Terjemahan yang Berlaku English عربي
en

275. Chapter on Prohibition of Casting Doubt on Lineages Established By the Apparent Statements of Shariah

275- BAB PENGHARAMAN MENCELA NASAB YANG DITETAPKAN BERDASARKAN SYARIAT

en

Allah Almighty says: {Those who abuse believing men and women for something they did not commit, they will bear the burden of slander and flagrant sin.} [Surat al-Ahzāb: 58]

Allah -Ta'ālā- berfirman, "Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, maka sungguh, mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata." (QS. Al-Aḥzāb: 58)

en

1578/1- Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) reported that the Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “Two (matters) are signs of disbelief in those who commit them: defaming lineage and wailing over the dead.” [Narrated by Muslim]

1/1578- Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Ada dua perkara yang masih dilakukan oleh manusia, kedua-duanya merupakan bentuk kekufuran: mencela nasab dan meratapi orang mati." (HR. Muslim)

en

Words in the Hadīth:

Kosa Kata Asing:

en

Wailing: loud weeping and screaming upon the death of someone.

النِّيَاحَةُ (an-niyāḥah): mengangkat suara ratapan dan teriakan ketika terjadi musibah kematian.

en

Guidance from the Hadīth:

Pelajaran dari Hadis:

en

1) Casting doubt about people’s lineage and wailing over the dead are acts of disbelief and manners of the pre-Islamic era of ignorance; they must be shunned.

1) Mencela nasab dan meratapi orang yang meninggal termasuk perbuatan kufur dan perilaku orang jahiliah yang wajib dijauhi.

en

2) People are entrusted with their lineages, so it is impermissible to defame them.

2) Manusia diberikan kepercayaan terkait nasab mereka sehingga tidak boleh dicela.