Terjemahan yang Berlaku English عربي
en

175 - Chapter on the desirability of a traveler hastening to return to his family if the purpose of the journey is fulfilled

175- BAB ANJURAN BAGI MUSAFIR AGAR BERSEGERA PULANG KE KELUARGANYA BILA TELAH SELESAI MENUNAIKAN HAJATNYA

en

984/1 - Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Traveling is a portion of torment. It prevents you from your sleep, food, and drink. When you have accomplished the purpose of your travel, you should hasten back to your family.” [Narrated by Al-Bukhāri and Muslim]

1/984- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwasanya Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Bepergian (safar) itu bagian dari siksaan yang menghalangi salah seorang kalian dari makanan, minuman, dan tidurnya. Jika salah seorang dari kalian telah menyelesaikan kepentingannya dalam safarnya, hendaklah ia menyegerakan pulang kepada keluarganya." (Muttafaq 'Alaih)

en

--

نَهْمَتُه (nahmatuhu): kepentingannya.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) A Muslim should not stay away from his family beyond what is needed.

1) Seorang muslim hendaknya tidak meninggalkan keluarganya dalam suatu perjalanan kecuali dalam tempo yang sesuai kebutuhan.

en

2) It is better for a man to remain with his family than to travel, so as to take care of them and discipline and educate them.

2) Seorang laki-laki yang menetap bersama keluarganya lebih utama daripada ia bepergian, lantaran ia harus mengurus, membimbing, dan mendidik mereka.

en

3) The Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) was merciful and compassionate towards his Ummah as he gave this instruction to the guardians of households.

3) Kasih sayang Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- kepada umatnya, yaitu manakala beliau berpesan kepada para wali dengan wasiat ini.