1768/1 - Jarīr ibn ‘Abdullah (may Allah be pleased with him) reported that the Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “If any slave runs away from his master, responsibility for him has been absolved.” [Narrated by Muslim]
1/1768- Jarīr bin Abdillah -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Budak manapun yang melarikan diri dari tuannya, maka jaminan Allah telah lepas darinya." (HR. Muslim)
1769/2 - He also reported that the Prophet (may Allah’s peace and blessings be upon him) said: “If any slave runs away from his master, no prayer will be accepted from him.” [Narrated by Muslim]
2/1769- Masih dari Jarīr bin Abdillah -raḍiyallāhu 'anhu-, dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, bahwa beliau bersabda, "Apabila seorang hamba sahaya melarikan diri (dari tuannya), maka salatnya tidak diterima." (HR. Muslim)
Another narration reads: “he has become a disbeliever.”
Dalam riwayat lain, "Maka dia telah kafir."
--
العَبْدُ (al-'abd): hamba sahaya.
--
أبَقَ (abaqa): melarikan diri dari tuannya.
--
الذِّمَّةُ (aż-żimmah): jaminan dan penjagaan.
1) They give a stern warning against slaves rejecting obedience to their masters in what is good.
1) Peringatan keras dari pembangkangan seorang hamba sahaya dari ketaatan kepada tuannya dalam kebaikan.
2) A slave’s flight from his master is one of the things that render deeds worthless and one of the branches of disbelief.
2) Perbuatan budak melarikan diri dari tuannya termasuk pembatal amal dan termasuk cabang kekafiran.