku surga dan neraka. Aku belum pernah melihat yang seperti hari ini dalam kebaikan dan keburukan. Kalau saja kalian tahu apa yang kutahu, sungguh kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." Belum pernah sahabat-sahabat Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melewati suatu hari yang lebih berat dari hari itu, mereka saat itu menutup kepala sambil menangis.

en

--

الخَنِين (al-khanīn), dengan huruf "khā`", yaitu tangis yang disertai sengau dan tertahannya suara dari hidung

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) The prophets (peace be upon them) knew things through revelation which were not known to people. Allah Almighty would inform them of things of the unseen, as He wished, to make them more fearful of Him.

1) Para nabi -'alaihimus-salām- mengetahui apa yang tidak diketahui manusia selain mereka lewat perantara wahyu; yaitu Allah -Subḥānahu wa Ta'ālā- memperlihatkan kepada mereka apa yang Dia kehendaki dari perkara gaib sehingga mereka lebih takut kepada Allah.

en

2) It is recommended to cry in fear of the punishment of Allah. Frequent laughter is a sign of heedlessness and hardheartedness. The Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Do not laugh a lot, for laughing a lot deadens the heart.” [Narrated by Ahmad]

2) Anjuran menangis karena takut terhadap siksa Allah. Adapun banyak tertawa, hal itu menunjukkan kelalaian dan hati yang keras. Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati." (HR. Ahmad)

en

3) The Companions were moved by preaching, as they had the sincerest faith among all people. So, those who follow their path will be the winners in the worldly life and in the Hereafter.

3) Tanggap dan sensitifnya hati para sahabat -raḍiyallāhu 'anhum- terhadap nasihat karena mereka adalah orang-orang yang paling tulus imannya. Siapa yang mengikuti jalan mereka, maka dialah orang yang mendapat taufik di dunia dan akhirat.

en

402/7 - Al-Miqdād (may Allah be pleased with him) reported: I heard the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) say: “On the Day of Judgment, the sun will be drawn near people until it becomes a 'mīl' away from them.” Sulaym ibn ‘Āmir, who narrated the Hadīth from Al-Miqdād, said: “By Allah, I do not know what he meant by 'mīl'; is it the mile of the distance measure or the stick used for applying antimony powder to the eye?” “The people then will be submerged in perspiration according to their deeds, some up to their ankles, some up to their knees, some up to their waist, and some will be bridled by perspiration,” pointing with his hand to his mouth. [Narrated by Muslim]

7/402- Al-Miqdād -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Pada hari Kiamat, matahari didekatkan kepada segenap makhluk hingga jaraknya kira-kira hanya satu mil." Sulaim bin 'Āmir selaku perawi yang meriwayatkan hadis ini dari Al-Miqdād berkata, "Demi Allah! Aku tidak tahu apa yang beliau maksudkan dengan mil; apakah ukuran jarak bumi, ataukah mīl yang merupakan alat bercelak mata?" Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melanjutkan, "Manusia dalam keringat mereka sesuai amal perbuatannya. Ada yang keringatnya sampai mata kaki, ada yang sampai lututnya, ada yang sampai pinggangnya, dan ada yang ditenggelamkan oleh keringatnya hingga mulut." Sembari Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menunjuk mulutnya. (HR. Muslim)

en

403/8 - Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported that the Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “The people will sweat so profusely on the Day of Judgment that their sweat will sink seventy cubits deep into the earth, and it will rise up till it reaches their mouths and ears.” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

8/403- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Manusia akan berkeringat pada hari Kiamat hingga keringatnya mengalir ke dalam tanah sejauh tujuh puluh hasta dan menenggelamkan mereka hingga telinganya." (Muttafaq 'Alaih)

en

--

Makna (يَذْهَبُ في الأَرْضِ): turun dan masuk ke dalam tanah.

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

--

حِقْوَيْهِ (ḥiqwaihi): tempat mengikat sarung, maksudnya: yang sejajar dengan tempat tersebut dari dua sisi.

en

--

يُلْجِمُهُ (yuljimuhu): sampai ke mulut dan telinganya, sehingga keringatnya laksana tali kekang pada mulut hewan.

en

Guidance from the Hadīths:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) It points out the horrors of the Day of Judgment and the severity of the Resurrection, so as to warn people of disobeying their Lord.

1) Menjelaskan dahsyatnya hari Kiamat serta alam mahsyar agar hamba waspada supaya tidak menyelisihi Rabb mereka.

en

2) Encouraging people to do good deeds and warning them of evil deeds is the approach adopted by the Prophets (peace be upon them) in preaching people and teaching them.

2) Menyebutkan motivasi dan pahala bagi perbuatan baik dan menyebutkan ancaman bagi perbuatan buruk adalah metode para nabi -'alaihimus-salām- dalam menasihati dan mendidik manusia.

en

404/9 - He also reported: We were in the Prophet’s company when he heard a bang. Thereupon, he said: “Do you know what this is?” We said: “Allah and His Messenger know best.” He said: “That is a stone which was thrown into Hell seventy years ago and it has just reached its bottom, and now you’ve just heard its bang.” [Narrated by Muslim]

9/404- Masih dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, dia berkata, Kami pernah bersama Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba beliau mendengar suara sebuah benda jatuh, beliau bertanya, "Tahukah kalian suara apa ini?" Kami menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda, "Ini adalah batu yang dilontarkan ke neraka sejak tujuh puluh tahun, sekarang ia baru saja jatuh di neraka hingga dasarnya, lalu kalian pun mendengar dentuman suara jatuhnya." (HR. Muslim)

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

--

وَجْبَةٌ (wajbah): suara jatuh.

en

--

خَرِيْفًا (kharīfan): tahun.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) It scares people from the depth of Hellfire and its distant bottom. When a believer learns about this, he becomes extremely fearful of Hellfire.

1) Memperingatkan kedalaman Jahanam serta kejauhan dasarnya. Bagi seorang mukmin, pengetahuan tentang ini akan melahirkan rasa takut yang besar terhadap neraka Jahanam.

en

2) One of the methods of education for the teacher is to draw attention of the learners before giving information. For this purpose, the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) informed them about this matter using the interrogative form first (to draw their attention).

2) Di antara metode mengajar ialah guru membangkitkan perhatian anak didik sebelum menjelaskan; sebagaimana halnya Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengabarkan mereka tentang perkara ini dalam format pertanyaan.

en

405/10 - ‘Adyy ibn Hātim (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “There will be none among you but that His Lord will talk to him, without an interpreter between him and His Lord. He will look to his right and will see nothing but the deeds he had done, and he will look to his left and will see nothing but the deeds he had done, and he will look in front of him, and he will see nothing but Hellfire facing him. So, shield yourselves from Hellfire even with half a date (to give in charity).” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

10/405- 'Adiy bin Ḥātim -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Tidaklah ada salah seorang dari kalian kecuali Rabb-nya akan berbicara kepadanya, tanpa ada seorang penerjemah pun sebagai perantara. Lalu dia melihat ke sebelah kanannya, tidak ada yang dia lihat kecuali amal yang telah dia kerjakan. Dia melihat ke sisi kirinya, tidak ada yang dia lihat kecuali amal yang telah dia kerjakan. Dia melihat ke depannya, tidak ada yang dia lihat kecuali neraka di hadapan mukanya. Maka berlindungkan dari neraka walau dengan bersedekah setengah kurma." (Muttafaq 'Alaih)

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) A servant will be close to his Lord so that He will show him all his deeds, something which makes one greatly apprehensive of this situation.

1) Dekatnya seorang hamba kepada Rabb-nya pada hari Kiamat untuk diperlihatkan kepadanya seluruh amal perbuatannya; merupakan perkara yang akan melahirkan rasa takut yang besar pada seorang hamba terhadap situasi ini.

en

2) Urging people to save themselves from punishment by means of righteous words and deeds, even if little.

2) Anjuran untuk menyelamatkan diri dari azab dengan mengerjakan amal saleh berupa ucapan dan perbuatan, walaupun sedikit.

en

406/11 - Abu Dharr (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Verily, I see what you do not see, and I hear what you do not hear. The sky has squeaked, and it has every right to do so, for it does not have a space of four fingers where there is no angel putting his forehead in prostration before Allah Almighty. By Allah, if you knew what I know, you would laugh little and weep much; you would not enjoy women in bed; and you would go out to the open plains loudly imploring Allah Almighty.” [Narrated by Al-Tirmidhi; and he classified it as Hasan (sound)]

11/406- Abu Żarr -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Sesungguhya aku bisa melihat apa yang tidak bisa kalian lihat dan aku bisa mendengar apa yang tidak kalian dengar. Langit berbunyi karena menahan beban, dan wajar saja langit berbunyi. (Sebab) tidak tersisa satu tempat pun di langit seukuran empat jari melainkan ada satu malaikat meletakkan keningnya bersujud kepada Allah -Ta'ālā-. Demi Allah! Seandainya kalian tahu apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa, banyak menangis dan kalian tidak akan bersenang-senang dengan wanita di atas ranjang. Tetapi kalian pasti akan keluar ke jalan-jalan memohon pertolongan kepada Allah -Ta'ālā- dengan sepenuh hati." (HR. Tirmizi, dan dia berkata, "Hadis hasan")

en

-- -- -- --

أَطَّتْ (aṭṭat), dengan memfatahkan hamzah dan mentasydid "ṭā`"; تَئِطُّ (ta`iṭṭu), dengan memfatahkan "tā`", setelahnya hamzah yang kasrah. الأَطِيطُ (al-aṭīṭ) ialah suara pelana dan semisalnya ketika memikul beban yang berat. Maksudnya, bahwa saking banyaknya malaikat yang beribadah di langit menjadikan langit terbebani hingga berbunyi. الصُّعُدَات (aṣ-ṣu'udāt), dengan mendamahkan "ṣād" dan "'ain", artinya: jalan. Makna "تَجْأَرُونَ" (taj`arūn): memohon pertolongan.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) Among the traits of a believer is that he fears his Almighty Lord and does not despair of His mercy. A believer should have both fear and hope.

1) Di antara sifat orang beriman adalah takut kepada Allah -Ta'ālā- dan tidak putus asa dari rahmat-Nya; sehingga orang beriman menggabungkan antara rasa khauf (takut) dan rajā` (harapan).

en

2) The dwellers of the heavens are obedient to Allah Almighty. They prostrate themselves to Him and never forget to mention His name. This is because they possess greater knowledge of their Lord and hence they are more fearful of Him.

2) Penduduk langit semuanya taat kepada Allah dan bersujud; mereka tidak lalai dari mengingat Allah karena mereka paling tahu tentang Allah -Ta'ālā-. Seorang hamba yang semakin mengenal Allah, maka dia akan semakin takut kepada-Nya.

en

3) People are urged to implore their Lord and submit to Him, for He is the only Refuge for them.

3) Anjuran untuk berdoa dan merendah kepada Allah -Ta'ālā-, karena tidak ada tempat bagi hamba untuk lari menyelamatkan diri dari Allah kecuali kepada-Nya.

en

407/12 - Abu Barzah (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Man’s feet will not move from their place on the Day of Resurrection before he is asked about his life, in what did he let it perish? About his knowledge, what did he do with it? About his wealth, where did he earn it from, and how did he spend it? About his body, in what did he wear it out?” [Narrated by Al-Tirmidhi; he classified it as Hasan Sahīh (sound and authentic)]

12/407- Abu Barzah Naḍlah bin 'Ubaid Al-Aslamiy -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari Kiamat hingga ditanya tentang umurnya, untuk apa ia habiskan? Tentang ilmunya, untuk apa ia pergunakan? Tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan? Dan tentang tubuhnya, untuk apa ia persembahkan?" (HR. Tirmizi, dan dia berkata, "Hadis hasan sahih")

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) The believer uses Allah’s favors in things pleasing to Him, and this is a form of expressing gratitude to Him for His favors.

1) Hamba yang beriman akan menggunakan nikmat-nikmat Allah pada perkara yang diridai oleh Rabb-nya, dan ini termasuk mensyukuri nikmat.

en

2) People are reminded that they will be held accountable on the Day of Judgment, as they will be questioned about their lives, knowledge, wealth, and deeds.

2) Mengingatkan tentang pertanggungjawaban hamba pada hari Kiamat; yaitu dia akan dihisab tentang umurnya, ilmunya, hartanya, dan amalnya.

en

408/13 - Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported: The Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: {That Day, it will report its news.} [Az-Zalzalah: 4] Then, he said: “Do you know what its news is?” They said: “Allah and His Messenger know best.” He said: “Its news is that it will bear witness against every male or female person, relating what they did on its surface. It will say: You did such and such on such and such day. This will be its news.” [Narrated by Al-Tirmidhi; and he classified it as Hasan (sound)]

13/408- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- membaca ayat: "Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya," (QS. Az-Zalzalah: 4) Kemudian beliau bertanya, "Tahukah kalian apa berita bumi itu?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau bersabda, "Berita bumi maksudnya bumi akan menjadi saksi terhadap perbuatan semua manusia di atasnya, baik laki-laki ataupun perempuan. Bumi itu akan berkata, "Kamu telah berbuat begini dan begitu pada hari ini dan hari itu." Inilah berita yang diberitakan bumi." (HR. Tirmizi dan dia berkata, "Hadis hasan")

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) The best method of interpretation is to interpret the Qur’an through the Prophet’s statements. So, a believer should be keen on adopting this method when it comes to the Qur’an interpretation.

1) Metode tafsir yang terbaik ialah agar kita menafsirkan Al-Qur`ān dengan hadis Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Oleh karena itu, orang beriman yang belajar tafsir harus bersungguh-sungguh memperhatikan metode ini.

en

2) People are urged to do good and keep away from sin. This is one of the effects of servitude to Allah based on fear of Him.

2) Anjuran untuk mengerjakan ketaatan dan menjauhi maksiat, dan ini adalah buah dari ibadah hati berupa khauf (takut).

en

3) It underlines the ability of Allah Almighty to make anything of His creation speak. Even the earth will bear witness to what took place on its surface.

3) Menjelaskan kekuasaan Allah -Ta'ālā- untuk menjadikan sebagian makhluk-Nya berbicara seperti yang Dia kehendaki, hingga bumi pun akan bersaksi tentang apa yang terjadi di atasnya.

en

409/14 - Abu Sa‘īd al-Khudri (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “How can I be at ease when the one with the Horn has put his lips to the Horn waiting to hear the order to blow it?” This was apparently too hard for the Companions, so he said to them: “Say: Hasbunallāh wa ni‘ma al-Wakīl (Sufficient for us is Allah, and He is the best Disposer of affairs).” [Narrated by Al-Tirmidhi; and he classified it as Hasan (sound)]

14/409- Abu Sa'īd Al-Khudriy -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Bagaimana aku bisa bersenang-senang padahal malaikat peniup sangkakala telah memasukkan (sangkakala) ke dalam mulutnya (siap siaga) dan hanya menunggu izin, kapan diperintahkan untuk meniup sangkakala maka dia segera meniupnya." Ternyata berita ini tampaknya sangat berat di hati sahabat-sahabat Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, sehingga Rasulullah bersabda kepada mereka, "Ucapkanlah, 'Ḥasbunallāh wa ni'mal-wakīl' (cukuplah Allah sebagai Penolong kami, dan Dialah sebaik-baik Pelindung)." (HR. Tirmizi dan dia berkata, "Hadis hasan")

en

--

الْقَرْنُ (al-qarn): sangkakala yang telah Allah -Ta'ālā- sebutkan dalam firman-Nya: "Lalu ditiuplah sangkakala." Demikianlah juga yang ditafsirkan oleh Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

--

كَيْفَ أَنْعَمُ: bagaimana aku akan merasa nyaman dan senang.

en

The one with the trumpet: The angel assigned to blow the Horn, which is Isrāfīl (may Allah exalt his mention).

صَاحِب الْقَرْنِ: malaikat yang ditugaskan untuk meniup sangkakala, yaitu Israfil -'alaihis-salām-.

en

--

الْتَقَمَ الْقَرْنَ: dia telah meletakkan sangkakala di mulutnya.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) It was the Prophet’s guidance to give up living in comfort and luxury out of fear from the Day of Judgment.

1) Meninggalkan kehidupan bersenang-senang karena takut terhadap hari Kiamat merupakan petunjuk Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.

en

2) People are urged to seek help from Allah Almighty alone and hasten to do good deeds.

2) Anjuran agar memohon pertolongan kepada Allah -Ta'ālā- semata serta bersegera mengerjakan amal saleh.

en

3) It shows the Prophet’s compassion towards his Ummah and his fear that the Hour might come while they are alive, as he knew that it will come upon the most evil of people.

3) Rasa iba Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- kepada umat beliau serta kekhawatiran beliau bila kiamat terjadi pada masa mereka, karena beliau telah mengetahui bahwa kiamat tidak akan terjadi kecuali kepada orang-orang yang terburuk.

en

4) If a person is troubled by something and he says, {Sufficient for us is Allah, and He is the best Disposer of affairs}, no harm will touch him, since remembrance of Allah makes hard things easy upon people.

4) Siapa yang merasakan beratnya sesuatu atau suatu kesedihan lalu membaca, "Ḥasbunallāh wa ni'mal-wakīl", maka dia tidak akan ditimpa suatu keburukan. Maka, berzikir kepada Allah dapat meringankan sesuatu yang sulit bagi hamba.

en

410/15 - Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “The one who is afraid (of the pillage of the enemy) sets out in the early part of the night, and the one who sets out early will reach his destination. Verily, the commodity of Allah is precious. Verily, the commodity of Allah is Paradise.” [Narrated by Al-Tirmidhi; and he classified it as Hasan (sound)]

15/410- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang takut musuh, hendaklah ia segera berjalan di awal malam. Siapa yang berjalan di awal malam, niscaya dia sampai rumah. Ketahuilah, bahwa barang dagangan Allah itu mahal. Ingatlah, bahwa barang dagangan Allah itu adalah surga." (HR. Tirmizi dan dia berkata, "Hadisnya hasan")

en

“Sets out in the early part of the night”: a metaphorical reference to hastening to do good deeds, and Allah knows best.

أَدْلَجَ (adlaja), dengan mensukunkan "dāl", artinya: berjalan di awal malam. Maksudnya dalam hadis ini: bersungguh-sungguh dalam ketaatan. Wallāhu a'lam.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) It urges people to be keen on doing good deeds and hastening to rid themselves of sin.

1) Memerhatikan ketaatan serta bersegera meninggalkan maksiat.

en

2) Paradise is a precious commodity that can only be attained at a very high price, which is good deeds and acts of piety. Only an ambitious seeker can win Paradise by the mercy of his Lord, The Exalted.

2) Surga adalah barang mahal, tidak akan bisa didapatkan oleh para pelamarnya kecuali dengan mahar berharga berupa berbagai ketaatan dan ibadah. Hanya orang yang berantusias tinggi yang akan mendapatkan surga dengan sebab rahmat Allah -Ta'ālā-.

en

411/16 - ‘Ā’ishah (may Allah be pleased with her) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “The people would be assembled on the Day of Resurrection barefooted, naked, and uncircumcised.” I said: “O Messenger of Allah, will men and women be all together, looking at one another?” Thereupon, he said: “O ‘Ā’ishah, the matter would be too serious for them to care about that.”

16/411- Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā- berkata, Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian, dan tidak dikhitan." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah! Laki-laki dan perempuan semuanya, sebagian akan melihat (aurat) yang lain?" Beliau bersabda, "Wahai Aisyah! Perkaranya lebih dahsyat daripada mereka memerhatikan hal itu."

en

In another version: “The matter would be too serious for them to look at one another.” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

Dalam riwayat lain: "Perkaranya lebih dahsyat daripada sebagian mereka melihat kepada (aurat) sebagian yang lain." (Muttafaq 'Alaih)

en

--

غُرلاً (gurlan), dengan mendamahkan "gain", artinya: tidak berkhitan.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) People will come out of their graves in the state in which they were born, i.e. in their original state of creation.

1) Manusia akan keluar dari kubur mereka seperti ketika mereka dilahirkan oleh ibu mereka pertama kali.

en

2) It shows the horrors of the Day of Judgment. Nothing will concern anyone on that day but their deeds and reckoning.

2) Menjelaskan huru-hara hari Kiamat; pada hari itu seseorang tidak akan dipalingkan oleh apa pun dari hisab dan amalnya.

en

3) Women during the Prophet’s lifetime were perfectly modest. Here is ‘Ā’ishah (may Allah be pleased with her) feeling shocked when she heard that men and women would be gathered naked. She was concerned about them looking at one another in that state. Such was the community of the Companions; a community marked by chastity, purity, and righteousness. {Those are the ones whom Allah has guided, so from their guidance take an example.}

3) Kesempurnaan sifat malu para wanita di zaman Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Lihatlah Ummul-Mu`minīn Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā-! Dia merasa kaget bercampur takut ketika mendengar bahwa manusia, laki-laki dan perempuan, akan dikumpulkan dalam keadaan telanjang. Dia takut sebagian akan melihat yang lain. Oleh karena itu, masyarakat sahabat -raḍiyallāhu 'anhum- adalah masyarakat yang terhormat, suci, dan bertakwa: "Mereka itulah yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutlah petunjuk mereka." (QS. Al-An'ām: 90)