Home
QuranEnc
HadeethEnc
Bahasa Indonesia
اللغة العربية
English
Kitab RIYĀḌUṢ-ṢĀLIḤĪN beserta Faidah dan Petunjuknya
Terjemahan yang Berlaku
English
عربي
en
Rawh wa Rayāhīn Sharh Riyād Al-Sālihīn
RAUḤ WA RAYĀḤĪN SYARAH KITAB RIYĀḌUṢ-ṢĀLIḤĪN
en
Biography of the author of Riyād al-Sālihīn, the erudite scholar Yahya ibn Sharaf Al-Nawawi (may Allah have mercy upon him), 631-676 AH.
Biografi Penulis Kitab Riyāḍuṣ-Ṣāliḥīn, Al-'Allāmah Yahya bin Syaraf An-Nawawiy -raḥimahullāh- (631-676 H)
en
His lineage:
Nasab beliau:
en
Birth and Early Life:
Kelahiran dan masa kecil beliau:
en
Academic Life:
Kehidupan ilmiah beliau:
en
His Morals and Traits:
Akhlak dan sifat beliau:
en
His death:
Kematian beliau:
en
The value of Riyād al-Sālihīn to scholars
Kedudukan Riyāḍuṣ-Ṣāliḥīn di Kalangan Ulama
en
Introduction by the compiler, Al-Nawawi (may Allah have mercy upon him)
Mukadimah Penulis, Imam An-Nawawiy -Raḥimahullāh Ta'ālā-
en
1- Chapter on sincerity and mindfulness of intention in all words and deeds, the apparent and the hidden thereof
1- BAB IKHLAS DAN MENGHADIRKAN NIAT DI SEMUA AMALAN DAN UCAPAN BAIK YANG TAMPAK ATAUPUN TERSEMBUNYI
en
2- Chapter on Repentance
2- BAB TOBAT
en
3- Chapter on Patience
3- BAB SABAR
en
4. Chapter on Truthfulness
4- BAB KEJUJURAN
en
5. Chapter on Mindfulness of Allah
5- BAB MURĀQABAH
en
6. Chapter on Taqwa (Piety/Fear of Allah)
6-BAB TAKWA
en
7. Chapter on Certitude and Reliance
7- BAB YAKIN DAN TAWAKAL
en
8. Chapter on Steadfastness
8-BAB ISTIKAMAH
en
9. Chapter on reflecting on the greatness of Allah’s creation, the end of this world,
9- BAB TAFAKUR TERHADAP KEAGUNGAN MAKHLUK ALLAH, KEFANAAN DUNIA
en
10. Chapter on Hastening to Good Deeds
10- BAB BERSEGERA MELAKUKAN KEBAIKAN
en
11. Chapter on Striving for Reformation
11- BAB MUJĀHADAH
en
12. Chapter on encouraging doing more good deeds in old age
12- BAB MOTIVASI MENINGKATKAN KEBAIKAN DI AKHIR USIA
en
13. Chapter on the abundance of the means to good deeds
13- BAB PENJELASAN TENTANG BANYAKNYA JALAN KEBAIKAN
en
14. Chapter on Moderation in Worship
14- BAB SEDERHANA DALAM KETAATAN
en
15. Chapter on Consistency in Doing Good Deeds
15- BAB MENJAGA AMALAN
en
16. Chapter on Preserving the Sunnah and its Etiquettes
16- BAB PERINTAH MENJAGA SUNNAH DAN ADAB-ADABNYA
en
17. Chapter on Compliance with the Judgment of Allah Almighty and what one says when enjoined to do good or forbidden from doing evil
17- BAB KEWAJIBAN TUNDUK KEPADA HUKUM ALLAH DAN UCAPAN ORANG YANG DIAJAK KEPADA HAL ITU SERTA YANG DIAJAK KEPADA KEBAIKAN DAN DILARANG DARI KEMUNGKARAN
en
18. Chapter on Prohibition of Religious Innovations
18- BAB LARANGAN MELAKUKAN BIDAH DAN PERKARA-PERKARA YANG BARU DALAM AGAMA
en
19. Chapter on the one who introduces a good or a bad practice
19- BAB TENTANG ORANG YANG MEMULAI SUNAH YANG BAIK ATAU BURUK
en
20. Chapter on guiding others to what is good and calling to guidance or misguidance
20- BAB MENGAJAK KEPADA KEBAIKAN DAN PETUNJUK ATAU KEPADA KESESATAN
en
21. Chapter on Cooperating in Goodness and Righteousness
21- BAB TOLONG-MENOLONG DALAM KEBAJIKAN DAN KETAKWAAN
en
22. Chapter on Nasīhah (Sincere Advice)
22- BAB NASIHAT
en
23. Chapter on Enjoining Good and Forbidding Evil
23- BAB AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR
en
24. Chapter on the Severe Punishment for Whoever Enjoins Good and Forbids Evil and Acts Contrary to That
24- BAB HUKUMAN BERAT BAGI ORANG YANG MENGAJAK KEPADA KEBAIKAN ATAU MENCEGAH KEMUNGKARAN TETAPI PERBUATANNYA MENYELISIHI UCAPANNYA
en
25. Chapter on Fulfillment of Trusts
25- BAB PERINTAH MENUNAIKAN AMANAH
en
26. Chapter on Prohibition of Injustice and the Command to Settle Grievances
26- BAB PENGHARAMAN KEZALIMAN DAN PERINTAH MENGEMBALIKAN HAK ORANG YANG TERZALIMI
en
Injustice is of two categories:
Kezaliman terbagi dua:
en
27. Chapter on Honoring the Sanctity of Muslims; Highlighting Their Rights; and Showing Compassion and Mercy to them
27- BAB MENGAGUNGKAN KEHORMATAN MUSLIM DAN PENJELASAN TENTANG HAK MEREKA SERTA KASIH SAYANG KEPADA MEREKA
en
28. Chapter on concealing the ‘Awrahs of Muslims and the forbiddance of publicizing them without necessity.
28- BAB MENUTUP AURAT (AIB) MUSLIM DAN LARANGAN MENYEBARKANNYA TANPA HAJAT
en
29. Chapter on fulfilling the needs of Muslim
29- BAB MEMBANTU KEBUTUHAN KAUM MUSLIMIN
en
30. Chapter on Intercession
30- BAB SYAFAAT (MEMBANTU SEBAGAI PERANTARA)
en
31. Chapter on reconciliation between people
31- BAB MENDAMAIKAN MANUSIA
en
32. Chapter on the Merit of the Weak, Poor, and Humble Muslims
32- BAB KEUTAMAAN MUSLIM YANG LEMAH DAN MISKIN YANG TIDAK DIKENAL
en
33. Chapter on gentleness with orphans, daughters, and all those who are weak and poor, showing Kindness and compassion to them, and treating them with humbleness
33- BAB SIKAP RAMAH, BAIK, SAYANG, TAWADUK, DAN RENDAH HATI KEPADA YATIM, ANAK PEREMPUAN, ORANG LEMAH, MISKIN, DAN MENDERITA
en
34. Chapter on enjoining good treatment to women
34- BAB WASIAT TERHADAP WANITA
en
35. Chapter on the husband’s right over his wife
35- BAB HAK SUAMI ATAS ISTRI
en
36. Chapter on spending on one’s dependents
36- BAB MENAFKAHI KELUARGA
en
37. Chapter on spending of what one loves and what is good
37- BAB MENGINFAKKAN HARTA YANG DICINTAI DAN YANG BAGUS
en
38. Chapter on the obligation of commanding one’s family, discerning children, and those under his care to obey Allah Almighty and forbidding them from disobedience, disciplining them, and preventing them from committing what is forbidden
38- BAB KEWAJIBAN MEMERINTAHKAN KELUARGA, PUTRA-PUTRI YANG SUDAH BERUSIA TAMYIZ, DAN SEMUA YANG ADA DALAM TANGGUNG JAWABNYA AGAR TAAT KEPADA ALLAH -TA'ĀLĀ-, MENDIDIK MEREKA, SERTA MELARANG MEREKA DURHAKA DAN MELANGGAR BERBAGAI LARANGAN
en
39. Chapter on the right of the neighbor and enjoining good treatment of him
39- HAK TETANGGA DAN WASIAT BERBUAT BAIK KEPADANYA
en
40. Chapter on dutifulness to parents and maintaining ties of kinship
40- BAB BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA DAN SILATURAHMI
en
41. Chapter on the prohibition of undutifulness to parents and severance of ties of kinship
41- BAB PENGHARAMAN DURHAKA KEPADA ORANG TUA DAN MEMUTUS SILATURAHMI
en
42. Chapter on kindness to the friends of the father, mother, relatives, wife, and others whom one is recommended to honor
42- BAB BERBUAT BAIK KEPADA SAHABAT AYAH, IBU, KERABAT, ISTRI, DAN SEMUA ORANG YANG MESTI DIMULIAKAN
en
43. Chapter on honoring the household of the Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him) and demonstrating their merit
43- BAB MEMULIAKAN AHLI BAIT RASULULLAH -ṢĀLLALLĀHU 'ALAIHI WA SALLAM- DAN MENJELASKAN KEUTAMAAN MEREKA
en
44. Chapter on revering scholars, the elderly, and dignitaries, and favoring them over others and highlighting their high status
44- BAB MENGHORMATI ULAMA, ORANG TUA, DAN ORANG-ORANG MULIA SERTA MENDAHULUKAN MEREKA, MEMULIAKAN MAJELIS MEREKA, DAN MEMPERLIHATKAN KEDUDUKAN MEREKA
en
45. Chapter on visiting good people, sitting with them, accompanying them, loving them,
45- BAB BERKUNJUNG KEPADA ORANG-ORANG BAIK, BERGAUL DAN BERTEMAN DENGAN MEREKA,
en
46. Chapter on the virtue of loving for Allah’s sake, urging it, and a man informing the one whom he loves of his love for him, and how the latter should respond.
46- BAB KEUTAMAAN DAN ANJURAN CINTA KARENA ALLAH, UCAPAN CINTA KEPADA ORANG YANG DICINTAI, DAN JAWABAN KEPADA ORANG YANG MENGUCAPKANNYA
en
47. Chapter on the signs that Allah Almighty loves a person, urging Muslims to adopt them and endeavor to fulfill them
47- BAB TANDA ALLAH MENCINTAI HAMBA SERTA ANJURAN UNTUK BERPERANGAI DENGANNYA DAN MENGUSAHAKANNYA
en
48. Chapter on warning against harming the righteous, the weak, and the poor
48- BAB PERINGATAN DARI TINDAKAN MENYAKITI ORANG SALEH, LEMAH, DAN MISKIN
en
49. Chapter on judging people according to their apparent aspects and leaving their secret aspects to Allah Almighty
49- BAB MENETAPKAN HUKUM TERHADAP MANUSIA SESUAI KEADAAN LAHIRIAH MEREKA DAN MENYERAHKAN URUSAN BATIN MEREKA KEPADA ALLAH -TA'ĀLĀ-
en
50 - Chapter on fear
50- BAB KHAUF (TAKUT)
en
51 - Chapter on Hope
51- BAB RAJĀ` (HARAPAN)
en
52 - Chapter on the virtue of hope
52- BAB KEUTAMAAN RAJĀ` (HARAPAN)
en
53 - Chapter on combining hope and fear
53- BAB MENGGABUNGKAN ANTARA TAKUT DAN HARAP
en
54 - Chapter on the merit of weeping out of fear from Allah and out of longing for Him.
54- KEUTAMAAN MENANGIS KARENA TAKUT DAN RINDU KEPADA ALLAH -TA'ĀLĀ-
en
55 - Chapter on the virtue of asceticism in the worldly life and the merit of poverty
55- BAB KEUTAMAAN ZUHUD TERHADAP DUNIA, ANJURAN HIDUP SEDERHANA SERTA KEUTAMAAN HIDUP MISKIN
en
56 - Chapter on the merit of hunger, austerity, having little food, drink, clothes, and other worldly possessions, and shunning lusts
56- BAB KEUTAMAAN LAPAR DAN HIDUP SEDERHANA SERTA MERASA CUKUP DENGAN SEDIKIT MAKANAN, MINUMAN, PAKAIAN, DAN KESENANGAN LAINNYA SERTA MENINGGALKAN SYAHWAT
en
57 - Chapter on contentment, modesty, and frugality in living and spending, and the dispraise of begging without necessity
57- BAB KANAAH, IFAH, INFAK, HIDUP SEDERHANA, DAN CELAAN TERHADAP MINTA-MINTA TANPA MENDESAK
en
58 - Chapter on the permissibility of taking something without asking for it or coveting it
58- BAB BOLEH MENERIMA PEMBERIAN JIKA TIDAK DIMINTA DAN TIDAK DIHARAPKAN
en
59 - Chapter on urging people to earn from their labor and be self-sufficient beyond asking from others or displaying their need
59- BAB ANJURAN MAKAN DARI USAHA SENDIRI DAN MENJAGA KEHORMATAN DIRI DARI MEMINTA-MINTA DAN BERHARAP DIBERI
en
60 - Chapter on generosity and spending in charitable ways out of trust in Allah Almighty
60- BAB KEDERMAWANAN, SUMBANGAN, DAN INFAK PADA BERBAGAI KEBAIKAN KARENA YAKIN KEPADA ALLAH -TA'ĀLĀ-
en
Damage is of two types:
Kebinasaan ada dua macam:
en
61 - Chapter on the prohibition of miserliness and avarice
61- BAB LARANGAN PELIT DAN KIKIR
en
62 - Chapter on altruism and consolation
62- BAB MENDAHULUKAN ORANG LAIN DAN BERBAGI BERSAMA MEREKA
en
Altruism falls under three categories:
Īṡār (mendahulukan orang lain) terbagi menjadi tiga:
en
63 - Chapter on vying over matters of the Hereafter and increasing such things that bring blessing
63- BAB BERLOMBA DALAM URUSAN AKHIRAT DAN MEMPERBANYAK AMALAN YANG MENDATANGKAN BERKAH
en
64 - Chapter on the merit of the grateful rich person, who earns the money lawfully and spends it properly
64- BAB KEUTAMAAN ORANG KAYA YANG BERSYUKUR; YAITU ORANG YANG MEMPEROLEH HARTA DARI JALAN YANG BENAR DAN MENGGUNAKANNYA PADA PERKARA YANG DIPERINTAHKAN
en
65 - Chapter on remembering death and having modest aspirations
65- BAB MENGINGAT KEMATIAN DAN SINGKAT ANGAN-ANGAN
en
66 - Chapter on the desirability of visiting the graves by men and what the visitor should say
66- BAB ANJURAN ZIARAH KUBUR BAGI LAKI-LAKI DAN BACAAN DOANYA
en
67 - Chapter on the dislike of wishing to die due to some affliction and the permissibility of doing so in case one fears temptation in one’s religion
67- BAB LARANGAN MENGHARAP KEMATIAN KARENA SUATU KEBURUKAN YANG MENIMPA, DAN DIPERBOLEHKAN BILA KARENA TAKUT TERFITNAH DALAM AGAMA
en
68 - Chapter on Wara‘ (God-fearing) and avoidance of suspicions
68- BAB WARAK DAN MENINGGALKAN PERKARA SYUBHAT
en
69 - Chapter on the desirability of seclusion when people and times are evil, temptations regarding one’s religion are feared, or it is feared one may fall into prohibitions or suspicious matters or the like
69- BAB ANJURAN UZLAH KETIKA MANUSIA DAN ZAMAN TELAH RUSAK ATAU KHAWATIR TERFITNAH DALAM AGAMA ATAU KHAWATIR JATUH DALAM PERKARA HARAM, SYUBHAT, DAN SEMISALNYA
en
70 - Chapter on the merit of mixing with people, attending the Friday prayer, the congregational prayers, the good events, and the gatherings of Dhikr, visiting the sick, following funeral processions, helping the needy among them, guiding the ignorant among them, as well as doing other good things with them - in case one is able to enjoin what is right and forbid what is wrong, refrains from harming others, and patiently endures harm by others
70- BAB KEUTAMAAN BERBAUR BERSAMA MASYARAKAT, MENGHADIRI SALAT JUMAT, SALAT JEMAAH, KEGIATAN KEBAIKAN, DAN MAJELIS ILMU BERSAMA MEREKA, MENJENGUK YANG SAKIT, MENGHADIRI JENAZAH, MEMBANTU YANG MEMBUTUHKAN, MEMBIMBING ORANG JAHIL, DAN MASLAHAT-MASLAHAT LAINNYA BAGI ORANG YANG MAMPU MELAKUKAN AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR, MENAHAN DIRI DARI MENYAKITI, DAN MAMPU SABAR DARI BERBAGAI GANGGUAN
en
71 - Chapter on humbleness and showing kindness to the believers
71- BAB TAWADUK DAN MERENDAH KEPADA ORANG BERIMAN
en
72 - Chapter on the prohibition of arrogance and self-conceit
72- BAB PENGHARAMAN SOMBONG DAN UJUB
en
73 - Chapter on good manners
73- BAB AKHLAK BAIK
en
74 - Chapter on forbearance, deliberateness, and gentleness
74- BAB SABAR (MENAHAN AMARAH), TENANG (TIDAK TERGESA-GESA), DAN LEMBUT
en
75 - Chapter on forgiveness and turning away from the ignorant
75- BAB MEMBERI MAAF DAN BERPALING DARI ORANG JAHIL
en
76 - Chapter on enduring harm
76- BAB BERSABAR MENGHADAPI PERBUATAN BURUK
en
77 - Chapter on getting angry when Islamic prohibitions are violated and supporting the religion of Allah
77- BAB MARAH KETIKA LARANGAN ALLAH DILANGGAR DAN MEMBELA AGAMA ALLAH -TA'ĀLĀ-
en
78 - Chapter on commanding the rulers to be kind, sincere, and compassionate towards their subjects and prohibiting them from deceiving them, making things hard for them, neglecting their interests, or paying no attention to them or their needs
78- BAB PERINTAH KEPADA PARA PEMIMPIN SUPAYA LEMBUT KEPADA RAKYAT, MENASIHATI, DAN MENYAYANGI MEREKA; LARANGAN MENIPU DAN MEMPERSULIT MEREKA, MENELANTARKAN MASLAHAT MEREKA, SERTA LALAI TERHADAP KEBUTUHAN MEREKA
en
79 - Chapter on the just ruler
79- BAB PEMIMPIN YANG ADIL
en
80 - Chapter on the obligation to obey the rulers where no sin is involved and the prohibition to obey them in sins
80- BAB KEWAJIBAN MENAATI PENGUASA PADA SELAIN MAKSIAT, DAN PENGHARAMAN MENAATI MEREKA DALAM KEMAKSIATAN
en
81 - Chapter on the prohibition of asking for a leadership post and the preference to refrain from it unless it is incumbent or necessitated by some need.
81- BAB LARANGAN MEMINTA JABATAN, DAN MEMILIH MENINGGALKAN JABATAN BILA MASIH ADA ORANG LAIN ATAU TIDAK ADA KEPENTINGAN PADANYA
en
82 - Chapter on urging the ruler and the judge and other people in authority to appoint a good adviser, and warning them of evil companions and of listening to them
82- BAB ANJURAN KEPADA PENGUASA, HAKIM, DAN PEMEGANG KEKUASAAN LAINNYA SUPAYA MENGANGKAT PEMBANTU YANG SALEH DAN MENGINGATKAN MEREKA DARI TEMAN YANG BURUK DAN DARI MENERIMA MASUKAN MEREKA
en
83 - Chapter on the prohibition of giving public, judiciary, or other posts to those who ask for them or show keenness to assume them
83- BAB LARANGAN MENYERAHKAN KEPEMIMPINAN, JABATAN HAKIM, DAN BENTUK KEKUASAAN LAINNYA KEPADA ORANG YANG MEMINTANYA SECARA LANGSUNG ATAUPUN YANG MENGINGINKANNYA LALU MEMINTANYA SECARA TIDAK LANGSUNG
en
Book of Good Manners
KITAB ADAB
en
84 - Chapter on modesty and its excellence and encouraging to adopt this manner
84- BAB SIFAT MALU DAN KEUTAMAANNYA SERTA ANJURAN UNTUK BERPERANGAI DENGANNYA
en
85 - Chapter on keeping secrets
85- BAB MENJAGA RAHASIA
en
86 - Chapter on fulfillment of covenants and keeping promises
86- BAB MEMENUHI PERJANJIAN DAN MENUNAIKAN JANJI
en
87 - Chapter on maintaining the good deeds one habitually performs
87- BAB PERINTAH MENJAGA KEBIASAAN BAIK
en
88 - Chapter on the desirability of good speech and cheerfulness upon meeting others
88- BAB ANJURAN BERKATA BAIK DAN BERMUKA CERIA KETIKA BERJUMPA
en
89 - Chapter on the desirability of making one’s speech clear to the addressee
89- BAB ANJURAN MEMPERJELAS UCAPAN KEPADA LAWAN BICARA
en
90 - Chapter on listening to the lawful speech of one’s companion, and the scholar and preacher asking those attending their gathering to keep quiet and listen
90- BAB MENDENGARKAN UCAPAN TEMAN DUDUK YANG TIDAK HARAM DAN SUPAYA SEORANG ALIM ATAU PEMBERI NASIHAT MEMINTA ORANG YANG HADIR DI MAJELISNYA MENDENGARKAN DENGAN BAIK
en
91- Chapter on preaching and doing so moderately
91- BAB MEMBERI NASIHAT DAN MELAKUKANNYA SECARA SIMPEL
en
92 - Chapter on calmness and tranquility
92- BAB SIFAT WIBAWA DAN TENANG
en
93 - Chapter on the desirability of going to prayer, knowledge, and other acts of worship in calm and tranquility
93- ANJURAN BERJALAN KE TEMPAT SALAT, ILMU, DAN IBADAH LAINNYA DENGAN TENANG DAN WIBAWA
en
94 - Chapter on honoring the guest
94- BAB MEMULIAKAN TAMU
en
95 - Chapter on the desirability of giving glad tidings and offering congratulations for good things
95- BAB ANJURAN MEMBERI KABAR GEMBIRA DAN UCAPAN SELAMAT KETIKA ADA KEBAIKAN
en
96 - Chapter on bidding farewell to one’s companion and giving him advice as he departs for travel and the like, and supplicating for him and asking him to supplicate
96- BAB MELEPAS SAUDARA DAN MEMBERINYA PESAN KETIKA DIA PERGI UNTUK PERJALANAN JAUH DAN SEMISALNYA SERTA MENDOAKANNYA DAN MEMINTA DOANYA
en
97 - Chapter on Istikhārah (seeking guidance from Allah) and consultation
97- BAB ISTIKHARAH DAN MUSYAWARAH
en
98 - Chapter of the desirability of going to Eid prayer, visiting the sick, going to Hajj, battle, funeral, and the like from one route and returning from another, to multiply the places witnessing worship
98- BAB ANJURAN BERANGKAT MELAKSANAKAN SALAT HARI RAYA, MENJENGUK ORANG SAKIT, BERHAJI, BERPERANG, MENYELENGGARAKAN JENAZAH, DAN SEMISALNYA DARI SATU JALAN KEMUDIAN PULANG DARI JALAN YANG LAIN UNTUK MEMPERBANYAK LOKASI IBADAH
en
99 - Chapter on the desirability of beginning with the right side in everything regarded as honorable
99- BAB ANJURAN MENDAHULUKAN YANG KANAN PADA SEMUA YANG BERSIFAT PEMULIAAN
en
The Book of the Etiquette of Eating and Drinking
KITAB ADAB MAKAN DAN MINUM
en
100 - Chapter on Basmalah in its beginning and praise in its end
100- BAB MEMBACA BASMALAH DI AWAL MAKAN DAN HAMDALAH SETELAH SELESAI
en
101 - Chapter on not finding fault with food and the desirability of praising it
101- BAB LARANGAN MENCELA MAKANAN DAN ANJURAN MEMUJINYA
en
102 - Chapter on what should be said by someone who attends a meal while fasting
102- BAB UCAPAN ORANG YANG BERPUASA KETIKA MENGHADIRI UNDANGAN MAKAN JIKA TIDAK INGIN MEMBATALKAN PUASANYA
en
103 - Chapter on what a person invited to food should say if another one follows him
103- BAB UCAPAN ORANG YANG DIUNDANG KE JAMUAN LALU DIIKUTI OLEH ORANG LAIN
en
104 - Chapter on eating from what is near one and reminding or disciplining someone who eats in an improper manner
104- BAB MENGAMBIL MAKANAN YANG ADA DI HADAPANNYA DAN MENASIHATI SERTA MENGHUKUM ORANG YANG TIDAK BENAR CARA MAKANNYA
en
105 - Chapter on the prohibition to eat two dates and the like at a time if one is eating with a group, unless the others give permission
105- BAB LARANGAN MAKAN DUA BUTIR KURMA SEKALIGUS DAN YANG LAINNYA KETIKA MAKAN BERJEMAAH KECUALI DENGAN SEIZIN REKANNYA
en
106 - Chapter on what a person should say and do who eats and is not satisfied
106- BAB DOA DAN AMALAN ORANG YANG MAKAN TAPI TIDAK KENYANG
en
107 - Chapter on the command to eat from the side of the bowl and the prohibition to eat from its middle
107- BAB PERINTAH MENGAMBIL MAKANAN DARI BAGIAN PINGGIR PIRING DAN LARANGAN MENGAMBIL MAKANAN DARI TENGAH
en
108 - Chapter on the dislike of eating while reclining
108- BAB MAKRUH HUKUMNYA MAKAN DENGAN DUDUK ITTIKĀ` (BERSANDAR KE SAMPING)
en
109 - Chapter on the desirability to eat with three fingers, desirability to lick one’s fingers, and the disliking to wipe them before licking, the desirability to lick the bowl and to pick up a morsel falling from it and to eat it, and the permissibility to wipe it after licking with one’s forearm or so.
109- BAB ANJURAN MAKAN MENGGUNAKAN TIGA JARI DAN MENJILAT JARI, SERTA MAKRUH MENGELAPNYA SEBELUM DIJILAT, ANJURAN MENJILAT TEMPAT MAKAN DAN MEMUNGUT MAKANAN YANG JATUH LALU MEMAKANNYA, DAN BOLEHNYA MENGELAPKAN TANGAN PADA LENGAN, KAKI, DAN LAINNYA SETELAH DIISAP
en
110 - Chapter on getting together over food
110- BAB ANJURAN MEMPERBANYAK ORANG IKUT MAKANAN
en
111 - Chapter on the etiquette of drinking, the desirability of breathing thrice outside the vessel and the dislike of breathing inside the vessel, and the desirability of giving the vessel to people in turn beginning from the right side of the first drinker
111- BAB ADAB MINUM DAN ANJURAN BERNAPAS TIGA KALI DI LUAR BEJANA DAN MAKRUH BERNAPAS DALAM BEJANA SERTA ANJURAN MENGELILINGKAN BEJANA MULAI DARI SEBELAH KANAN ORANG YANG PERTAMA MINUM
en
112 - Chapter on the dislike of drinking from the bottle’s mouth and explaining that this is only disliked, not prohibited
112- BAB LARANGAN MINUM LANGSUNG DARI MULUT KIRBAT DAN TEMPAT PENAMPUNGAN AIR LAINNYA DAN PENJELASAN BAHWA HAL ITU MAKRUH BUKAN HARAM
en
113 - Chapter on the dislike of blowing into drink
113- BAB MAKRUH MENIUP MINUMAN
en
114 - Chapter on permissibility to drink while standing and clarifying that it is better and more perfect to drink while sitting
114- BAB BOLEH MINUM SAMBIL BERDIRI DAN PENJELASAN BAHWA YANG LEBIH SEMPURNA DAN UTAMA ADALAH MINUM SAMBIL DUDUK
en
115 - Chapter of the desirability that a person who gives people to drink be the last one to drink
115- BAB ANJURAN AGAR ORANG YANG MELAYANI MINUM ORANG LAIN ADALAH YANG PALING TERAKHIR MINUM
en
116 - Chapter on the permissibility to drink from all types of pure vessels except gold and silver, and to drink from the river and other sources directly without a bottle or using the hand, and the prohibition of using gold and silver vessels for drinking, eating, purification, or any other purposes
116- BAB BOLEH MINUM MENGGUNAKAN SEMUA BEJANA YANG SUCI SELAIN EMAS DAN PERAK; BOLEH MINUM LANGSUNG DENGAN MULUT DARI SUNGAI ATAU SELAINNYA TANPA MENGGUNAKAN BEJANA MAUPUN TANGAN; DAN KEHARAMAN MEMAKAI BEJANA EMAS DAN PERAK UNTUK MINUM, MAKAN, BERSUCI, DAN SEMUA BENTUK PEMAKAIAN LAINNYA
en
Book of Clothing
KITAB PAKAIAN
en
117 - Chapter on the desirability of white clothing; the permissibility of red, green, yellow, and black clothes; and the permissibility of clothes made of cotton, linen, hair, wool, etc., except silk
117- BAB ANJURAN MEMAKAI PAKAIAN WARNA PUTIH DAN BOLEH JUGA WARNA MERAH, HIJAU, KUNING, DAN HITAM, JUGA BOLEH DARI BAHAN KATUN, LINEN, BULU, WOL, DAN LAINNYA KECUALI SUTRA
en
118 - Chapter on the desirability of wearing Qamīs
118- BAB ANJURAN MEMAKAI GAMIS
en
119 - Chapter on the description of the length of the Qamīs, sleeves, waist-wrapper, and ends of the turban, and the prohibition of making any of these too long by way of boastfulness, and the dislike of doing so without boastfulness
119- BAB PENJELASAN UKURAN PANJANG GAMIS, LENGAN PAKAIAN, SARUNG, DAN UJUNG SERBAN; DAN HARAMNYA ISBĀL DI SEMUA ITU BILA DILAKUKAN KARENA KESOMBONGAN DAN MAKRUH BILA BUKAN KARENA KESOMBONGAN
en
120 - Chapter on the desirability of abandoning elegant clothes out of humbleness
120- BAB ANJURAN TIDAK BERMEGAH-MEGAHAN DALAM PAKAIAN DENGAN TUJUAN BERSIKAP TAWADUK
en
121 - Chapter on the desirability of wearing average clothing, not only modest clothing without need or an Islamic purpose
121- BAB ANJURAN BERSIKAP MODERAT DALAM PAKAIAN DAN TIDAK MEMBATASI DIRI PADA PAKAIAN YANG AKAN MERENDAHKANNYA TANPA ADANYA KEBUTUHAN MAUPUN MASLAHAT YANG DISYARIATKAN
en
122 - Chapter on the prohibition of men wearing silk or sitting or reclining upon it and its permissibility for women to wear it
122- BAB PENGHARAMAN PAKAIAN SUTRA BAGI LAKI-LAKI, DUDUK SERTA BERSANDAR DI ATASNYA; SEMENTARA PEREMPUAN BOLEH MEMAKAINYA
en
123 - Chapter on the permissibility to wear silk by a man suffering from itch
123- BAB BOLEH MEMAKAI SUTRA BAGI ORANG YANG MENDERITA GATAL-GATAL
en
124 - Chapter on the prohibition of sitting or riding on leopard skin
124- BAB LARANGAN MENJADIKAN KULIT HARIMAU SEBAGAI ALAS DUDUK ATAU BERKENDARA
en
125 - Chapter on what is said upon wearing new clothing, shoes, or the like
125- BAB DOA KETIKA MEMAKAI PAKAIAN BARU, SANDAL, DAN SEMISALNYA
en
126 - Chapter on the desirability of starting from the right side when wearing clothes
126- BAB ANJURAN MEMULAI DARI KANAN KETIKA MEMAKAI PAKAIAN
en
Book of the Etiquettes of Sleep
KITAB ADAB TIDUR
en
127 - Chapter on the etiquettes of sleeping and reclining
127- BAB ADAB TIDUR DAN BERBARING
en
128 - Chapter on the permissibility of lying flat on one’s back and putting one leg over the other unless the ‘Awrah is feared to be uncovered and the permissibility of sitting cross-legged and squatting
128- BAB BOLEH TIDUR TELENTANG DENGAN MENYILANG KAKI JIKA TIDAK KHAWATIR AURAT TERSINGKAP; BOLEH DUDUK BERSILA DAN MEMELUK BETIS
en
129 - Chapter on the etiquette of gatherings and those gathered
129- BAB ADAB MAJELIS DAN TEMAN DUDUK
en
130 - Chapter on dreams and what is related to them
130- BAB MIMPI DAN HUKUM YANG TERKAIT DENGANNYA
en
Book of the Greeting of Peace
KITAB SALAM
en
131 - Chapter on the merit of the greeting of peace and the command to spread it
131- BAB KEUTAMAAN SALAM DAN PERINTAH MENYEBARKANNYA
en
132 - Chapter on the manner of greeting
132- BAB TATA CARA BERSALAM
en
133 - Chapter on the etiquettes of the greeting of peace
133- BAB ADAB BERSALAM
en
134 - Chapter on the desirability of repeating the greeting when people meet repeatedly in closeness, like when one enters a place and goes out and then enters right away, or when two persons are separated by a tree or the like
134- BAB ANJURAN MENGULANG UCAPAN SALAM KETIKA BERTEMU KEMBALI SETELAH WAKTU YANG TIDAK LAMA SEPERTI DIA MASUK KEMUDIAN KELUAR DAN LANGSUNG MASUK LAGI ATAU DIPISAHKAN OLEH SEBUAH POHON DAN SEMISALNYA
en
135 - Chapter on the desirability of giving the greeting of peace upon entering one’s house
135- BAB ANJURAN MENGUCAPKAN SALAM KETIKA MASUK RUMAH SENDIRI
en
136 - Chapter on greeting children
136- BAB MENGUCAPKAN SALAM KEPADA ANAK-ANAK
en
137 - Chapter on man greeting his wife and close female relatives, and his greeting an unrelated woman or group of women provided no temptation is feared
137- BAB UCAPAN SALAM LAKI-LAKI KEPADA ISTRINYA DAN PEREMPUAN DARI KALANGAN MAHRAMNYA SERTA KEPADA WANITA AJNABI SATU ORANG ATAUPUN BANYAK YANG TIDAK DIA KHAWATIRKAN AKAN TERFITNAH DENGANNYA DAN SEBALIKNYA UCAPAN SALAM MEREKA KEPADA LAKI-LAKI DENGAN SYARAT YANG SAMA
en
138 - Chapter on the prohibition of initiating the greeting of peace to disbelievers and how to return their greeting, and the desirability of giving the greeting to a gathering wherein there are Muslims and disbelievers
138- BAB PENGHARAMAN MEMULAI BERSALAM KEPADA ORANG KAFIR, CARA MENJAWAB SALAM MEREKA, DAN ANJURAN MEMBERI SALAM KEPADA PESERTA MAJELIS YANG TERDIRI DARI MUSLIM DAN KAFIR
en
139 - Chapter on the desirability of saying the greeting of peace upon leaving a gathering
139- BAB ANJURAN MENGUCAPKAN SALAM KETIKA MENINGGALKAN MAJELIS DAN BERPISAH DARI TEMAN DUDUK
en
140 - Chapter on seeking permission and the related etiquettes
140- BAB MEMINTA IZIN DAN ADAB-ADABNYA
en
141 - Chapter on pointing out that the Sunnah when the seeker of permission is asked “who are you?” is to introduce himself by his name or nickname and that it is disliked to say ‘It’s me’ and the like
141- BAB PENJELASAN BAHWA YANG SUNAH KETIKA DIKATAKAN KEPADA ORANG YANG MEMINTA IZIN, "SIAPA ANDA?" SUPAYA DIA MENJAWAB, "POLAN" DENGAN MENYEBUT NAMA YANG DIA DIKENAL DENGANNYA, BAIK NAMA ASLI ATAUPUN KUN-YAH (NAMA GANTI), DAN MAKRUHNYA JAWABAN "SAYA" DAN YANG SEMISALNYA
en
142 - Chapter on the desirability of Tashmīt (praying for mercy) for the sneezer if he praises Allah Almighty after sneezing, and the dislike of Tashmīt if he does not praise Allah Almighty after sneezing, and demonstrating the etiquettes of Tashmīt, sneezing, and yawning
142- BAB ANJURAN MENDOAKAN ORANG YANG BERSIN BILA DIA MEMUJI ALLAH -TA'ĀLĀ- DAN DIMAKRUHKAN MENDOAKANNYA BILA DIA TIDAK MEMUJI ALLAH SERTA, PENJELASAN ADAB BERSIN, MENDOAKAN ORANG YANG BERSIN, DAN MENGUAP
en
143 - Chapter on the desirability of shaking hands upon meeting, putting on a cheerful a face, kissing the hand of righteous men, kissing one’s children out of compassion, and hugging those returning from travel, and the dislike of bowing
143- BAB ANJURAN BERJABAT TANGAN DAN BERWAJAH CERIA KETIKA BERTEMU, MENCIUM TANGAN ORANG SALEH, MENCIUM ANAK KARENA SAYANG, DAN MERANGKUL ORANG YANG DATANG DARI PERJALANAN JAUH SERTA MAKRUHNYA MEMBUNGKUK
en
The Book of visiting the sick, following the funeral procession, praying over the deceased, attending his burial, and staying at the grave after burial
KITAB MENJENGUK ORANG SAKIT DAN MENGANTAR JENAZAH, MENYALATINYA, MENGHADIRI PEMAKAMANNYA, DAN TINGGAL SEBENTAR DI DEKAT KUBURNYA SETELAH PEMAKAMAN
en
144 - Chapter on visiting the sick
144- BAB MENJENGUK ORANG SAKIT
en
145 - Chapter on the supplication for the sick
145- BAB DOA YANG DIBACA UNTUK ORANG SAKIT
en
146 - Chapter on the desirability of asking the sick person’s family about his condition
146- BAB ANJURAN MENANYAKAN KEADAAN ORANG YANG SAKIT KEPADA KELUARGANYA
en
147 - Chapter on what a desperate person of his life should say
147- BAB DOA ORANG YANG TIDAK MEMILIKI HARAPAN HIDUP
en
148 - Chapter on th desirability of advising the family of a sick person and those who serve him to be kind to him and endure patiently anything difficult in this regard and also enjoining kindness to those whose death is near due to legal retribution and the like
148- BAB ANJURAN MEMBERI PESAN KEPADA KELUARGA ORANG YANG SAKIT ATAU PEMBANTUNYA AGAR BERBUAT BAIK KEPADANYA DAN BERSABAR TERHADAP KESULITAN MENGURUSNYA; BEGITU JUGA PESAN PADA ORANG YANG TELAH DEKAT SEBAB KEMATIANNYA BERUPA HUDUD ATAU KISAS DAN YANG SEMISALNYA
en
149 - Chapter on the permissibility of a sick person saying: I am in pain; I am in extreme pain; It hurts; O my head, and the like, and clarifying that this is not disliked, provided it is not said as an expression of indignation or impatience
149- BAB ORANG SAKIT BOLEH BERKATA, "AKU SAKIT", "AKU SANGAT SAKIT", "AKU DEMAM", "SAKIT SEKALI KEPALAKU", DAN UCAPAN LAIN YANG SEMISALNYA, SERTA MENJELASKAN BAHWA HAL ITU TIDAK MAKRUH JIKA DIUCAPKAN BUKAN KARENA KESAL KEPADA TAKDIR DAN MENAMPAKKAN KEKECEWAAN
en
150 - Chapter on exhorting the dying person to say: La Ilaha illa Allah (There is no god but Allah)
150- BAB MENALKINKAN KALIMAT "LĀ ILĀHA ILLALLĀH" PADA ORANG YANG AKAN MENINGGAL
en
151 - Chapter on what should be said after closing the dead person’s eyes
151- BAB DOA SETELAH MEMEJAMKAN MATA ORANG YANG WAFAT
en
152 - Chapter on what should be said around the dead person and what his relatives should say
152- BAB DOA KETIKA MENGUNJUNGI ORANG YANG MENINGGAL DAN DOA KELUARGA YANG DITINGGAL MATI
en
153 - Chapter on the permissibility of weeping over the dead without wailing
153- BAB BOLEH MENANGISI ORANG YANG MATI TANPA MERATAP DENGAN MENYEBUT-NYEBUT KEBAIKANNYA ATAUPUN MENANGIS KERAS
en
154 - Chapter on refraining from revealing the unpleasant things one sees in a dead person
154- BAB MERAHASIAKAN KEBURUKAN YANG TERLIHAT PADA ORANG YANG WAFAT
en
155 - Chapter on offering the funeral prayer, following the funeral procession, and attending burial, and the dislike of women following the funeral procession
155- BAB MENYALATI, MENGANTAR, DAN MENGHADIRI PEMAKAMAN JENAZAH SERTA MAKRUHNYA PEREMPUAN IKUT MENGIRINGI JENAZAH
en
156 - Chapter on the desirability of increasing the number of those offering the funeral prayer and lining them in three or more rows
156- BAB ANJURAN MEMPERBANYAK ORANG YANG MENYALATI JENAZAH SERTA MENJADIKAN MEREKA TIGA SAF ATAU LEBIH
en
157 - Chapter on what should be recited in the funeral prayer
157- BAB BACAAN DALAM SALAT JENAZAH
en
158 - Chapter on hastening with the funeral
158- BAB MENYEGERAKAN PENYELENGGARAAN JENAZAH
en
159 - Chapter on the quick repayment of debt on behalf of the dead person and hastening to prepare him; except if he dies suddenly, in which case he should be left for a while to ascertain his death
159- BAB MENYEGERAKAN PELUNASAN UTANG ORANG WAFAT DAN SEGERA MENGURUS JENAZAHNYA KECUALI DIA MENINGGAL MENDADAK MAKA DITUNGGU SAMPAI DIPASTIKAN KEMATIANNYA
en
160 - Chapter on the admonition given at the grave
160- BAB MENYAMPAIKAN MAUIZAH DI KUBURAN
en
161 - Chapter on supplication for the dead person after burial and remaining at the grave after burying him for a while to supplicate Allah and seek His forgiveness for him and recite
161- BAB MENDOAKAN ORANG WAFAT SETELAH PEMAKAMAN SERTA DUDUK SEJENAK DI SISI KUBURNYA UNTUK MENDOAKAN, MEMOHONKANNYA AMPUNAN, DAN MEMBACA AL-QUR`ĀN
en
162 - Chapter on giving charity on behalf of the dead person and supplicating for him
162- BAB BERSEDEKAH ATAS NAMA ORANG YANG WAFAT DAN MENDOAKANNYA
en
163 - Chapter on people speaking in praise of the dead person
163- BAB PUJIAN MANUSIA KEPADA ORANG YANG MENINGGAL
en
164 - Chapter on the merit of a person whose young children die
164- BAB KEUTAMAAN ORANG YANG DITINGGAL MATI OLEH ANAK KECILNYA
en
165 - Chapter on weeping and fear upon passing by the graves of wrongful people and the places of their destruction, showing humility before Allah Almighty, and warning people against heedlessness of this
165- BAB MENANGIS DAN TAKUT KETIKA MELEWATI KUBUR ORANG-ORANG ZALIM DAN LOKASI KEBINASAAN MEREKA, MENAMPAKKAN KEFAKIRAN DIRI KEPADA ALLAH -TA'ĀLĀ-, DAN PERINGATAN AGAR TIDAK MELALAIKANNYA
en
166 - Chapter on the desirability of setting out on Thursday and doing that early in daytime
166- BAB ANJURAN MELAKUKAN PERJALANAN PADA HARI KAMIS DAN DI WAKTU PAGI
en
167 - Chapter on the desirability of seeking company in travel and appointing one as their leader whom they obey
167- BAB ANJURAN MENCARI TEMAN SAFAR DAN MENGANGKAT SALAH SATU DARI MEREKA SEBAGAI PEMIMPIN YANG DITAATI
en
168 - Chapter on the etiquettes of moving forward, stopping, passing the night, and sleeping during travel; the desirability of walking by night and showing kindness to and taking care of riding animals; commanding those who neglect their rights to fulfill them; and the permissibility of more than one person riding on one animal, if it can bear that
168- BAB ADAB BERJALAN, SINGGAH, MENGINAP, DAN TIDUR KETIKA SAFAR, ANJURAN BERJALAN DI MALAM HARI, BERSIKAP LEMBUT KEPADA HEWAN KENDARAAN, DAN MEMPERHATIKAN MASLAHATNYA, SERTA MEMERINTAHKAN ORANG YANG TIDAK MENUNAIKAN HAKNYA SUPAYA MENUNAIKAN HAKNYA DAN BOLEHNYA MEMBONCENG ORANG DI ATAS HEWAN KENDARAAN JIKA HEWAN ITU KUAT
en
169 - Chapter on helping one’s companions
169- BAB MEMBANTU TEMAN SAFAR
en
170 - Chapter on what should be said upon riding a mount for travel
170- BAB DOA KETIKA NAIK KENDARAAN UNTUK MELAKUKAN SAFAR
en
171 - Chapter on travelers saying Takbīr (Allahu Akbar) when they go up high ground and the like and saying Tasbīh (Subhān Allah) when they descend to valleys and the like; and the forbiddance of raising the voice too loud with Takbīr and the like
171- BAB BERTAKBIR KETIKA MENAIKI BUKIT DAN SEMISALNYA, BERTASBIH KETIKA MENURUNI LEMBAH DAN SEMISALNYA, DAN LARANGAN BERLEBIHAN DALAM MENGANGKAT SUARA TAKBIR DAN YANG SEMISALNYA
en
172 - Chapter on the desirability of supplication during travel
172- BAB ANJURAN BERDOA KETIKA SAFAR
en
173 - Chapter on the supplication a person should say when he fears some people or other things
173- BAB DOA KETIKA TAKUT TERHADAP SESEORANG ATAU LAINNYA
en
174 - Chapter on what a person should say when he stops at a place
174- BAB DOA KETIKA SINGGAH DI SUATU TEMPAT
en
175 - Chapter on the desirability of a traveler hastening to return to his family if the purpose of the journey is fulfilled
175- BAB ANJURAN BAGI MUSAFIR AGAR BERSEGERA PULANG KE KELUARGANYA BILA TELAH SELESAI MENUNAIKAN HAJATNYA
en
176 - Chapter on the desirability of a man returning to his family by daytime and the dislike of doing so by night needlessly
176- BAB ANJURAN PULANG KE KELUARGA PADA SIANG HARI DAN MAKRUHNYA PULANG KETIKA MALAM TANPA KEPERLUAN
en
177 - Chapter what a person should say when he returns and when he sees his town
177- BAB DOA MUSAFIR KETIKA TELAH PULANG DAN MELIHAT NEGERINYA
en
178 - Chapter on the desirability of heading to the nearby mosque upon arrival and offering two Rak‘ahs therein
178- BAB ANJURAN BAGI ORANG YANG BARU PULANG DARI SAFAR AGAR TERLEBIH DAHULU KE MASJID TERDEKAT DAN MENGERJAKAN SALAT DUA RAKAAT
en
179 - Chapter on the prohibition of a woman traveling alone
179- BAB KEHARAMAN PEREMPUAN MELAKUKAN SAFAR SEORANG DIRI
en
Book of Merits
KITAB FADILAH
en
180 - Chapter on the merit of reciting the Qur’an
180- BAB KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR`ĀN
en
181 - Chapter on the command to frequently recite the Qur’an and the warning against letting it be forgotten
181- BAB PERINTAH MENJAGA AL-QUR`ĀN DAN WASPADA DARI MEMBIARKANNYA TERLUPAKAN
en
182 - Chapter on the desirability of reciting the Qur’an with a melodious voice and asking those who have a melodious voice to recite it and listening attentively to it
182- BAB ANJURAN MEMBAGUSKAN SUARA BACAAN AL-QUR`ĀN SERTA MEMINTA ORANG YANG BAGUS SUARANYA UNTUK MEMBACA AL-QUR`ĀN DAN MENDENGARKAN BACAANNYA
en
183 - Chapter on urging recitation of certain Surahs and verses
183- BAB ANJURAN PADA SURAH DAN AYAT-AYAT TERTENTU
en
184 - Chapter on the desirability of gathering to recite the Qur’an
184- BAB ANJURAN BERKUMPUL UNTUK MEMBACA AL-QUR`ĀN
en
185 - Chapter on the merit of ablution
185- BAB KEUTAMAAN WUDU
en
186 - Chapter on the merit of Adhān (call to prayer)
186- BAB KEUTAMAAN AZAN
en
187 - Chapter on the merit of prayers
187- BAB KEUTAMAAN SALAT
en
188 - Chapter on the merit of the Fajr (dawn) and ‘Asr (afternoon) prayers
188- BAB KEUTAMAAN SALAT SUBUH DAN ASAR
en
189 - Chapter on the merit of walking to mosques
189- BAB KEUTAMAAN BERJALAN KE MASJID
en
190 - Chapter on the merit of waiting for prayer
190- BAB KEUTAMAAN MENUNGGU SALAT
en
191 - Chapter on the merit of congregational prayer
191- BAB KEUTAMAAN SALAT BERJAMAAH
en
192 - Chapter on urging people to attend the Fajr and ‘Ishā’ prayers in congregation
192- BAB MOTIVASI MENGHADIRI SALAT BERJAMAAH KETIKA SALAT SUBUH DAN ISYA
en
193 - Chapter on the command to regularly perform the obligatory prayers and the emphatic prohibition and stern warning against abandoning them
193- BAB PERINTAH MENJAGA SALAT FARDU DAN LARANGAN KUAT SERTA ANCAMAN KERAS MENINGGALKANNYA
en
194 - Chapter on the merit of the first row and the command to complete the first rows and straighten them well
194- BAB KEUTAMAAN SAF PERTAMA, PERINTAH MENYEMPURNAKAN SAF TERDEPAN, SERTA MELURUSKAN DAN MERAPATKANNYA
en
195 - Chapter on the merit of the Rawātib (regular) Sunnahs along with the obligatory prayers and specifying the least and most amongst them and what lies in between
195- BAB KEUTAMAAN SALAT SUNAH RAWATIB, PENJELASAN JUMLAH MINIMAL DAN MAKSIMALNYA, SERTA YANG PERTENGAHAN ANTARA KEDUANYA
en
196 - Chapter on stressing the two-Rak‘ah Sunnah of the Fajr prayer
196- BAB PENEKANAN SALAT SUNAH DUA RAKAAT SEBELUM SUBUH
en
197 - Chapter on making the two-Rak‘ah Sunnah of Fajr brief, what should be recited in it, and its time
197- BAB MERINGANKAN SALAT SUNAH DUA RAKAAT SEBELUM SUBUH SERTA MENJELASKAN APA YANG DIBACA DAN WAKTUNYA
en
198 - Chapter on the desirability of lying down on the right side after offering the two-Rak‘ah Sunnah prayer of Fajr, whether one has prayed at night or not
198- BAB ANJURAN BERBARING DI ATAS SISI KANAN SETELAH SALAT SUNAH FAJAR DAN MOTIVASI MELAKUKANNYA BAIK DI MALAM HARINYA DIA MENGERJAKAN SALAT TAHAJUD MAUPUN TIDAK
en
199 - Chapter on the Sunnah of the Zhuhr prayer
199- BAB SALAT SUNAH ZUHUR
en
200 - Chapter on the Sunnah of the ‘Asr prayer
200- BAB SALAT SUNAH ASAR
en
201 - Chapter on the Sunnah before and after the Maghrib prayer
201- BAB SALAT SUNAH SEBELUM DAN SESUDAH MAGRIB
en
202 - Chapter on the Sunnah before and after the ‘Ishā’ prayer
202- BAB SALAT SUNAH SEBELUM DAN SESUDAH ISYA
en
A comprehensive summary of supererogatory prayers:
Rangkuman lengkap untuk salat-salat sunah:
en
203 - Chapter on the Sunnah of the Friday (Jumu‘ah) prayer
203- BAB SALAT SUNAH JUMAT
en
204 - Chapter on the desirability of offering supererogatory prayers, whether Rawātib or others, at home; and the command to move from the place of offering the obligatory prayer to offer a supererogatory one or to separate between them with talk
204- BAB ANJURAN MENGERJAKAN SALAT SUNAH DI RUMAH, BAIK RAWATIB MAUPUN YANG LAIN, DAN PERINTAH BERPINDAH TEMPAT UNTUK MENGERJAKAN SALAT SUNAH DARI TEMPAT MENGERJAKAN SALAT FARDU ATAU MEMISAHKAN ANTARA KEDUANYA DENGAN UCAPAN
en
205 - Chapter on urging people to observe Witr prayer and demonstrating its time and that it is a confirmed Sunnah
205- BAB MOTIVASI SALAT WITIR, PENJELASAN BAHWA SALAT WITIR HUKUMNYA SUNAH MUAKADAH, DAN PENJELASAN WAKTUNYA
en
206 - Chapter on the merit of the Duha (forenoon) prayer, demonstrating its minimum, maximum, and average number of Rak‘ahs, and urging people to perform it
206- BAB KEUTAMAAN SALAT DUHA, PENJELASAN JUMLAH MINIMAL, MAKSIMAL, DAN YANG PERTENGAHANNYA, SERTA MOTIVASI SUPAYA MERUTINKANNYA
en
207 - Chapter on the permissibility of offering the Duha prayer from the time the sun has risen until it reaches its zenith; and it is preferable to perform it when it becomes very hot
207- BAB BOLEH SALAT DUHA SEJAK MATAHARI NAIK HINGGA TERGELINCIR DAN YANG PALING UTAMA DIKERJAKAN KETIKA PANAS SEDANG MENYENGAT DAN WAKTU DUHA TELAH NAIK
en
208 - Chapter on urging the performance of the two-Rak‘ah greeting of the mosque and the dislike of sitting before offering two Rak‘ahs at any time he enters, whether the two Rak‘ahs are intended as a greeting of the mosque, an obligatory prayer, a Rawātib Sunnah, etc.
208- BAB ANJURAN SALAT DUA RAKAAT TAHIYAT MASJID DAN MAKRUH DUDUK SEBELUM SALAT DUA RAKAAT DI WAKTU KAPAN PUN DIA MASUK, BAIK DIA MENGERJAKAN SALAT DUA RAKAAT DENGAN NIAT TAHIYAT MASJID ATAUPUN SALAT FARDU, SUNAH RAWATIB, ATAU LAINNYA
en
209 - Chapter on the desirability of offering two Rak‘ahs after ablution
209- BAB ANJURAN SALAT DUA RAKAAT SETELAH WUDU
en
210 - Chapter on the merit of Friday and obligation of the Friday (Jumu‘ah) prayer, taking a bath and applying perfume for it, going to it early, making supplication on Friday and invoking Allah’s blessings upon the Prophet; pointing out the time when supplications are readily answered; and the desirability of remembering Allah a lot after the Jumu‘ah prayer
210- BAB KEUTAMAAN HARI JUMAT, KEWAJIBAN SALAT JUMAT, MANDI UNTUK SALAT JUMAT DAN MEMAKAI MINYAK WANGI, BERSEGERA MENGHADIRI SALAT JUMAT, BERDOA PADA HARI JUMAT DAN BERSELAWAT KEPADA NABI -ṢALLALLĀHU 'ALAIHI WA SALLAM- SERTA ANJURAN MEMPERBANYAK ZIKIR KEPADA ALLAH SETELAH SALAT JUMAT
en
211 - Chapter on the desirability of offering prostration of gratitude upon the occurrence of a blessing or relief from an affliction
211- BAB ANJURAN SUJUD SYUKUR KETIKA ADA NIKMAT YANG NYATA ATAU MUSIBAH BESAR TERANGKAT
en
212 - Chapter on the merit of Qiyām al-Layl (voluntary night prayer)
212- BAB KEUTAMAAN QIAMULAIL
en
213 - Chapter on the desirability of performing Qiyām al-Layl in Ramadan, known as Tarāwīh
213- BAB ANJURAN QIYĀM RAMADAN, YAITU SALAT TARAWIH
en
214 - Chapter on the merit of Qiyām during the Night of Qadr (Decree) and demonstrating which nights are more likely to be this night
214- BAB KEUTAMAAN QIYĀM LAILATULKADAR DAN PENJELASAN TENTANG MALAM LAILATULKADAR YANG PALING DIHARAPKAN
en
215 - Chapter on the merit of Siwāk (tooth-stick) and the traits of Fitrah (innate nature)
215- BAB KEUTAMAAN SIWĀK (SIKAT GIGI) DAN SUNAH-SUNAH FITRAH
en
216 - Chapter on affirming the obligation of Zakah and demonstrating its merit and matters related to it
216- BAB PENEGASAN KEWAJIBAN ZAKAT, PENJELASAN KEUTAMAANNYA, DAN HAL-HAL YANG TERKAIT DENGANNYA
en
217 - Chapter on the obligation of fasting Ramadan and demonstrating the merit of fasting and matters relevant to it
217- BAB KEWAJIBAN PUASA RAMADAN, PENJELASAN KEUTAMAAN PUASA, DAN YANG TERKAIT DENGANNYA
en
218 - Chapter on generosity, doing good, and performing lots of pious acts in Ramadan and more so in the last ten days thereof
218- BAB KEDERMAWANAN, BERBUAT BAIK, DAN MEMPERBANYAK KEBAIKAN DI BULAN RAMADAN, SERTA MENINGKATKANNYA LAGI DI SEPULUH HARI TERAKHIR RAMADAN
en
219 - Chapter on the prohibition of fasting before Ramadan after mid-Sha‘bān, except if it is observed as continuation of previous fasting or as a habit, like someone who usually fasts on Mondays and Thursdays
219- BAB LARANGAN MENDAHULUI RAMADAN DENGAN BERPUASA SETELAH PERTENGAHAN SYAKBAN, KECUALI BAGI ORANG YANG MENYAMBUNG PUASANYA DENGAN PUASA SEBELUMNYA ATAU BERTEPATAN DENGAN PUASA KEBIASAANNYA, MISALNYA DIA TERBIASA PUASA SENIN DAN KAMIS LALU DIA BERPUASA BERTEPATAN DENGAN HARI ITU
en
220 - Chapter on what should be said upon sighting the new moon
220- BAB DOA KETIKA MELIHAT HILAL
en
221 - Chapter on the merit of Suhūr (pre-dawn meal) and its delay unless it is feared dawn is imminent
221- BAB KEUTAMAAN SAHUR DAN MENGAKHIRKANNYA SELAMA TIDAK KHAWATIR FAJAR TERBIT
en
222 - Chapter on hastening Iftār (breaking the fast), what is eaten in Iftār, and what should be said after Iftār
222- BAB KEUTAMAAN MENYEGERAKAN BERBUKA PUASA, JENIS MAKANAN UNTUK BERBUKA, DAN DOA YANG DIBACA SETELAH BERBUKA
en
223 - Chapter on commanding the fasting person to restrain his tongue and all his body parts and senses from wrongdoing, reviling, and so on
223- BAB PERINTAH KEPADA ORANG YANG BERPUASA UNTUK MENJAGA LISAN DAN ANGGOTA TUBUHNYA DARI PENYIMPANGAN, SALING CACI, DAN SEMISALNYA
en
224 - Chapter on matters related to fasting
224- BAB TENTANG BEBERAPA PERMASALAHAN PUASA
en
225 - Chapter on the merit of fasting during Muharram, Sha‘bān, and the sacred months
225- BAB KEUTAMAAN PUASA MUHARAM, SYAKBAN, DAN BULAN-BULAN HARAM
en
226 - Chapter on the merit of fasting and other deeds during the first ten days of Dhul-Hijjah
226- BAB KEUTAMAAN PUASA DAN IBADAH LAINNYA PADA SEPULUH HARI PERTAMA ZULHIJAH
en
227 - Chapter on the merit of fasting the days of ‘Arafah, ‘Āshūrā’, and Tāsū‘ā’
227- BAB KEUTAMAAN PUASA HARI ARAFAH, ASYURA, DAN TĀSŪ'Ā`
en
228 - Chapter on the desirability of fasting six days in Shawwāl
228- BAB ANJURAN PUASA ENAM HARI DI BULAN SYAWAL
en
229 - Chapter on the desirability of fasting Mondays and Thursdays
229- BAB ANJURAN PUASA SENIN DAN KAMIS
en
230 - Chapter on the desirability of fasting three days every (Hijri) month
230- BAB ANJURAN PUASA TIGA HARI SETIAP BULAN
en
231 - Chapter on the merit of he who provides a fasting person with something to break his fast; the merit of the fasting person who hosts others; and the supplication to be made by the guest for the host
231- BAB KEUTAMAAN ORANG YANG MEMBERI BUKA PUASA KEPADA ORANG YANG BERPUASA SERTA KEUTAMAAN ORANG YANG BERPUASA KETIKA ADA YANG MAKAN DI RUMAHNYA DAN DOA ORANG YANG MAKAN UNTUKNYA
en
Book of I‘tikāf
KITAB IKTIKAF
en
232 - Chapter on the merit of I‘tikāf (retirement in the mosque)
232- BAB KEUTAMAAN IKTIKAF
en
Book of Hajj
KITAB HAJI
en
233 - Chapter on the obligation and merit of Hajj
233- BAB KEWAJIBAN HAJI DAN KEUTAMAANNYA
en
Book of Jihad
KITAB JIHAD
en
234 - Chapter on the merit of Jihad
234- BAB KEUTAMAAN JIHAD
en
235 - Chapter on demonstrating some types of martyrs in terms of the reward in the Hereafter; and that they should be washed and the funeral prayer offered for them, unlike the martyrs in the fight against the disbelievers
235- BAB PENJELASAN TENTANG SEKELOMPOK ORANG YANG DIANGGAP MATI SYAHID DALAM HAL PAHALA AKHIRAT, TETAPI MEREKA DIMANDIKAN DAN DISALATI, BERBEDA DENGAN ORANG YANG GUGUR DALAM PERANG MELAWAN ORANG KAFIR
en
236 - Chapter on the merit of freeing slaves
236- BAB KEUTAMAAN MEMERDEKAKAN BUDAK
en
237 - Chapter on the merit of treating slaves kindly
237- BAB KEUTAMAAN BERBUAT BAIK KEPADA BUDAK
en
238 - Chapter on the merit of a slave who fulfills the right of Allah and the right of his master
238- BAB KEUTAMAAN BUDAK YANG MENUNAIKAN HAK ALLAH DAN HAK TUANNYA
en
239 - Chapter on the merit of worshiping at times of turmoil, i.e. confusion, trials, and the like
239- BAB KEUTAMAAN IBADAH PADA MASA HARJ, YAITU KEKACAUAN, FITNAH, DAN SEMISALNYA
en
240 - Chapter on the merit of leniency in buying and selling and taking and giving; repaying debts and demanding them in a good way; the merit of giving full measure and weight and the forbiddance of fraudulence in weighing and measuring; and the merit of granting respite or relief to a debtor in financial straits
240- BAB KEUTAMAAN BERMURAH HATI DALAM JUAL BELI, SERAH TERIMA, SERTA MEMBAYAR DAN MENAGIH, MELEBIHKAN TAKARAN DAN TIMBANGAN SERTA LARANGAN MENGURANGINYA, DAN KEUTAMAAN MEMBERIKAN PENANGGUHAN TEMPO PADA ORANG YANG KESULITAN DAN MERINGANKANNYA
en
Book of Knowledge
KITAB ILMU
en
241 - Chapter on the merit of knowledge
241- BAB KEUTAMAAN ILMU
en
Book on Praising Allah Almighty and Gratefulness to Him
KITAB PUJIAN DAN SYUKUR KEPADA ALLAH -TA'ĀLĀ-
en
242. Chapter on the merit of praise and gratefulness
242- BAB KEUTAMAAN PUJIAN DAN SYUKUR KEPADA ALLAH
en
243. Chapter on the virtue of invoking peace and blessings upon the Messenger of Allah (may Allah’s peace and blessings be upon him)
243- KEUTAMAAN BERSELAWAT KEPADA RASULULLAH -ṢĀLLALLĀHU 'ALAIHI WA SALLAM-
en
244. Chapter on the Virtue of Remembrance and Encouraging it
244- BAB KEUTAMAAN ZIKIR DAN MOTIVASI MELAKUKANNYA
en
245. Chapter on Remembering Allah Almighty While Standing, Sitting, Lying Down, Being in a State of Minor or Major Impurity, and During Menstruation, Except in the Case of Reciting the Qur’an Which is Unlawful in the State of Major Impurity and Menstruation
245- BAB BERZIKIR KEPADA ALLAH -TA'ĀLĀ- KETIKA BERDIRI, DUDUK, DAN BERBARING, SERTA KETIKA BERHADAS, JUNUB, DAN HAID; KECUALI MEMBACA AL-QUR`ĀN TIDAK BOLEH BAGI ORANG YANG JUNUB DAN HAID
en
246. Chapter on What Should Be Said Upon Going to Bed and Upon Waking up
246- BAB ZIKIR KETIKA AKAN TIDUR DAN BANGUN TIDUR
en
247. Chapter on the Merit of Dhikr Circles, Encouraging Constant Attendance of Them and Discouraging Abandoning Them Without Excuse
247- BAB KEUTAMAAN HALAKAH ZIKIR, ANJURAN UNTUK MENGIKUTINYA, DAN LARANGAN MENINGGALKANNYA TANPA UZUR
en
248. Chapter on Reciting Dhikr in the Morning and Evening
248- BAB ZIKIR KETIKA PAGI DAN PETANG
en
249. Chapter on What to Say Upon Going to Bed
249- BAB ZIKIR SEBELUM TIDUR
en
250. Chapter on the Virtue of Du‘ā’ (supplication)
250- BAB KEUTAMAAN DOA
en
251. Chapter on the virtue of supplicating for others in their absence
251- BAB KEUTAMAAN BERDOA TANPA SEPENGETAHUAN ORANG YANG DIDOAKAN
en
252. Chapter on matters related to supplication
252- BAB PERMASALAHAN-PERMASALAHAN DOA
en
253. Chapter on the Karāmāt (extraordinary matters) related to the Awliyā’ (allies of Allah) and their merit
253- BAB KARAMAH DAN KEUTAMAAN PARA WALI
en
254. Chapter on the Prohibition of Backbiting and Commanding Restraint of the Tongue
254- BAB PENGHARAMAN GIBAH DAN PERINTAH MENJAGA LISAN
en
255. Chapter on the prohibition of listening to backbiting and the command to the one who listens to it to reject it and forbid the one who promotes it and to leave the gathering, if he can, when he cannot do this or when the doer does not accept his advice.
255- BAB PENGHARAMAN MENDENGAR GIBAH DAN PERINTAH KEPADA ORANG YANG MENDENGAR GIBAH YANG HARAM UNTUK MENOLAKNYA DAN MENGINGKARI PELAKUNYA, NAMUN BILA DIA TIDAK MAMPU ATAU DITOLAK MAKA HENDAKLAH DIA MENINGGALKAN MAJELIS TERSEBUT JIKA MEMUNGKINKAN
en
256. Chapter on Cases Where Backbiting Is Allowed
256- BAB GIBAH YANG DIBOLEHKAN
en
257. Chapter on the Prohibition of Malicious Gossip
257- BAB PENGHARAMAN NAMĪMAH (ADU DOMBA); YAITU MENUKIL UCAPAN DI ANTARA MANUSIA DENGAN TUJUAN MERUSAK
en
258. Chapter on Forbidding Reporting Speech and People’s Talk to the Ruler When There Is no Need for That, Like Fearing an Evil Thing to Occur or the Like
258- BAB LARANGAN MENYAMPAIKAN UCAPAN DAN PERKATAAN ORANG KEPADA PENGUASA JIKA TIDAK ADA HAJAT YANG MENDESAK SEPERTI KHAWATIR MENIMBULKAN KERUSAKAN DAN SEBAGAINYA
en
259. Chapter on Dispraising the Two-Faced Person
259- BAB CELAAN TERHADAP ORANG YANG BERMUKA DUA
en
260. Chapter on the Prohibition of Lying
260- BAB PENGHARAMAN DUSTA
en
261. Chapter on Permissible Lying
261- BAB PENJELASAN DUSTA YANG DIPERBOLEHKAN
en
262. Chapter on Urging Muslims to Verify the Truthfulness of What They Say and Report
262- BAB MOTIVASI UNTUK MEMASTIKAN KEBENARAN APA YANG DIUCAPKAN DAN DICERITAKAN
en
263. Chapter on Highlighting the Strict Prohibition of False Testimony
263- BAB PENJELASAN KERASNYA PENGHARAMAN KESAKSIAN PALSU
en
264. Chapter on the Prohibition of Cursing a Specific Person or an Animal
264- BAB PENGHARAMAN MELAKNAT ORANG TERTENTU ATAU HEWAN
en
265. Chapter on the Permissibility of Invoking Allah’s Curse on Sinners Without Identifying Them by Name
265- BAB BOLEH MELAKNAT PELAKU MAKSIAT TIDAK SECARA PERORANGAN
en
266. Chapter on the Prohibition of Insulting a Muslim Without a Rightful Cause
266- BAB HARAM MENCACI SEORANG MUSLIM TANPA ALASAN YANG BENAR
en
267. Chapter on the Prohibition of Cursing the Dead Without Right or a Shariah-Approved Interest
267- BAB PENGHARAMAN MENCACI ORANG YANG SUDAH MENINGGAL TANPA ALASAN YANG BENAR MAUPUN MASLAHAT YANG DISYARIATKAN
en
268. Chapter on Forbidding Causing Harm to Others
268- BAB LARANGAN MENYAKITI
en
269. Chapter on Forbidding Mutual Hatred, Desertion, and Turning Backs to One Another
269- BAB LARANGAN SALING MEMBENCI, MEMUTUSKAN HUBUNGAN, DAN MEMBELAKANGI
en
270. Chapter on the Prohibition of Envy
270- BAB PENGHARAMAN HASAD
en
271. Chapter on the Prohibition of Spying and Eavesdropping on Someone Who Dislikes to Be Heard
271- BAB LARANGAN MEMATA-MATAI DAN MENGUPING PEMBICARAAN ORANG YANG TIDAK SUKA DIDENGAR
en
272. Chapter on Forbidding to Have Ill Assumption of Muslims Without Necessity
272- BAB LARANGAN BURUK SANGKA TERHADAP KAUM MUSLIMIN TANPA ALASAN MENDESAK
en
273. Chapter on the Prohibition of Despising Muslims
273- BAB PENGHARAMAN MERENDAHKAN KAUM MUSLIMIN
en
274. Chapter on Forbidding Gloating Openly for a Muslim’s Misfortune
274- BAB LARANGAN MENAMPAKKAN KEGEMBIRAAN TERHADAP MUSIBAH YANG MENIMPA SEORANG MUSLIM
en
275. Chapter on Prohibition of Casting Doubt on Lineages Established By the Apparent Statements of Shariah
275- BAB PENGHARAMAN MENCELA NASAB YANG DITETAPKAN BERDASARKAN SYARIAT
en
276. Chapter on Forbidding Cheating and Deceit
276- BAB LARANGAN BERBUAT CURANG DAN MENIPU
en
277. Chapter on the Prohibition of Treachery
277- BAB PENGHARAMAN INGKAR JANJI
en
278. Chapter on Forbidding Reminding Others of Gifts Given to them and Similar Things
278- BAB LARANGAN MENGUNGKIT PEMBERIAN DAN LAINNYA
en
279. Chapter on Forbidding Boastfulness and All Kinds of Oppression
279- BAB LARANGAN MEMBANGGAKAN DIRI DAN MELAMPAUI BATAS
en
280. Chapter on the Prohibition for Muslims to Desert One Another for More Than Three Days Except if the Deserted is a Follower of a Religious Innovation or Showing Signs of Fisq or a Similar Reason
280- BAB PENGHARAMAN SALING MEMBOIKOT DI ANTARA KAUM MUSLIMIN LEBIH DARI TIGA HARI KECUALI KARENA KEBIDAHAN PADA ORANG YANG DIBOIKOT ATAU MELAKUKAN KEFASIKAN DENGAN TERANG-TERANGAN ATAU SEBAB SEMACAMNYA
en
281. Chapter on forbidding two persons from speaking privately in the presence of a third person except for a need. The same applies when they speak in a language he does not understand
281- BAB LARANGAN BERBISIK-BISIK ANTARA DUA ORANG TANPA MENGIKUTSERTAKAN ORANG KETIGA TANPA SEIZINNYA, KECUALI BILA ADA KEPERLUAN, YAITU MEREKA BERBICARA SECARA RAHASIA SEHINGGA DIA TIDAK MENDENGAR MEREKA, DAN SEMAKNA DENGANNYA BILA MEREKA BERDUA BERBICARA MENGGUNAKAN BAHASA YANG TIDAK DIA PAHAMI
en
282. Chapter on Forbidding to Punish a Slave, Animal, Woman, Son Without a Sharia-approved Reason or Beyond the Limit of Discipline
282- BAB LARANGAN MENYIKSA HAMBA SAHAYA, HEWAN, PEREMPUAN, DAN ANAK-ANAK TANPA ALASAN YANG DIBENARKAN OLEH AGAMA ATAU YANG LEBIH DARI KADAR MENDIDIK
en
283. Chapter on the Prohibition of Torturing Animals, Even Ants and the Like, With Fire
283- BAB PENGHARAMAN MENYIKSA BINATANG DENGAN API TERMASUK SEMUT DAN SEBAGAINYA
en
284. Chapter on the Prohibition of the Rich Procrastinating in Giving Back a Right Claimed by the Owner
284- BAB HARAM BAGI ORANG KAYA MENANGGUHKAN HAK YANG DIMINTA OLEH PEMILIKNYA
en
285. Chapter on the dislike that a person takes back a gift that he has not yet delivered to its recipient, and a gift that he made to his child and delivered it or has not yet delivered it, and the dislike of buying something he gave in charity from the person to whom he gave it in charity or that he gave out as Zakah or expiation and the like, and the permissibility of buying it from someone else to whom it was transferred
285- BAB MAKRUH MENARIK KEMBALI HIBAH YANG BELUM DISERAHKAN KEPADA ORANG YANG DIHIBAHI SERTA HIBAH YANG DIBERIKAN KEPADA ANAK, BAIK DIA TELAH MENYERAHKANNYA ATAUPUN BELUM, DAN MAKRUH MEMBELI SESUATU YANG TELAH DISEDEKAHKAN DARI ORANG YANG DIA SEDEKAHI ATAU YANG DIKELUARKANNYA SEBAGAI ZAKAT ATAU KAFARAT DAN SEBAGAINYA, DAN TIDAK MENGAPA BILA DIA MEMBELINYA DARI ORANG LAIN SETELAH IA BERPINDAH TANGAN
en
286- Chapter on Confirming the Prohibition of Devouring the Orphan’s Property
286- BAB PENEGASAN PENGHARAMAN HARTA ANAK YATIM
en
287. Chapter on the Strict Prohibition of Riba (Interst)
287- BAB PENGHARAMAN KERAS TERHADAP RIBA
en
288. Chapter on the Prohibition of Ostentation
288- BAB PENGHARAMAN RIBA
en
289. Chapter on what is mistakenly thought to be ostentation when it is not
289- BAB HAL-HAL YANG DISANGKA RIA NAMUN IA BUKAN RIA
en
290. Chapter on the prohibition of looking at a non-Mahram woman and a handsome beardless without a Shariah-approved need
290- BAB HARAM MEMANDANG WANITA AJNABI DAN LAKI-LAKI MENAWAN TANPA KEPERLUAN YANG DIBENARKAN SYARIAT
en
291. Chapter on the prohibition of seclusion between a man and a non-Mahram woman
291- BAB PENGHARAMAN BERDUAAN DENGAN WANITA AJNABI
en
292. Prohibition of Men Imitating Women and Women Imitating Men in Clothes and Actions and Others
292- BAB HARAM BAGI LAKI-LAKI MENYERUPAI PEREMPUAN DAN PEREMPUAN MENYERUPAI LAKI-LAKI DALAM PAKAIAN, GERAKAN, DAN SEBAGAINYA
en
293. Chapter on the forbiddance of imitating the devil or the disbelievers
293- BAB LARANGAN MENIRU SETAN DAN ORANG-ORANG KAFIR
en
294. Chapter on forbidding men and women from dying their hair in black
294- BAB LARANGAN MENYEMIR RAMBUT DENGAN WARNA HITAM BAGI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
en
295. Chapter on the forbiddance of Qaza‘ which is to shave parts of the head apart from others and the permissibility of shaving the whole head for men but not for women
295- BAB LARANGAN QAZA'; YAITU MENCUKUR SEBAGIAN KEPALA DAN MENINGGALKAN SEBAGIAN YANG LAIN, SERTA LAKI-LAKI BOLEH BOTAK, SEMENTARA PEREMPUAN TIDAK BOLEH
en
269 - Chapter on the prohibition of adding hair extensions, tattooing, and making artificial spaces between teeth
296- BAB PENGHARAMAN MENYAMBUNG RAMBUT, MEMBUAT TATO, DAN MENGIKIR GIGI
en
297 - Chapter on the prohibition of plucking gray hair from the beard, the head, and other areas; and the prohibition of a beardless man plucking the hair of his beard at the beginning of its growth
297- BAB LARANGAN MENCABUT UBAN JANGGUT, KEPALA, DAN LAINNYA, DAN LARANGAN BAGI PEMUDA REMAJA MENCABUT BULU JANGGUTNYA KETIKA PERTAMA KALI TUMBUH
en
298 - Chapter on the dislike of cleaning or touching private parts with the right hand without a valid excuse
298- BAB DIMAKRUHKAN BERISTINJA DAN MEMEGANG KEMALUAN DENGAN TANGAN KANAN TANPA ADA UZUR
en
299 - Chapter on the dislike of walking while wearing one shoe or one leather sock without excuse and the dislike of wearing shoes and leather socks while standing without excuse
299- BAB DIMAKRUHKAN BERJALAN MENGGUNAKAN SATU SANDAL ATAU SATU SEPATU TANPA UZUR, SERTA DIMAKRUHKAN MEMASANG SANDAL DAN SEPATU SAMBIL BERDIRI TANPA UZUR
en
300 - Chapter on the prohibition of sleeping or the like while there is a fire in the house, be it in a lamp or the like
300- LARANGAN MEMBIARKAN API DI RUMAH KETIKA TIDUR DAN SEMISALNYA, BAIK API DI LAMPU MINYAK ATAUPUN LAINNYA
en
301 - Chapter on the prohibition of pretension which is saying or doing useless things with unnecessary difficulty
301- BAB LARANGAN MEMAKSAKAN DIRI, YAITU MELAKUKAN PERBUATAN DAN PERKATAAN YANG TIDAK MEMILIKI MASLAHAT DENGAN SUSAH PAYAH
en
302 - Chapter on the prohibition of wailing over the dead and slapping cheeks, tearing clothes, plucking and shaving hair, and supplicating for ruin and destruction
302- BAB PENGHARAMAN MERATAPI MAYAT, MEMUKUL PIPI, MEROBEK BAJU, MENCABUT DAN MENCUKUR HABIS RAMBUT, SERTA BERDOA UNTUK CELAKA DAN BINASA
en
303 - Chapter on the prohibition of going to soothsayers, fortune-tellers, diviners, and the like
303- BAB LARANGAN MENDATANGI DUKUN, MUNAJIM, PARANORMAL, PERAMAL YANG MERAMAL DENGAN MEMBUAT GARIS DI TANAH, MEMUKULKAN KERIKIL DAN BIJI GANDUM, DAN LAIN SEBAGAINYA
en
304 - Chapter on the prohibition of taking bad omens
304- BAB LARANGAN TAṬAYYUR
en
305 - Chapter on the prohibition of putting the images of animals on mats, stones, money, pillows, etc; and the prohibition of putting images on walls, curtains, turbans, garments, and the like; and the command to tear up images
305- BAB PENGHARAMAN MEMBUAT GAMBAR HEWAN DI TIKAR, BATU, PAKAIAN, UANG DIRHAM, BANTAL TIDUR, UANG DINAR, BANTAL DUDUK, DAN LAIN SEBAGAINYA SERTA LARANGAN MEMBUAT GAMBAR DI DINDING, TIRAI, SERBAN, JUBAH, PAKAIAN, DAN SEMISALNYA DAN PERINTAH MEMUSNAHKAN GAMBAR
en
306 - Chapter on the prohibition of using dogs except for hunting or guarding livestock or plantation
306- BAB PENGHARAMAN MEMELIHARA ANJING KECUALI UNTUK BERBURU ATAU MENJAGA TERNAK ATAU TANAMAN
en
307 - Chapter on the dislike of hanging bells on camels and other animals and the dislike of taking dogs and bells during travel
307- BAB MAKRUH MENGALUNGKAN LONCENG PADA UNTA DAN HEWAN LAINNYA SERTA MAKRUH MEMBAWA ANJING DAN LONCENG DALAM PERJALANAN
en
308 - Chapter on the dislike of riding a camel that feeds on dung; but if it is fed with pure fodder and its meat becomes good, it is no longer disliked to ride it
308- BAB MAKRUH MENGENDARAI HEWAN JALLĀLAH, YAITU UNTA YANG MEMAKAN KOTORAN, BILA KEMUDIAN IA MAKAN PAKAN YANG SUCI SEHINGGA DAGINGNYA MENJADI BAIK, MAKA HUKUM MAKRUH ITU HILANG
en
309 - Chapter on the prohibition of spitting in the mosque; the command to remove it, if any; and the command to keep filthy things away from the mosque
309- BAB LARANGAN MELUDAH DI MASJID DAN PERINTAH MENGHILANGKANNYA BILA DITEMUKAN DI MASJID SERTA PERINTAH MEMBERSIHKAN MASJID DARI KOTORAN
en
310 - Chapter on the dislike of engaging in dispute in the mosque, speaking loudly therein, inquiring about a lost item, or engaging in buying, selling, hiring, and so on
310- BAB MAKRUH BERTENGKAR DAN MENGANGKAT SUARA DI DALAM MASJID SERTA MENGUMUMKAN BARANG HILANG, JUAL BELI, SEWA-MENYEWA, DAN TRANSAKSI LAINNYA
en
311 - Chapter on prohibiting one who has eaten garlic, onion, leek or the like from entering the mosque before the bad smell goes away, unless it is necessary
311- LARANGAN MASUK MASJID BAGI ORANG YANG TELAH MAKAN BAWAH PUTIH, BAWANG MERAH, BAWANG PREI, ATAU LAINNYA YANG MEMILIKI BAU TIDAK SEDAP SEBELUM BAUNYA HILANG KECUALI DALAM KONDISI DARURAT
en
312 - Chapter on the dislike of sitting in the position of Habwah on Friday while the Imām is delivering the sermon, for this position causes sleepiness and thus the person will miss the sermon and his ablution may be broken
312- BAB MAKRUH DUDUK MEMELUK BETIS PADA HARI JUMAT KETIKA KHATIB BERKHOTBAH KARENA DAPAT MENGUNDANG TIDUR SEHINGGA DIA TIDAK MENDENGAR KHOTBAH DAN DIKHAWATIRKAN WUDUNYA BATAL
en
313 - Chapter on prohibiting one who, after the advent of Dhul-Hijjah, wants to offer a sacrifice from cutting anything from his hair or nails before offering the sacrifice
313- BAB LARANGAN MEMOTONG SEBAGIAN RAMBUT ATAU KUKUN BAGI ORANG YANG INGIN BERKURBAN KETIKA TELAH MASUK SEPULUH HARI PERTAMA ZULHIJAH SAMPAI IA BERKURBAN
en
314 - Chapter on the prohibition of swearing by a creature, like the Prophet, the Ka‘bah, the angels, the heaven, the forefathers, life, the spirit, the head, the gift of the ruler, the grave of so-and-so, and the trust, which is the most firmly prohibited
314- BAB LARANGAN BERSUMPAH DENGAN MAKHLUK SEPERTI NABI, KAKBAH, MALAIKAT, LANGIT, NENEK MOYANG, HIDUP, RUH, KEPALA, KEBAIKAN RAJA, TANAH POLAN, DAN AMANAH, DAN INI ADALAH YANG DILARANG PALING KERAS
en
315 - Chapter on affirming the gravity of the intentional false oath
315- BAB LARANGAN KERAS DARI SUMPAH PALSU YANG DISENGAJA
en
316 - Chapter on advising one who takes an oath and then sees a better course of action, to engage in what is better and expiate for his broken oath
316- BAB ANJURAN BAGI ORANG YANG BERSUMPAH PADA SESUATU LALU MELIHAT ADA HAL LAIN YANG LEBIH BAIK AGAR MENGERJAKAN SESUATU YANG BUKAN SUMPAHNYA ITU KEMUDIAN MEMBAYAR KAFARAT SUMPAHNYA
en
317 - Chapter on pardoning idle oaths and that they entail no expiation; an idle oath is what is uttered by the tongue without the intent of swearing, like when a person habitually says: No, by Allah and yes, by Allah, and so on
317- BAB AMPUNAN UNTUK SUMPAH LAGWU (YANG TIDAK DISENGAJA) DAN TIDAK ADA KAFARATNYA, YAITU SUMPAH YANG MENGALIR PADA LISAN TANPA NIAT BERSUMPAH, SEPERTI UCAPAN SEHARI-HARI, "TIDAK, DEMI ALLAH", "YA, DEMI ALLAH", DAN YANG SEMISALNYA
en
318 - Chapter on the dislike of swearing in sale transactions, even if truthfully
318- BAB MAKRUH BERSUMPAH DALAM JUAL BELI WALAUPUN BENAR
en
319 - Chapter on the dislike of asking by the Face of Allah for anything except Paradise and the dislike of not granting the request of one who asks by Allah Almighty
319- BAB MAKRUH BAGI SESEORANG MEMINTA SELAIN SURGA DENGAN (BERSUMPAH) MENYEBUT WAJAH ALLAH DAN MAKRUH TIDAK MEMBERIKAN ORANG YANG MEMINTA DENGAN (BERSUMPAH) MENYEBUT NAMA ALLAH -TA'ĀLĀ- DAN BERTAWASUL DENGANNYA
en
320 - Chapter on the prohibition of saying Shāhinshāh to the ruler or anyone else, as it means “the king of kings”, and none should be described as such except Allah Almighty
320- BAB PENGHARAMAN GELAR "SYĀHIN SYĀH" BAGI RAJA DAN LAINNYA KARENA MEMILIKI ARTI RAJA PARA RAJA, DAN YANG DEMIKIAN ITU TIDAK BOLEH DIBERIKAN KEPADA SELAIN ALLAH -SUBḤĀNAHU WA TA'ĀLĀ-
en
321 - Chapter on the prohibition of addressing a defiantly disobedient person or a religious innovator using the word “master” or the like
321- BAB LARANGAN MEMANGGIL ORANG FASIK, AHLI BIDAH, DAN SEMISALNYA DENGAN PANGGILAN "TUAN" DAN SEMISALNYA
en
322 - Chapter on the dislike of cursing fever
322- BAB MAKRUH MEMAKI DEMAM
en
323 - Chapter on the prohibition of cursing the wind and pointing out what should be said when the wind blows
323- BAB LARANGAN MEMAKI ANGIN DAN MENJELASKAN DOA YANG DIBACA KETIKA ANGIN BERHEMBUS
en
324 - Chapter on the dislike of cursing the rooster
324- BAB MAKRUH MEMAKI AYAM JANTAN
en
325 - Chapter on the prohibition of saying “We had a rainfall due to such-and-such stars”
325- BAB LARANGAN PERKATAAN SESEORANG: KITA DIBERIKAN HUJAN KARENA BINTANG INI DAN INI
en
326 - Chapter on the prohibition of saying to a Muslim: O disbeliever
326- BAB PENGHARAMAN UCAPAN "WAHAI KAFIR" KEPADA SEORANG MUSLIM
en
327 - Chapter on the prohibition of indecency and obscenity
327- BAB LARANGAN BERKATA KEJI DAN KOTOR
en
328 - Chapter on the dislike of pompous speech, affected eloquence, and the use of redundancy and strict grammatical rules while speaking to ordinary people
328- BAB MAKRUH BERBICARA DENGAN MEMAKSAKAN DIRI, BERLEBIH-LEBIHAN, MEMFASIH-FASIHKAN DIRI, DAN MENGGUNAKAN KATA ASING DAN UNGKAPAN YANG RUMIT KETIKA BERBICARA KEPADA KALANGAN AWAM DAN SEMISALNYA
en
329 - Chapter on the dislike of saying: My soul has become evil
329- BAB MAKRUH MENGGUNAKAN KATA "JIWAKU KHABĪṠ (BURUK)"
en
330 - Chapter on the dislike of calling grapes as Karm
330- BAB MAKRUH MENYEBUT ANGGUR DENGAN SEBUTAN "KARM"
en
331 - Chapter on the prohibition of describing the charms of a woman to a man except for a Shariah-approved purpose, like the desire of marriage
331- BAB LARANGAN MENGGAMBARKAN KECANTIKAN SEORANG PEREMPUAN KEPADA SEORANG LAKI-LAKI KECUALI BILA DIA MEMBUTUHKANNYA DENGAN TUJUAN YANG DIBENARKAN SYARIAT SEPERTI HENDAK MENIKAHINYA DAN SEMISALNYA
en
332 - Chapter on the dislike of saying: O Allah, forgive me if You will. Rather, he should make his request firmly
322- BAB MAKRUH PERKATAAN SESEORANG "YA ALLAH! AMPUNILAH AKU BILA ENGKAU KEHENDAKI", TAPI HENDAKLAH DIA BERDOA DENGAN PENUH YAKIN
en
333 - Chapter on the dislike of saying: What Allah wills and as so-and-so wills
333- BAB MAKRUH PERKATAAN "ATAS KEHENDAK ALLAH DAN KEHENDAK POLAN"
en
334 - Chapter on the dislike of talk after the ‘Ishā’ prayer
334- BAB MAKRUH BINCANG-BINCANG SETELAH ISYA
en
335 - Chapter on the prohibition of a woman refusing to come to her husband’s bed if he invites her, unless she has a Shariah-approved excuse
335- BAB PEREMPUAN HARAM MENOLAK AJAKAN SUAMINYA KE TEMPAT TIDUR PADAHAL DIA TIDAK MEMILIKI UZUR YANG DIBENARKAN SYARIAT
en
336 - Chapter on the prohibition of a woman observing fast while her husband is present without his permission
336- BAB PEREMPUAN HARAM BERPUASA KETIKA SUAMINYA ADA KECUALI DENGAN SEIZINNYA
en
337 - Chapter on the prohibition of those led in prayer from raising their heads from bowing or prostration before the Imam
337- BAB KEHARAMAN MAKMUM MENGANGKAT KEPALA DARI RUKUK ATAU SUJUD SEBELUM IMAM
en
338 - Chapter on the dislike of putting the hand upon the waist during prayer
338- BAB MAKRUH MELETAKKAN TANGAN DI PINGGANG KETIKA SALAT
en
339 - Chapter on the dislike of praying while food is being served and the person is craving it or while he badly needs to answer the call of nature
339- BAB MAKRUH SALAT KETIKA MAKANAN TELAH DISAJIKAN SEMENTARA DIA MENGINGINKANNYA ATAU SAMBIL MENAHAN KEINGINAN BUANG AIR KECIL DAN BESAR
en
340 - Chapter on the prohibition of gazing at the sky during prayer
340- BAB LARANGAN MELIHAT KE ATAS DALAM SALAT
en
341 - Chapter on the dislike of looking around during prayer without an excuse
341- BAB MAKRUH MENOLEH KETIKA SALAT TANPA UZUR
en
342 - Chapter on the prohibition of praying towards the graves
342- BAB LARANGAN SALAT MENGHADAP KUBUR
en
343 - Chapter on the prohibition of passing in front of a praying person
343- BAB LARANGAN MELINTAS DI DEPAN ORANG SALAT
en
344 - Chapter on the dislike of embarking upon a supererogatory prayer after the Muezzin has begun to proclaim the Iqāmah for prayer, regardless of whether the supererogatory prayer is the Sunnah of this very prayer or otherwise
344- BAB MAKRUH BAGI MAKMUM MEMULAI SALAT SUNAH SETELAH MUAZIN MULAI MENGUMANDANGKAN IKAMAH SALAT, BAIK SALAT SUNAH UNTUK SALAT TERSEBUT ATAU LAINNYA
en
344 - Chapter on the dislike of singling out Friday for fasting or night prayer
345- BAB MAKRUH MENGKHUSUSKAN PUASA PADA HARI JUMAT ATAU SALAT MALAM PADA MALAM JUMAT
en
346 - Chapter on the prohibition of uninterrupted fast, i.e. fasting for two or more days without breaking the fast
346- BAB PENGHARAMAN PUASA WIṢĀL, YAITU BERPUASA DUA HARI ATAU LEBIH DENGAN BERSAMBUNG TANPA MAKAN DAN MINUM ANTARA KEDUANYA
en
347 - Chapter on the prohibition of sitting on a grave
347- BAB PENGHARAMAN DUDUK DI ATAS KUBUR
en
348 - Chapter on the prohibition of plastering graves or building on them
348- BAB LARANGAN MENYEMEN KUBUR DAN MEMBUAT BANGUNAN DI ATASNYA
en
349 - Chapter on the firm prohibition of slaves running away from their masters
349- BAB KERASNYA PENGHARAMAN BUDAK MELARIKAN DIRI DARI TUANNYA
en
350 - Chapter on the prohibition of intercession over legal punishments
350- BAB HARAM MEMBERI SYAFAAT DALAM HUKUMAN HUDUD
en
351 - Chapter on the prohibition of defecating on people’s road, in their shades, and in their sources of water
351- BAB LARANGAN BUANG AIR BESAR DI JALAN, TEMPAT BERTEDUH, TEMPAT AIR, DAN SEMISALNYA
en
352 - Chapter on the prohibition of urinating in stagnant water
352- BAB LARANGAN KENCING DAN SEJENISNYA DI AIR TERGENANG
en
353 - Chapter on the dislike of a father favoring some of his children over the others in terms of gifts
353- BAB MAKRUH BAGI ORANG TUA MELEBIHKAN SEBAGIAN ANAKNYA DALAM HIBAH
en
354 - Chapter on the prohibition of a woman mourning over the death of anyone beyond three days, except her husband, for whom she should mourn for four months and ten days
354- BAB HARAM BAGI PEREMPUAN BERKABUNG KARENA KEMATIAN SESEORANG LEBIH DARI TIGA HARI KECUALI (KARENA KEMATIAN) SUAMINYA SELAMA EMPAT BULAN SEPULUH HARI
en
355 - Chapter on the prohibition of a town-dweller selling for a desert-dweller, going to meet the caravan before it reaches the market, entering into a sale transaction already entered into by someone else, and proposing marriage while another person has proposed to the same girl - unless the other person permits it
355- BAB HARAM BAGI ORANG KOTA MENJUALKAN BARANG ORANG PEDALAMAN, MENCEGAT ROMBONGAN DAGANG SEBELUM SAMPAI KE PASAR, MELAKUKAN JUAL BELI DI ATAS JUAL BELI SAUDARANYA DAN MELAMAR DI ATAS LAMARAN SAUDARANYA, KECUALI BILA DIA MENGIZINKANNYA ATAU MEMBATALKANNYA
en
356 - Chapter on the prohibition of wasting money in ways not sanctioned by the Shariah
356- BAB LARANGAN MENGHAMBUR-HAMBURKAN HARTA UNTUK HAL-HAL YANG TIDAK DIIZINKAN AGAMA
en
357 - Chapter on the prohibition of brandishing a weapon or the like before a Muslim, whether seriously or jokingly; and the prohibition of handing over an unsheathed sword
357- BAB LARANGAN MENGARAHKAN SENJATA DAN SEMISALNYA KEPADA SEORANG MUSLIM, BAIK SERIUS ATAUPUN MAIN-MAIN, DAN LARANGAN SERAH TERIMA PEDANG DALAM KEADAAN TERHUNUS
en
358 - Chapter on the dislike of leaving the mosque after the Adhān, before performing the obligatory prayer, except for a valid excuse
358- BAB MAKRUH KELUAR DARI MASJID SETELAH AZAN KECUALI KARENA UZUR SEHINGGA DIA MENUNAIKAN SALAT FARDU
en
359 - Chapter on the dislike of declining basil without an excuse
359- BAB MAKRUH MENOLAK MINYAK WANGI TANPA ALASAN
en
360 - Chapter on the dislike of praising a person to his face, if it is feared that he will be self-conceited; and the permissibility of doing so with a person immune to self-conceit
360- BAB MAKRUH MEMUJI SESEORANG LANGSUNG DI HADAPANNYA JIKA DIA DIKHAWATIRKAN AKAN UJUB ATAU KERUSAKAN LAINNYA YANG SEMISAL, DAN ITU BOLEH BAGI ORANG YANG AMAN DARI HAL TESEBUT BILA DIPUJI
en
361 - Chapter on the dislike of leaving some afflicted land to flee therefrom and the dislike of going to an afflicted land
361- BAB MAKRUH MENINGGALKAN DARI NEGERI YANG DITIMPA WABAH UNTUK MEYELAMATKAN DIRI, DAN MAKRUH MASUK KE SANA
en
362 - Chapter on the stern prohibition of magic
362- BAB KERASNYA PENGHARAMAN SIHIR
en
363 - Chapter on the prohibition of taking a copy of the Qur’an to the land of disbelievers if it is likely to fall into the hands of the enemies
363- BAB LARANGAN MELAKUKAN PERJALANAN DENGAN MEMBAWA MUSHAF KE NEGERI ORANG KAFIR BILA DIKHAWATIRKAN AKAN JATUH KE TANGAN MUSUH
en
364 - Chapter on the prohibition of the use of gold and silver vessels for eating, drinking, purification, etc.
364- BAB HARAM MENGGUNAKAN BEJANA EMAS DAN BEJANA PERAK UNTUK MAKAN, MINUM, BERSUCI, DAN BENTUK-BENTUK PENGGUNAAN LAINNYA
en
365 - Chapter on the prohibition of men wearing saffron clothes
365- BAB HARAM BAGI LAKI-LAKI MEMAKAI PAKAIAN YANG DICELUP DENGAN PEWARNA SAFRON
en
366 - Chapter on the prohibition of keeping silent for the whole day till the night
366- BAB LARANGAN TIDAK BICARA HINGGA MALAM
en
367 - Chapter on the prohibition of attributing a person to other than his father or a slave to other than his masters
367- BAB HARAM BAGI SESEORANG MENISBAHKAN DIRI KEPADA SELAIN AYAHNYA DAN SELAIN YANG MEMERDEKAKANNYA
en
368 - Chapter on warning against committing the prohibitions laid down by Allah and His Messenger
368- BAB PERINGATAN DARI MELANGGAR LARANGAN ALLAH -'AZZA WA JALLA- ATAU LARANGAN RASUL-NYA -ṢALLALLĀHU 'ALAIHI WA SALLAM-
en
369 - Chapter on what should be said by a person who says or does something prohibited
369- BAB UCAPAN DAN PERBUATAN YANG HARUS DILAKUKAN OLEH ORANG YANG MELANGGAR SEBUAH LARANGAN
en
Book of Miscellaneous Matters
KITAB AL-MANṠŪRĀT DAN AL-MULAḤ
en
370 - Chapter on miscellaneous matters
370- BAB AL-MANṠŪRĀT DAN AL-MULAḤ
en
371 - Chapter on asking for Allah’s forgiveness
371- BAB ISTIGFAR
en
372 - Chapter on mentioning what Allah has prepared for the believers in Paradise
372- BAB PENJELASAN TENTANG APA YANG ALLAH SIAPKAN BAGI KAUM MUKMININ DI DALAM SURGA