Terjemahan yang Berlaku English عربي
en

76 - Chapter on enduring harm

76- BAB BERSABAR MENGHADAPI PERBUATAN BURUK

en

Allah Almighty says: {And those who restrain anger and who pardon the people - and Allah loves the doers of good.} [Āl-‘Imrān: 134] He also says: {And whoever is patient and forgives – indeed, that is of the matters of firm resolve.} [Ash-Shūra: 43]

Allah -Ta'ālā- berfirman, "... dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan." (QS. Āli 'Imrān: 134) Allah -Ta'ālā- juga berfirman, "Tetapi siapa yang bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (QS. Asy-Syūrā: 43)

en

Guidance from the verses:

Pelajaran dari Ayat:

en

1) We are urged to show patience and forgiveness for they are traits that befit people with firm resolve.

1) Anjuran agar bersifat sabar dan memaafkan karena ini adalah perangai para rasul ulul azmi.

en

2) Enduring harm and forgiving the offender, where appropriate, are among the traits loved by Allah Almighty.

2) Bersabar dalam menghadapi perbuatan buruk dan memaafkan orang yang berbuat buruk pada tempatnya termasuk amalan yang dicintai oleh Allah -Ta'ālā-.

en

This chapter contains the same Hadīths in the previous chapter.

Hadis-hadis yang berkaitan dengan bab ini juga telah disebutkan dalam bab sebelumnya.

en

648/1 - Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported that a man said: “O Messenger of Allah, I have relatives with whom I try to keep the ties of kinship, but they sever ties with me; and whom I treat kindly, but they treat me badly. I am gentle with them, but they are rough with me.” The Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) replied: “If you are as you say, it is as if you are feeding them hot ashes, and you will have a supporter against them from Allah as long as you continue to do so.” [Narrated by Muslim] It has already been explained in the chapter on upholding kinship ties.

1/648- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku mempunyai beberapa orang kerabat. Aku menyambung silaturahmi dengan mereka, tetapi mereka memutuskannya dariku. Aku berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka berbuat buruk kepadaku. Aku senantiasa berbuat lembut kepada mereka, tetapi mereka berbuat jahil kepadaku." Maka Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Seandainya apa yang engkau katakan itu benar, maka seakan-akan engkau menyuapkan abu panas ke mulut mereka. Allah senantiasa menolongmu terhadap mereka, jika kamu tetap berbuat demikian." (HR. Muslim) Hadis ini telah dijelaskan sebelumnya dalam Bab Berbakti kepada Orang Tua dan Menyambung Silaturahmi.

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

--

تُسِفُّهم (tusiffuhum): menyuapi mulut mereka.

en

--

المَلّ (al-mall): abu panas.

en

--

ظَهِيْرٌ (ẓahīr): penolong.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) True upholding of kinship ties is not when a person maintains the ties with those who also maintain the ties with him; but when he does so when they sever the ties.

1) Bukanlah orang yang menyambung silaturahmi itu yang membalas orang yang menyambungnya, tetapi orang yang menyambung silaturahmi sesungguhnya adalah ketika hubungan kerabatnya diputus maka dia menyambungnya.

en

2) A person should patiently endure the harm by his relatives and neighbors and others.

2) Seseorang harus bersabar terhadap perbuatan buruk kerabatnya, tetangganya, dan selainnya.

en

3) Allah Almighty grants His support to those of His servants who patiently endure and seek His reward.

3) Pertolongan Allah -Ta'ālā- akan diturunkan kepada hamba-Nya yang sabar dan mengharap pahala.